Serial animasi Nussa dan Rara belakangan ini menghadirkan sebuah episode yang begitu mengharukan. Bahkan serial yang menghadirkan dua tokoh lucu hasil garapan anak bangsa ini sukses bikin banyak penonton terharu dan meneteskan air mata. Episode ini menceritakan keihklasan Nussa di tengah kondisi fisiknya yang disabilitas, dia mampu jadi anak saleh yang tetap berbakti kepada kedua orang tuanya.
Namun ternyata, kisah haru seperti Nussa bukan hanya bualan dan karangan sang penulis belaka. Seorang pria bernama Wahyu Safar Mauliandi menuliskan komentar panjangnya di akun YouTube Nussa Official dan mengisahkan putra sulungnya bernama Sayyuka yang kisahnya sungguh sama persis dengan Nussa. Tim Hipwee Hiburan berhasil menghubungi Wahyu dan kali ini akan membagikan pembelajaran soal keikhlasan lewat uraian berikut. Simak, ya!
ADVERTISEMENTS
Episode Nussa Belajar Ikhlas memang belakangan ini jadi omongan warganet saking harunya. Komentar Wahyu Safar Mauliandi menambah kisah tentang Nussa semakin dekat
Kalau kamu sempat jalan-jalan ke kolom komentar dari episode Belajar Ikhlas di serial Nussa, kamu mungkin akan mendapati komentar dari seorang pria yang menceritakan tentang anaknya. Dia adalah Wahyu Safar Mauliandi. Putra sulungnya yang lahir Desember lalu bernama Sayyuki Ahmad Attaqi memiliki kondisi persis seperti Nussa.
“… Menderita Streter Disease Tipe 4. Sebuah kelainan genetik. Kelainan yang menyebabkan kaki kirinya mulai dari Lutut kiri sampai telapak kaki teramputasi sejak dalam kandungan.” Tulis Wahyu Safar Mauliandi.
Meski sebagai penonton, kita melihat Nussa hanyalah serial animasi belaka, namun di luar sana ternyata ada yang mengalami kondisi sama persis. Hal ini membuat kisah tentang Nussa menjadi sangat dekat, bukan fantasi maupun karangan belaka. Bahwa anak berkebutuhan khusus memang ada di sekitar kita dan perlu dianggap setara.
ADVERTISEMENTS
Namun penantian program kehamilan selama tiga tahun nggak membuat Wahyu dan istrinya, Martapika Lotimawati kecewa. Mereka menerima sepenuhnya titipan Yang Mahakuasa
Martapika sempat berdoa di tengah kehamilannya, “Ya Alloh semoga anak kami terlahir sehat dan sempurna.” Namun di usia enam bulan, dia pun merenung, bagaimana jika keturunannya kelak lahir dengan nggak sehat dan nggak sempurna. Kemudian dia pun mengganti doanya, “Ya Alloh kuatkan dan berikan kami kasih sayang untuk selalu mengasuh anak kami. Apa pun kondisi yang Engkau berikan.” Meski kemudian putranya lahir dengan nggak sempurna, pasangan ini sama sekali nggak kecewa. Mereka menerima dengan rasa syukur atas apa yang telah dinantikan.
ADVERTISEMENTS
Banyak banget pelajaran soal keihklasan yang bisa kita petik dari dua kisah membahagiakan ini. Ikhlas itu berat, tapi tugas kita untuk selalu berusaha
Warganet tentu sangat bangga dengan kisah Wahyu dan Martapika, mereka diberikan anugrah kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa. Untaian doa nggak henti-hentinya dilayangkan untuk Sayyuka dan keluarga bahagia ini. Kisah mereka dan kisah Nussa sekaligus memberikan banyak sekali pelajaran buat khalayak tentang betapa pentingnya bersyukur. Untuk saat ini, Wahyu dan Martapika nggak sabar menantikan putranya tumbuh besar, mengajarkannya untuk selalu ceria dan bersyukur dengan apa yang dia punya. Karena finansial bukanlah sebuah masalah bagi keluarga ini, mereka bahkan berjanji untuk memberikan kaki yang terbaik untuk Sayyuka.
Sehat terus, ya, Sayyuka! Kamu benar-benar mampu jadi permata untuk orang tua dan memberikan inspirasi buat masyarakat Indonesia. Kisah ini adalah pelajaran berharga buat kita untuk berkarya dan belajar menerima. Suatu saat kisah Sayyuka bakal jadi kisah yang amat bagus untuk diceritakan kepada kawan dan orang-orang tersayang. Terima kasih kepada Wahyu Safar Mauliandi yang telah berbagi cerita pada Hipwee, semoga nggak henti-hentinya menginspirasi banyak orang!