Kehidupan rantau membuat mahasiswa mesti memilih; tinggal di kosan atau kontrakan. Orang sering bingung ketika dihadapkan sama pilihan itu. Keduanya jelas memiliki plus–minus masing-masing. Perbedaan tersebut sering jadi perdebatan sendiri tim kosan dan tim kontrakan.
Perdebatan ini jelas lebih sengit dari berkali-kali debat pilpres. Siapa pun presidennya akan selesai setelah hasil pemilu 2019 keluar, tapi perdebatan mana yang terbaik antara indekos atau kontrakan bakal terus ada selama universitas masih ada.
ADVERTISEMENTS
1. Nggak bisa dimungkiri bahwa privasi itu penting banget buat kehidupan rantau, tapi pengalaman seru bareng teman juga nggak kalah penting. Jadi yang mana nih?
2. Logistik jadi isu penting bagi mahasiswa. Kadang suka KZL sama teman yang suka minta makanan, tapi teman ada gunanya juga –apalagi yang bisa masak 😀 Jadi gimana?
3. Permasalahan anak kontrakan itu terletak pada barang yang sering hilang. Kalau kosan sih sedikit aman, tapi apa nggak bosan pakai baju yang itu-itu aja?
4. Karena jarang ada ajakan nongkrong, anak kosan lebih mudah mengatur keuangan. Susahnya, kalau lagi nggak ada duit bingung mau pinjam ke siapa. Soalnya penghuni kamar lain pada individualis -_-
ADVERTISEMENTS
5. Nggak enaknya ngontrak bareng temen itu motor jadi sering dipinjam. Enaknya kita bisa pinjem atau nebeng teman balik 😀
6. Kamar anak kosan biasanya lebih bersih. Nah enaknya anak kontrakan, kalau kamar nggak bersih bisa tidur di kamar lain
7. Memilih kos atau kontrak rumah sama saja mempertanyakan kesiapanmu menanggung kesepian atau kuliahmu terbengkalai
8. Oleh-oleh dari rumah itu lebih enak dimakan sendiri apa bagi-bagi?
Perjalanan meraih titel sarjana nggak cuma diwarnai oleh drama kampus doang, tapi juga kehidupan drama di luar kampus. Salah satunya dilema memilih mana yang terbaik antara tinggal di kosan atau kontrakan. Semua ada plus dan minus-nya, tinggal bagaimana kamu? Kalau nggak cocok semua, ya pulang kampung aja asyik nemenin emak 😀