Bagi umat Islam, menutup aurat dengan mengenakan jilbab merupakan suatu kewajiban. Meski demikian, di Indonesia, masih banyak perempuan dari keluarga Islam yang belum memakai jilbab. Kultur dan lingkungan menjadi salah satu pemicunya. Memakai jilbab atau tidak, memang pilihan pribadi masing-masing orang. Bagi kamu, perempuan yang berasal dari keluarga muslim namun belum berjilbab, tentu punya cara pandang tersendiri. Kamu pun sering memiliki memikirkan dan mengalami hal-hal ini…
ADVERTISEMENTS
Melihat beberapa teman yang sudah mulai pakai jilbab, kadang kamu berpikir ‘apa aku harus pakai jilbab juga ya?’
Beberapa teman memang sudah memakai jilbab sebelum kalian saling mengenal. Tak sedikit pula, teman yang pada awalnya kamu kenal nggak berjilbab, eh sekarang berjilbab. Kamu turut senang melihat perubahan temanmu yang memang jadi lebih baik. Kamu pun sering bertanya kepadanya apa yang mendasari dia untuk memutuskan berjilbab. Ada yang bercerita dengan penuh semangat tentang penemuan spiritualnya sehingga dia memutuskan untuk memakai jilbab. Namun, ada pula yang hanya senyum-senyum dengan menjawab,
“Pingin aja… Kayaknya sudah waktunya… hehe”
Apapun cerita mereka yang memutuskan untuk memakai jilbab, sering kali membuatmu berpikir:
“Apa aku juga harus pakai jilbab ya?”
ADVERTISEMENTS
Tapi, kamu merasa kurang nyaman jika harus memakainya sehari-hari.
Kamu sadar bahwa memutuskan untuk memakai jilbab bukan hal yang emosional. Kamu nggak yakin apakah bisa betah setiap hari berjilbab. Kamu merasa masih kurang nyaman jika harus menggunakan jilbab setiap hari, kemana pun kamu pergi. Kamu takut nanti setelah berjilbab, kamu jadi nggak bebas beraktivitas karena merasa nggak nyaman dengan apa yang kamu kenakan. Sementara, kalau tiba-tiba pakai jilbab, kemudian copot lagi, kesannya malah jadi gimana gitu. Yang bisa kamu lakukan adalah berpakaian rapi, sopan, tertutup, ya walaupun belum memutuskan untuk memakai jilbab.
ADVERTISEMENTS
Ada perasaan kagum melihat mereka yang bisa terus konsisten memakai jilbab.
Kamu tahu memutuskan untuk memakai jilbab membutuhkan niat yang cukup kuat. Untuk itu, kamu sering kagum kepada mereka yang bisa terus konsisten memakai jilbab. Dengan segala macam godaan, mereka tetap bisa menggunakan jilbab dalam sehari-hari. Apalagi, ketika mereka yang walau berjilbab masih aktif berkegiatan dan terbuka dengan orang-orang baru.
“Mereka memutuskan memakai jilbab tapi masih mau kok diajak nongkrong bareng…”
ADVERTISEMENTS
Kamu sering berpikir, memakai kerudung itu berarti punya tanggung jawab yang berat untuk menjaga sikap. Jadi takut nanti kalau nakal-nakalan dibilang, “ih pakai jilbab kok kelakuannya begitu.”
Perempuan yang pakai jilbab identik dengan perempuan baik-baik, alim, dan paham banget soal agama. Kamu jadi takut kalau nanti pakai jilbab terus ternyata ada yang nanya soal agama ke kamu dan nggak bisa jawab, kamu malah dikatin kerudung dusta.
ADVERTISEMENTS
Sering juga berpikir, “Memang pantas ya kalau aku pakai jilbab?”
Selain karena faktor takut nggak nyaman dengan jilbab, kamu juga belum memutuskan berjilbab karena masih menimbang-nimbang, kira-kira pantas nggak ya kalau kamu berjilbab. Beberapa teman yang kamu lihat memakai jilbab, memang jadi lebih tampak cantik. Tapi, apa kamu nanti juga akan seperti itu? Jangan-jangan nanti malah kelihatan tembem atau malah nggak pantas sama sekali. Walaupun pada prinsipnya kecantikan sejati datang dari hati, namanya perempuan wajar kan kalau sangat peduli dengan penampilan?
ADVERTISEMENTS
Pernah sesekali kamu pakai jilbab (karena mau ikut pengajian) terus posting foto di sosial media dan hasilnya bajir komentar.
“Cantikan kayak gini…”
“Coba setiap hari kayak gini…”
“Pakai terus dong, Mbak…”
Kamu juga takjub dengan yang berhijab tapi bisa tetap tampil modis.
Waktu jalan-jalan ke mall, kamu sering melihat mbak-mbak berjilbab tapi kelihatan kiyut banget. Warna-warni dan tampak modis. Wah, keren ya walaupun berjilbab tapi masih bisa modis! Kamu terkesan dengan kreativitas mereka yang bisa menggabungkan kebutuhan fashion dengan prinsip. Melihat mereka yang masih bisa tampil gaya dengan berjilbab, kamu pun kembali berpikir untuk mulai memakai jilbab. Kamu mencoba mencari tahu bagaimana cara agar tetap bisa tampil gaya dengan berjilbab. Namun, setelah kamu tahu bahwa berhijab yang modis itu cukup ribet, lagi-lagi kamu jadi ragu.
“Ya ampun, ternyata ribet banget ya pakai jilbab yang bisa kayak bunga begitu…”
Lagi-lagi, kamu salut dengan mereka. Sudah kreatif, kuat lagi berdandan seperti itu setiap hari.
Enggak jarang ditanya sama orang, terutama anak kecil, “mbak islam kan ya? Kok nggak pakai jilbab?”
Belum memakai jilbab sering kali membuat kamu jadi merasa awkward sendiri ketika di tempat-tempat tertentu. Waktu lagi menjemput ponakan ke sekolahnya, eh tiba-tiba ada anak kecil yang nyamperin dan berkata:
“Ih, Tantenya udah gede nggak pakai jilbab. Malu! Haha…”
*dan kamu pun langsung salah tingkah*
Beberapa orang di sekitarmu juga sering kali menyarankan untuk memakai jilbab.
“Wong sudah akhil balig mbok ya pakai jilbab, Nduk…”
Kata-kata itu sudah sering kamu dengar dari banyak orang ada di sekitarmu. Mereka menyarankan agar kamu segera memakai jilbab karena sudah dewasa.
Pada saatnya nanti ketika batin telah mantap, tanpa perlu diminta kamu akan dengan sendirinya memutuskan untuk memakai jilbab.
Bagimu, memakai jilbab adalah sebuah proses kehidupan yang tak bisa dipaksakan. Kamu butuh waktu untuk memantapkan niatmu dalam berhijab.
Kelak, ketika sudah mantap, dengan sendirinya kamu akan memakai jilbab tanpa perlu diminta.