Lekas punya pekerjaan merupakan misi utama para fresh graduate. Di momen itu biasanya orang nggak sabar untuk bisa menghasilkan uang dari jerih payahnya sendiri. Maka usaha apa saja dilakukan dengan penuh kerelaan. Mulai dari daftar job fair, tes TOEFL, sampai wawancara ke luar kota pun bakal dilakukan.
Ngomongin soal kerja nggak bisa dilepaskan dari keinginan punya gaji besar. Belakangan, viral sebuah Instastory seorang lulusan kampus favorit yang meresahkan banyak orang. Warganet menyoroti betapa angkuh dan lucunya pola pikir fresh graduate satu ini.
ADVERTISEMENTS
Viral curhatan warganet yang minder karena Instastory temannya yang baru saja menolak gaji 8 juta karena lulusan dari kampus ternama
[askmf] ini story temen SMA aku, dan seketika aku minder karna cuma dr kampus biasa :') pic.twitter.com/YoE8wHBzBR
— Askmf (@askmenfess) July 23, 2019
Seorang warganet curhat di akun base Twitter mengenai Instastory teman SMA-nya. Potongan Instastory itu bercerita tentang sebuah pengalaman temannya yang baru saja menolak gaji 8 juta yang ditawarkan perusahaan dengan alasan nggak menghargai lulusan dari Universitas Indonesia.
Dari kalimat yang disusun, temannya merasa layak dihargai lebih karena biasanya lulusan UI bergaji lebih dan kerja di perusahaan luar negeri. Pernyataan temannya bikin sang sender minder sebab dia cuma berkuliah di kampus biasa nggak seperti teman SMA-nya yang lulusan dari kampus favorit.
Banyak warganet lain yang justru tersinggung dengan pernyataan dalam Instastory itu. Kenapa mesti bawa-bawa nama kampus sih?!
Instastory itu pun viral karena diunggah ulang oleh banyak orang. Nggak sedikit warganet yang geram dengan pernyataannya. Kebanyakan dari mereka menyayangkan sikapnya yang seakan merendahkan kampus lain. Nggak semestinya dia mendiskreditkan kampus lain hanya karena dia kuliah di kampus ternama.
Nggak semua seberuntung dia bisa masuk UI, nggak semua punya kerjaan, nggak semua beruntung ditawari gaji 8 juta sebagai seorang fresh graduate, mestinya hal-hal ini jadi pertimbangan sebelum bikin konten ofensif semacam itu.
Lagipula di dunia kerja ini yang dilihat nggak semata-mata hanya kampus atau IPK-nya semata. Kemampuan dan pengalaman justru lebih diutamakan. Bener nggak?
Bangga dengan almamater kampus sah-sah saja asal nggak mendiskreditkan kampus lain. Di dunia kerja yang dilihat dari perusahaan nggak cuma universitasnya saja, kemampuan dan pengalaman kerja justru lebih diutamakan. Buktinya banyak kok kasus lulusan universitas ternama yang mengganggur. Nggak sedikit juga lulusan kampus yang bekerja di perusahaan besar.
Intinya menyombongkan almamater kampus nggak ada gunanya. Kamu merasa sebagai bibit unggul? Toh, orang lain atau perusahaan hanya melihatmu dari kemampuan, attitude, dan pengalaman kerjamu. Ah, barangkali logika inilah yang meningkatkan angka pengangguran di Indonesia, barangkali~