Memangnya Kenapa sih Kalau Pemerintah Mau Bakar Duit 168 Miliar di Tengah Pandemi~

Memang harus diakui bahwa menjadi pemerintah Indonesia itu benar-benar nggak gampang. Salah satu syaratnya sih kayaknya dituntut buat punya pikiran kreatif di tengah kondisi yang sulit kayak gini. Tentunya harus dibarengi dengan konsep yang anti mainstream juga dong, ya. Di saat negara-negara lain sibuk melawan pandemi lewat garda depan kesehatan, Indonesia punya cara tersendiri. Pokoknya beda banget!

Alih-alih bakar uang buat memfasilitasi tenaga kesehatan dan tenaga serta fasilitas penunjang lainnya, pemerintah kita justru mengambil langkah dengan cara mengadakan lomba bikin video bertema new normal. Nggak main-main, diberitakan oleh CNN, hadiah yang dijanjikan sebanyak 168 miliar. Fantastis! Kayaknya sih pemerintah kita lagi kebanyakan uang kali, ya, buat menghadapi pandemi ini? Nih, buat kamu yang dari kemarin nyinyir karena hal ini, mending dibaca dulu~

Masyarakat nggak perlu meributkan langkah mereka. Siapa tahu kita bakalan dikasih surprise tiba-tiba bakal ada penemuan baru tentang COVID-19 atau obat penawarnya?

Langkah pemerintah di tengah pandemi. via www.cnnindonesia.com

Paham sih, sasaran lomba ini memang bukan perseorangan atau kelompok tertentu, melainkan Pemda yang berada di berbagai daerah. Itu artinya, pemerintah pasti punya tujuan yang mulia untuk membantu daerah-daerah kecil. Kita mah sebagai masyarakat nggak perlu khawatir apakah uang itu nantinya bakal digunakan untuk mengatasi pandemi atau rawan disalahgunakan, orang jadi pejabat itu udah pasti disumpah harus berkelakuan baik kok. Urusan pengembangan riset dan mencari obat atau vaksin untuk COVID-19 kita nggak perlu sewot, barangkali mereka udah bekerja secara diam-diam. Barangkali lo, ya~

Saat ini, urgensi lomba video mungkin lebih krusial dibandingkan dengan fasilitas dokter sebagai garda utama. Ya, wajarlah, berbulan-bulan kita nggak ada hiburan nonton film ini~

Menyongsong new normal. via mediaindonesia.com

Kalau diruntut ke beberapa waktu belakangan, pemerintah kita padahal baru aja sambat tentang keuangan mereka yang terbatas untuk memfasilitasi tenaga kesehatan sebagai garda utama. Lha kok tiba-tiba ini nongol kabar bahwa mereka mau bakar uang segitu banyak untuk hadiah lomba video. Hmmm, wajar sih, mungkin mereka merasa kasihan dengan kita sebagai masyarakat kecil yang selama beberapa bulan ini nggak ada hiburan sama sekali. Makanya dibuatkan lomba video bertema new normal sekalian ajang kampanye. Mulia banget, kan, konsep pemikirannya? Udah nggak sabar bener-bener normal lagi nih.

Ngapain sih pada sewot ngasih usul uang 168 lebih baik buat rapid test atau swab test masal? Kita udah pada sehat kaleeee~

Rapid test kayaknya udah nggak perlu lagi. via mediaindonesia.com

Terkait dengan viralnya kabar heboh yang satu ini, masyarakat dan warganet pun akhirnya berduyun-duyun memberikan komentar. Sebagian ada yang menanggapi dengan kocak, sebagian lagi menanggapinya dengan memberikan saran serius. Maaf-maaf nih, kamu kalau nggak paham tentang tata cara menjadi pemerintah mending jangan komentar dulu. Jelas, uang sebanyak ini mending dipakai buat hadiahlah, memangnya masyarakat kita pada sakit? Orang kelihatan pada sehat-sehat gitu kok. Buktinya kemarin banyak banget yang ikut CFD~

Mau bagaimanapun, jadi pemerintah itu nggak gampang, harus nanggung beban penderitaan masyarakatnya. Kita harus ngerti dong!1!!

Pemerintah Indonesia. via www.merdeka.com

Jadi pemerintah itu memang kayaknya nggak ada gampang-gampangnya, ya. Bikin kebijakan A dianggap salah, bikin peraturan B juga dibilang salah. Padahal mah mereka jelas-jelas punya tujuan yang mulia buat masyarakat lo. Kita ini kok nggak sabaran banget jadi orang. Ingat dong, pemerintah itu juga nanggung beban penderitaan kita, kalau kita senang, mereka pasti ikut seneng. Tapi kalau kita susah, ya, kadang mereka tetap seneng sih~ 😀

Udah deh, kita sebagai rakyat nggak usah ikut cawe-cawe pekerjaan mereka. Percayakan aja sama ahlinya, nanti kita tinggal nunggu aja hasilnya kayak gimana. Meskipun kadang terdengar konyol dan kocak, tapi mungkin itulah bentuk kasih sayang mereka sama masyarakat~ 🙂