ADVERTISEMENTS
Seorang calon korban berhasil menipu balik pelaku penipuan. Modus penipuannya direkam dalam video ini…
Untungnya salah seorang calon korban cerdik dan merekam modus penipuan ini.
Kamu mungkin sering (atau setidaknya pernah) dapat telepon/SMS aneh yang bilang mau transfer uang. Begitu kamu iya-in eh kok malah kamu yang harus transfer uang. Sebelum kamu jadi korban tipu-tipu melalui telepon, coba kamu cermati salah satu modus penipuan yang sering digunakan untuk menipu korban via telepon:
ADVERTISEMENTS
1. Penipu menghubungi korban yang memasang iklan sewa rumah dan berniat mentrasfer dana.
Anggap saja namanya Aji, ingin mengontrakan rumahnya. Dia pun memasang iklan di sebuah internet. Selang beberapa lama ada yang menelpon ke nomor yang dipasang di iklan. Orang tersebut bilang tertarik, sudah cocok, dan ingin mengontrak rumah yang ditawarkan oleh Aji. Mendengar ada yang berminat dengan rumahnya, Aji pun antusias. Segera dia memberikan penawaran harga dan ketentuan-kententuan kontraknya. Eh, tapi tunggu dulu, kok ada yang aneh ya dari gelagat si penelpon ini.
ADVERTISEMENTS
2. Enggak pake nawar, bahkan mengajukan jumlah yang lebih besar dan mau kirim sekarang jadi umpan agar si korban tergiur.
Aji memberikan penawaran. Si penelpon memang sedikit menawar tapi… seperti nggak sungguh-sungguh menawar. Dia pun ingin memberi DP sebagai tanda jadi saat itu juga. Bahkan, si penelpon bekata ingin memberi mentransfer tanda jadi yang lebih besar dari yang diajukan Aji.
Nah, ini salah satu tanda-tanda mencurigakan. Umumnya ya orang kalau mau transaksi dalam jumlah besar pasti mikir-mikir panjang. Paling nggak dia udah ketemu dulu sama orangnya, aneh kan kalau ada orang gampang percaya dan mau transfer uang ke orang yang baru sekali ngobrol dari telepon.
ADVERTISEMENTS
3. Lalu, si penipu pura-pura gagal transfer dan mengajak call conference bersama petugas bank.
Setelah sukses meyakinkan calon korban, si penipu nelpon lagi. Kali ini bilangnya sudah transfer. Si korban yang nggak merasa dapat transferan pasti menyangkal. Di sini, si penipu bakal pura-pura panik karena gagal transfer dan seolah-olah saldo di rekeningnya sudah kepotong. Selanjutnya, dia akan seolah-olah nelpon petugas bank dan call conference bareng calon korban. Mereka akan minta si calon korban untuk stand by di ATM. Kalau dipikir-pikir, ngapain harus konfrens dan ngapain juga harus ke ATM, dia nelpon ke bank sendiri aja kalau ada kesalahan di bank-nya pasti beres kok.
Di sini, drama si penipu benar-benar dimulai dan kocak. Dengan suara gaya-gaya customer service gitu dia seolah-olah membantu akan menyelesaikan permasalahan antara calon korban dan si penipu yang ngaku gagal transfer itu.
ADVERTISEMENTS
4. Petugas bank gadungan memandu korban cek saldo di ATM. Dih, mana ada petugas bank begitu!
Nah, selanjutnya petugas gadungan ini akan menggiring calon korban untuk melakukan hal-hal berulang kali. Pertama-tama, yang nggak terlalu mencurigakan, seperti ngecek saldo. Tapi, kalau dipikir-pikir ngapain petugas bank nanya saldo kan di komputernya semua sudah jelas. Dia juga meminta calon korban menyebutkan saldonya, dengan tujuan dia tahu berapa jumlah yang harus ditransfer.
Eh, ujung-ujungnya petugas bank gadungan tersebut malah menuntun korban untuk transfer sejumlah uang. Setelah petugas gadungan ini mendikte berulang-berulang seolah-olah memberikan kode transaksi, calon korban tanpa sadar diperintah untuk mentransfer sejumlah uang ke suatu nomor rekening. Nomor rekening yang diperintahkan sengaja diberi angka kosong, kosong, kosong, seolah-olah itu kode. Padahal ketika memasukkan angka itu di awal, otomatis angka tidak tampil di monitor.
ADVERTISEMENTS
5. Bukannya dapat transferan, si penipu malah rugi pulsa banyak. Makanya jangan suka nipu!
Untung sudah banyak orang cerdas yang nggak ketipu tapi malah balik ngerjain si penipu. Bukannya dapat transferan, eh malah tekor pulsa karena si calon korban pura-pura ngikut padahal sudah tahu modus si penipu. Syukurin! makanya cari uang yang halal dong!
Modus penipuan melalui telepon ini ada banyak. Ini cuma salah satu dari sekian banyak contoh yang ada. Jadi, hati-hati ya guys, terutama buat kamu yang sedang punya urusan yang berkaitan dengan transfer mentransfer.