Netizen sedang ramai membicarakan berakhirnya situasi komedi (sitkom) NET TV bertajuk Tetangga Masa Gitu yang sudah menemani pemirsa selama 2 tahun terakhir. Syuting terakhir sitkom ini dilakukan pada hari Selasa (17/01/2017) lalu. Semuanya terlihat sedih baik para pemainnya maupun penggemarnya. Hal ini terlihat dari unggahan masing-masing pemain sitkom tersebut di Instagram, salah satunya di akun milik Sophia Latjuba .
Para penikmat sitkom Tetangga Masa Gitu atau yang dikenal juga dengan akronim TMG banyak memberikan komentar baik di akun para artis maupun di akun resmi milik NET TV. Hampir semuanya menyayangkan kenapa acara berkualitas ini harus berakhir di season 3.
@puenk_.: “ini acara super tak tergantikan sepanjang masa ???”
@mianurzaena: “Duuuhh kok semuanya pada posting foto bersama pemain TMG captionnya juga pada sedih semua. Plisss jangan bubar dong acaranya ???????”
@laksmee_nursanti: “I will miss u all”
@cintadila3: “Sll ingin nonton acara kalian INI yg sll ditonton dirumh. Nonton APA skrg?”
Sebelum sedih berjamaah di episode terakhir Tetangga Masa Gitu, kita kilas balik perjuangan sitkom ini untuk mengubah formula tontonan Indonesia jadi lebih berkualitas yuk!
ADVERTISEMENTS
Mengawali langkah cerdas NET TV untuk menyajikan tontonan ringan yang nggak hanya membidik ibu-ibu tapi juga muda-mudi
Tetangga Masa Gitu tayang setiap Senin-Jumat jam 09.30 dan Sabtu-Minggu jam 18.30 di NET. Sitkom yang mengawali syuting pada 28 Januari 2014 dan menayangkan episode pertamanya pada 20 Maret 2014 ini merupakan produksi Imagine Pictures. Archie Hekagery dan Ade Siti Rahma berhasil menyutradarai sitkom ini dengan sangat baik sampai mencapai musim ketiganya dengan jumlah episode 500-an lebih. TMG merupakan salah satu acara pionir di NET TV yang menjadi langkah cerdas televisi baru tersebut bersaing dengan televisi swasta lainnya. Ketika televisi swasta lain mengunggulkan sinetron-sinetron mainstream, NET dengan berani mengambil langkah yang berbeda, yakni mengunggulkan sitkom. Genre cerita yang dipilih pun tidak membidik ibu-ibu seperti layaknya sinetron, tapi NET berusaha menyentuh penonton muda atau generasi millenium.
ADVERTISEMENTS
TMG berhasil menggaet aktor dan aktris profesional sekelas Chelsea Islan. Bahkan cameo-nya saja Reza Rahardian, bagaimana nggak serius?
Chelsea Islan yang dikenal idealis enggan untuk muncul dalam karya-karya yang sembarangan mutunya. Baginya yang penting bukan materi, tapi bagaimana caranya ia juga bisa menikmati dan bangga pada karyanya. Pilihan Chelsea Islan jatuh pada TMG. Ia berperan sebagai Bintang Howard Bornstein alias Bee yang cantik dan pintar. Bee dijuluki sebagai wikipedia berjalan yang kelemahannya hanya tidak bisa memasak.
Chelsea beradu peran dengan Deva Mahenra, pemeran Bastian Irawan yang merupakan suami Bee dan seorang karyawan EO yang mudah dibodohi tapi romantis. Mereka yang merupakan pengantin baru harus bertetangga dengan Adi (Dwi Sasono) dan Angel (Sophia Latjuba) yang usia pernikahannya sudah satu dekade. Adi merupakan seorang pelukis dan guru seni rupa SMA. Ia digambarkan sebagai sosok pemalas, sementara istrinya Angel merupakan pribadi yang pelit dan seorang advokat.
Bintang tamu atau cameo-nya juga keren-keren seperti Ferry Salim, Dion Wiyoko, Reza Rahardian, Ariel Noah, Boy William, dan sebagainya.
