Film Dear David ramai menjadi perbincangan warganet lantaran memicu kontroversi; ada yang bilang bagus karena mengusung kisah pencarian jati diri dengan cara yang segar serta berani mengangkat hal tabu. Tapi di sisi lain, ada yang kontra dan bilang ini glorifikasi pelecehan seksual, bahkan hal ini menjadi perdebatan panjang antar penonton di media sosial.
Penulis naskah Dear David, Winnie Benjamin angkat bicara dengan kontroversi yang ditimbulkan; selain ini adalah pengalaman pertamanya ia juga tak berekspektasi tinggi pada reaksi penonton.
Lantas seperti apa kontroversi dari film Dear David hingga penulis angkat bicara? Simak informasinya, ya, SoHip~
ADVERTISEMENTS
Film Dear David menuai kontroversi soal ceritanya yang dianggap mengglorifikasi pelecehan seksual
Penayangan film Dear David di Netflix sejak Kamis, 9 Februari 2023 lalu menuai kontroversi terutama soal jalan ceritanya. Ada yang menyebut film ini mengglorifikasi dan menormalkan pelecehan seksual, tapi ada yang yang menilai film sangat berani lantaran mengangkat hal tabu.
Pujian sempat dilontarkan dari sutradara Joko Anwar dalam cuitannya di Twitter. Ia menilai film ini sebagai film terbaik karena memiliki dialog-dialog tajam dan menarik.
“Skenarionya salah satu skenario terbaik film Indonesia yang saya pernah nonton, dengan dialog-dialog tajam dan menarik, karakterisasi yang kuat dan segar (orang tua tak lagi terlalu mendominasi kayak film Indonesia tahun 80-an),” kata Joko Anwar dikutip dari CNN Indonesia (18/02/2023)
Joko Anwar juga menambahkan perlu adanya penghargaan tinggi terhadap setiap pemainnya, terlebih Shenina Cinnamon selaku tokoh utama dinilai mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik Indonesia.
“Semua pemain Dear David layak mendapatkan penghargaan tertinggi tahun ini. Shenina Cinnamon mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain film terbaik Indonesia,” tambahnya.
Namun, tak sedikit juga yang mengkritik film Dear David karena menilainya sebagai aksi menormalisasi dan meromantisasi gagasan pelecehan seksual. Selain itu, sebagian warganet juga menilai ada standar ganda yang diterapkan pada film ini. Hal itu lantaran ‘pelaku’ dalam film ini adalah perempuan dengan objeknya adalah laki-laki, tapi kemudian keduanya malah menjalin hubungan.
“Lihat promo Dear David kayaknya ini film keren banget, tapi ternyata adegan-adegannya cuma sempilan-sempilan adegan dari banyak film luar,” kata salah satu warganet.
“Shenina what did you think about? Sebelumnya di Penyalin Cahaya gede-gedean tentang pelecehan seksual, tapi sekarang main di Dear David yang menormalisasikan dan meromantisasikan pelecehan seksual. Sorry not sorry tapi jelek banget ni film,” timpal warganet lainnya.
ADVERTISEMENTS
Penulis naskah Dear David tak menampik kenyataan jika penonton punya kesimpulan masing-masing
Orang-orang di balik layar Dear David pun ikut angkat bicara terkait keriuhan yang terjadi baru-baru ini. Salah satu di antaranya yakni Winnie Benjamin, penulis muda yang bergabung dalam tim penulis naskah Dear David. Ia tak menampik kenyataan bahwa setiap penonton memiliki kesimpulannya masing-masing.
Meski demikian, ia berharap kisah Dear David bisa mewakili orang-orang yang tengah mencari jati diri melalui proses mencintai diri sendiri.
“Saya percaya setiap penonton bisa mengambil kesimpulannya sendiri. Harapan saya cerita ini dapat mewakili siapa pun yang mungkin sedang berjuang untuk menemukan jati diri masing-masing melalui proses mencintai diri sendiri” kata Winnie dikutip dari CNN Indonesia (18/02/2023).
Sebenarnya, Winnie pun tak menaruh harapan besar pada reaksi penonton. Apalagi mengingat dirinya baru terjun ke dunia penulisan naskah. Pengalaman baru ini menjadi hal yang menakutkan sekaligus menarik perhatiannya.
“Karena ini kali pertama saya terlibat dalam menulis film panjang, saya tidak terlalu punya ekspektasi apa-apa. Mungkin bagi yang lain yang terlibat, yang sudah sering buat film, mereka lebih tahu what to expect. Buat saya ini semua pengalaman yang baru. It’s really scary and exciting at the same time,” kata Winnie.
Sementara itu Netflix selaku studio produksi, turut angkat bicara terkait perbincangan film Dear David ini. Film karya Lucky Kuswandi ini dinilai berhasil memantik begitu banyak diskusi mulai dari ranah privat hingga adanya keriuhan di media sosial, namun Dear David ini tetap miliki capaian yang membanggakan. Netflix juga mengungkap Dear David sempat menduduki peringkat teratas daftar Netflix Top 10 dalam periode 6 hingga 12 Februari 2023.
“Menjadi sebuah kebanggan bahwa Dear David menjadi tontonan yag memantik begitu banyak diskusi oleh penonton Indonesia. Percakapan mulai dari soal ranah privat, keriuhan media sosial, serta hak akan tubuh, hasrat dan penerimaan diri secara unapologetic didiskusikan dengan begitu berwarna,” tulis pernyataan tersebut.
ADVERTISEMENTS
Dear David adalah film tentang pencarian jati diri seorang siswi SMA
Film Dear David sendiri merupakan film yang mengusung tema coming of age; yang mengisahkan sosok siswi SMA bernama Laras (Shenina Cinnamon) yang cemerlang lantaran sebagai penerima beasiswa dan menjabat sebagai ketua OSIS juga.
Namun, di balik citra positif yang melekat padanya, ternyata Laras memiliki blog rahasia. Blog tersebut berisi tulisan fantasi terhadap David (Emir Mahira) siswa populer sekaligus bintang sepak bola di sekolah. Reputasi dan masa depan Laras pun menjadi taruhan ketika blog miliknya terbongkar setelah kisah-kisahnya dibaca semua siswa di sekolahnya.
Film Dear David mengangkat isu yang cukup sensitif dan tabu. Namun dengan adanya film Dear David ini mengingatkan bahwa hal-hal yang dialami Laras sebetulnya wajar dan relate terhadap kehidupan sehari-hari terutama remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri.