Ada aja cerita-cerita unik di balik riuhnya demonstrasi mahasiswa ke jalan-jalan. Selain menjalankan berbagai tuntutan terkait undang-undang, banyak momen yang terjadi. Kali ini ada sebuah kisah viral saat sesama mahasiswa nggak sengaja ‘menemukan seseorang’ di tengah keramaian.
Cerita ini berawal dari cuitan di akun base @collegemenfess. Mahasiswi (yang namanya anonim) menuliskan bahwa dia habis ditolong oleh mas-mas saat ada tembakan gas air mata. Hmm, sebuah cinta di balik tragedikah? Uwuwuwu, mari kita simak ringkasan ceritanya bareng Hipwee Hiburan berikut!
ADVERTISEMENTS
Cuitan pertama mahasiswi ini jadi viral lantaran jas almamater milik seseorang yang belum kunjung dia kembalikan
Jas almamater itu penting banget buat mahasiswa. Jas ini bakal kita pakai di acara kemahasiswaan, bahkan ujian skripsi nantinya. Sementara itu seorang mahasiswi nggak sengaja membawa jas almamater milik cowok yang menolongnya saat pelemparan gas air mata. Berniat menyimpannya dengan baik, warganet justru menyuruh mahasiswi ini mengembalikan pada pemiliknya karena jas almamater itu penting.
ADVERTISEMENTS
Nggak berapa lama kemudian, mahasiswi yang merupakan pengirim cuitan di akun base ini angkat bicara lagi. Akhirnya dia mendapat nomor mas-masnya, Guys
Setelah mencoba menelusuri siapa pemilik jas almamater, mahasiswi itu kemudian dapat nomor pemiliknya dan sempat berkomunikasi. Kalau baca chat-nya jadi gemas sendiri karena mereka seolah menemukan romantisme di balik ‘tragedi’ ini.
Tanggapan warganet pun beragam, dari yang iri dengki sampai turut bahagia. Ya, maklumlah, kadang kita selalu heran kenapa kisah cinta orang lain bisa mulus banget kayak jalan tol dan selucu FTV. Sedangkan beberapa dari kita mungkin datar-datar aja, bahkan ada jomlo yang sedang baca ini sambil gelisah di pojokan.
ADVERTISEMENTS
Nggak selesai sampai di situ, mas-mas pemilik jas almamater justru ngajak ketemuan nih. Mungkin inilah awal sebuah kisah cinta yang bersemi di gas air mata
Sepertinya kisah ini masih akan berlanjut sampai mereka kemudian bertemu. Meskipun bibit-bibit iri berselimut gemas muncul di sanubari kita, ingatlah, nggak ada salahnya juga orang jatuh cinta. Kalau mereka menikah dan punya anak nanti, kocak juga sih. Anaknya harus jadi seorang orator dan pejuang keadilan sejati.
Tulisan ini bukan bermaksud mendiskreditkan substansi perjuangan mahasiswa di jalan, melainkan untuk sebuah hiburan. Ini hanya sekelumit kisah di balik apa yang terjadi belakangan. Di luar itu, kita dukung terus perjalanan demokrasi di negara kita biar menghasilkan kebijakan yang bisa diterima rakyat, ya. Maju terus mahasiswa!