Kasus perundungan yang menimpa salah satu karyawan KPI beberapa waktu lalu kini memasuki babak baru yang sungguh mengejutkan. Setelah sebelumnya korban sempat dilaporkan balik dengan tudingan pencemaran nama baik, kini ia dikabarkan dipaksa untuk mencabut laporannya.
Mungutip dari CNN, MS disebut mendapat tekanan untuk membuat dan menandatangani kesepakatan damai dengan para terduga. Mirisnya lagi, pemaksaan proses damai tersebut bahkan juga difasilitasi oleh pihak KPI sendiri.
Kabar ini sontak semakin membuat geram setelah publik mengetahui bahwa korban nggak hanya ditekan untuk berdamai, tapi juga mendapat tekanan untuk mencabut laporannya di kepolisian.
Hal ini tentu menambah daftar panjang langkah blunder KPI selain ketidakbecusannya dalam mengurus konten di televisi. Publik pun lantas dibuat naik darah setelah mendengar kabar yang satu ini.
ADVERTISEMENTS
Dalam tekanannya itu, korban dipaksa untuk mengakui bahwa nggak ada perundungan di dalam KPI
Langkah yang diambil para terduga perundungan ini benar-benar membuat publik geleng-geleng kepala. Pasalnya, disebutkan dalam laporan Detik bahwa korban merasa tertekan dan akan menyatakan kepada publik bahwa nggak ada kasus kekerasan dan pelecehan yang terjadi dan menimpa kepadanya seperti pada laporannya ke pihak berwajib.
Selain itu, korban juga dikabarkan akan segera mencabut laporan kepolisian, Komnas HAM, serta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Nggak sampai di situ saja, MS juga diminta untuk memulihkan nama dari para terduga pelaku yang melakukan pelecehan kepada dirinya. Jika hal tersebut nggak dilakukannya, posisi MS saat ini terancam dengan adanya pasal karet ITE.
Cukup sampai di situ saja? Tentu nggak dong, sebab para terduga pelaku disebut-sebut enggan memberikan pernyataan maafnya kepada korban dan publik. Bahkan, sikap itu mereka tunjukkan ketika korban menyambangi kantor KPI.
Meski begitu, dalam laporan lanjutnya disebutkan bahwa RD dan EO selaku terlapor mengaku bahwa pihaknya nggak pernah melakukan penekanan dan pemaksaan apa pun terhadap korban.
ADVERTISEMENTS
Sebelumnya, ketua KPI sempat hadir di tayangan YouTube milik Deddy Corbuzier dan menyatakan akan selalu mengawal kasus ini
Dalam kasus yang tengah viral ini, publik menilai bahwa KPI mangkir dari tanggung jawab besar dan terlalu banyak pencitraan. Dalam tayangan YouTube milik Deddy Corbuzier beberapa waktu lalu, ketua KPI mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga selesai.
Belum genap 24 jam konten tersebut diunggah, muncul kabar bahwa korban ditekan untuk mencabut laporan kasus ini. Masyarakat luas pun akhirnya bertanya-tanya, sebenarnya yang dikawal dalam kasus ini berarti mendampingi korban atau melindungi para terduga pelaku?
Bahkan, ketika diundang dalam acara Mata Najwa pun ketua KPI tiba-tiba menolak berdialog ketika pengacara MS yang merupakan korban perundungan tengah berbicara. Dirinya langsung memilih untuk keluar meninggalkan studio tanpa memberikan keterangan apa pun. Padahal, saat itu posisinya sudah bersiap menaiki panggung.
ADVERTISEMENTS
Kabar ini sontak mengundang perhatian banyak orang dan kecaman dari para warganet
Sudah bukan sekali atau dua kali ini saja KPI bikin geger masyarakat karena suatu hal. Menanggapi kasus yang tengah mencuat ini, wajar jika semua mata publik tertuju kepada mereka. Sejak awal munculnya kasus ini sudah menyita banyak perhatian publik, apalagi sekarang bermunculan kabar-kabar yang sungguh bikin kita terheran-heran.
Alhasil publik pun meresponsnya dengan berbagai macam hal. Nggak sedikit warganet yang turut serta menyuarakan kekesalannya terhadap KPI yang dianggap nggak kredibel menangani kebobrokan dalam tubuhnya.
Berita yang satu ini belum sempat turun, kini publik kembali dikejutkan dengan kabar KPI terkait dengan kasus Saipul Jamil. Diberitakan bahwa pihak KPI memperbolehkan pedofil tersebut tampil di televisi untuk memberikan edukasi bahaya predator. Dua dagelan yang dilakukan oleh KPI dalam satu waktu.
Semoga lekas sembuh untuk Komisi Penyiaran Indonesia!