ADVERTISEMENTS
Ide cerita TMG yang sederhana tumbuh menjadi komedi cerdas yang ringan diterima, tak hanya mengejar rating tapi juga makna
TMG disebut-sebut menjadi replika pasangan modern Indonesia, sebuah bidikan cerdas NET pada generasi millenial yang lahir di abad 21. Sitkom ini menceritakan kehidupan sehari-hari dua pasang suami-istri yang tinggal dalam satu kompleks dan hidup bertetangga. Ceritanya menyandingkan pola pikir romantis versus realistis dari dua pasangan yang memiliki usia pernikahan yang berbeda.
Chelsea Islan dan kawan-kawannya berhasil menggiring kaum muda yang sudah lelah dengan sinetron dan infotainment untuk menjadikan TMG sebagai pelarian. “Fresh, entertaining, smart comedy” adalah tiga hal yang membuat Chelsea mau bergabung dengan tim TMG dan alasan yang sama bagi banyak orang yang menonton sitkom ini juga. Meski ide ceritanya sederhana, TMG selalu berhasil menyisipkan makna. Seperti misalnya tentang kesetaraan gender yang dihadirkan dalam kepribadian keempat karakternya, tips memecahkan permasalahan rumah tangga, motivasi-motivasi hidup, hingga isu-isu berat seperti KDRT, toleransi, dan politik. Semuanya dikemas dengan cerdas tetap dalam bungkus ringan yang memikat. Tak heran jika akhir-akhir ini mulai bermunculan tayangan dengan formula serupa di televisi swasta lainnya.
ADVERTISEMENTS
Langkah TMG membuktikan kalau tayangan yang dicintai masyarakat itu bukan hanya yang membodohi dan sekadar haha-hihi
Salah satu tolak ukur kesuksesan yang digunakan oleh televisi swasta untuk menilai sebuah acara adalah rating. Dan entah kenapa, acara yang memiliki rating tinggi selalu yang “begitu-begitu saja” (kalau kita tidak boleh menyebut acara ini membodohi masyarakat dan sekedar haha-hihi). Rating yang tinggi akan meraih pemasukan yang tinggi juga dari sponsor dan hasilnya bisa digunakan untuk terus memutar roda bisnis perusahaan televisi. Sesederhana itulah alasan kenapa tayangan yang “begitu-begitu saja” tetap mengakar kuat dan kualitas tayangan kita tak kunjung berkembang.
Namun, TMG mematahkannya. Berdasarkan Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi periode I 2016 oleh KPI Pusat, TMG termasuk salah satu dari 5 program yang paling banyak ditonton di NET TV. Bahkan menempati posisi 3 dengan nilai 34,6 persen setelah acara Super Dede dan Tukang Ojek Pengkolan, Anak Jalanan waktu itu terkalahkan.
Para pemain TMG juga mendapatkan berkah prestasi berkat sitkom ini. Chelsea misalnya, ia ditawati untuk membintangi sebuah FTV Jepang bertajuk When You Wish Upon A Sakura dan beradu akting dengan pemeran Kamen Rider, Shu Watanabe. Bagian produksi serial Jepang ini melihat akting Chelsea di TMG melalui YouTube kemudian jatuh cinta pada pesona aktingnya. Deva Mahenra pun berhasil meraih Celebrity of the Year ShowBiz Indonesia Award pada tahun 2014 berkat sitkom ini.
Meski begitu, tentu tak ada hal yang lepas dari kritik, termasuk TMG. Salah satunya, TMG dianggap terlalu kebarat-baratan dan berkiblat pada sitkom-sitkom barat seperti misalnya Friends yang disiarkan di CBS dan The Exes yang disiarkan di TV Land. Tapi bagaimanapun, TMG tetap berhasil merenggut hati banyak penggemar terbukti dengan jumlah pengikutnya yang cukup banyak di media sosial.
A photo posted by TetanggaMasaGitu? (@tetanggamasagitu_net) on
Eh tapi, unggahan resmi dari NET ini menunjukkan seolah-olah TMG tidak benar-benar berakhir di season 3 kemarin. Hmm kita tunggu saja ya informasi selanjutnya.