Sebagai mahasiswa, salah satu barang yang paling penting tentu adalah laptop atau komputer. Perangkat keras ini memang sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan terkait perkuliahan. Misalnya saja untuk mencari bahan, membuat, dan mengirim tugas. Selain untuk hal-hal penting, laptop atau komputer juga bisa jadi sarana hiburan, terutama bagi mahasiswa yang tinggal di indekos atau kontrakan.
Oleh karena itulah, laptop menjadi barang yang sangat berharga. Kehilangan laptop bukan cuma kehilangan barangnya, tapi juga seisinya. Apalagi kalau isinya penting seperti bahan tugas atau skripsi. Bisa-bisa kita nangis seharian sampai nggak tidur 7 hari 7 malam. Tapi sepertinya, mahasiswa satu ini terbilang beruntung. Meski dia baru saja kehilangan laptopnya, masih ada harapan untuk mendapatkan dokumen penting di dalamnya.
ADVERTISEMENTS
Salah seorang pengguna Twitter menceritakan musibah yang baru saja dialami oleh teman sekontrakannya
Seorang pengguna Twitter bernama Stevie Valentine asal Birmingham, Inggris, menceritakan musibah yang baru saja dialami teman satu flatnya. Pada hari tersebut, sang teman mengalami musibah. Laptopnya hilang karena dicuri oleh seseorang. Beruntung, HP dan dompetnya nggak ikut raib dibawa maling. Tapi hal lucu justru terjadi setelahnya. Sang maling mengirim surel kepada sang korban untuk meminta maaf! 😀
Sadar kalau yang dicuri milik mahasiswa, sang maling mengirim surel dan berjanji akan mengembalikan dokumen yang korban butuhkan terkait tugas kuliahnya
Berikut isi email maling yang ia kirimkan pada teman Stevie tersebut:
Halo, saya benar-benar minta maaf karena mengambil laptopmu. Saya sangat miskin dan butuh uang. Saya sengaja meninggalkan dompet dan HP-mu jadi saya harap bisa sedikit membantu.
Saya lihat kamu adalah seorang mahasiswa. Jika ada dokumen apapun seperti tugas yang ada di laptop ini dan kamu butuhkan, kabari saya dan akan saya kirim ke kamu lewat email ini.
Sekali lagi saya minta maaf.
Tentu saja cerita ini viral seketika. Banyak yang kaget dengan “kebaikan hati” si maling. Meski dia sudah mencuri laptop tersebut, tapi dia tetap memikirkan nasib mahasiswa yang menjadi korbannya. Warganet pun seakan memahami kalau sang maling terpaksa mengambil laptop tersebut karena memang membutuhkan uang. Meski hal tersebut tetap nggak bisa diterima, tapi seenggaknya dia punya niat baik menghubungi sang korban dan ingin mengembalikan dokumen yang dia butuhkan.
“Kebaikan” maling kayak gini juga pernah terjadi sebelumnya. Seorang hacker mengembalikan data seorang karyawan setelah tahu jika si karyawan termasuk golongan menengah ke bawah
“Rasa iba” seorang maling tersebut bukan terjadi pertama kalinya. Sekitar tahun 2017 lalu, seorang hacker atau peretas mengembalikan data seorang karyawan di Taiwan. Pada saat itu, serangan ransomware WannaCry atau WannaCrypt yang menyerang komputer tanpa ampun. Data korban yang terkena virus atau terinfeksi akan disandera oleh pihak peretas. Jika ingin data tersebut kembali, maka korban harus membayar uang terbusan. Kemudian salah seorang korban mengirim surel kepada peretas tersebut lalu menceritakan kondisi ekonominya. Pendapatannya satu bulan hanya 400 dolar. Merasa kasihan, peretas tersebut mengembalikan data sang korban tanpa uang tebusan. Mereka (hacker) juga mengakui bahwa serangan di Taiwan terhitung gagal karena salah memperhitungkan gaji orang-orang dari negara tersebut.
Meski pencurian memang nggak bisa dibenarkan, tapi bagi sebagian orang yang mungkin sedang membutuhkan uang karena desakan keadaan, memilih mencuri sebagai jalan pintas. Mereka yang merasa bersalah telah mencuri, kadang akhirnya mengembalikan barang tersebut atau menggantinya ketika sudah punya uang. Apa yang dialami oleh mahasiswa tersebut terbilang cukup beruntung. Karena sebagai mahasiswa, banyak dokumen-dokumen penting yang disimpan di laptop. Kalau pun laptopnya hilang, pasti hal pertama yang kita pikirkan adalah isinya, bukan harga laptopnya. Bener nggak? 😀