Sudah dapat dipastikan bahwa sebagian besar anak muda di Indonesia sepakat bahwa pertanyaan seputar pernikahan yang kerap dilontarkan secara random untuk berbasa-basi menjadi salah satu pertanyaan yang bikin malas untuk dijawab. Rupanya, semakin ke sini persoalan-persoalan yang bikin anak muda di era milenial ini mendadak pusing nggak cuma berhenti sampai di situ aja. Seperti misalnya yang baru-baru ini ramai banget diperbincangkan para warganet luas.
Belakangan, topik tentang apa yang seharusnya dimiliki anak muda di umur 25, berapa tabungan yang harus disimpan, hingga yang paling baru dan viral jadi bola panas adalah persoalan skor toefl 550 menjadi obrolan ngeselin yang hari demi hari nongol di linimasa kita. Herannya lagi, obrolan-obrolan tersebut ternyata nggak cuma diawali oleh orang-orang yang berusia muda, tapi juga orang tua yang generasinya pun udah jauh berbeda dengan anak muda zaman sekarang. Dikiranya untuk mendapatkan impian ndakik-ndakik kayak gini itu jadi persoalan yang gampang apa, ya?
ADVERTISEMENTS
Semakin ke sini, orang-orang yang punya previlege lebih kayaknya sering banget gampangin hal kayak gini
Jika diperhatikan baik-baik, biasanya orang-orang yang ngegampangin urusan standar kesuksesan kayak gini adalah orang-orang yang punya previledge tersendiri. Entah karena pendidikannya udah tinggi, jalannya lancar banget, atau karena memang dari lahir pun udah nggak perlu berusaha lagi. Padahal di luar sana ada banyak orang-orang yang punya gaji di bawah lima juta setiap bulannya aja udah dianggap sebagai kesuksesan, ada pula yang punya kendaraan atau rumah kecil sebelum menikah juga udah dianggap sukses. Tapi, dengan reseknya orang-orang kayak gitu muncul dan membuat standar lain bahwa yang namanya anak muda sebelum umur 25 harusnya punya pencapaian ini itu, tabungan harus setidaknya 100 juta rupiah, skor toefl harus 550, dan segala macam persoalan lainnya. Pusing nggak tuh!?
ADVERTISEMENTS
Padahal rata-rata anak muda Indonesia terjun ke dunia kerja di umur 22. Lha kalau 25 udah disuruh punya tabungan 100 juta, yakali bisa terkumpul dalam 3 tahun. Apa kabar yang kerja di Jogja!?
Ngomong mah gampang, ngelakuinnya yang susah dan berdarah-darah. Bayangin aja, anak muda di Indonesia yang rata-rata baru terjun ke dunia kerja pada umur 22 tahun disuruh punya standar tabungan 100 juta rupiah di umur yang ke-25. Dari umur 22 ke 25 ada rentang 3 tahun, dan selama 3 tahun itu pula kita disuruh ngumpulin duit sebanyak itu. Kalau kerjanya di perusahaan besar, posisinya mentereng, dan gajinya pun nggak main-main sih wajar aja. Lha kalau yang kerja di Jogja gimana ceritanya coba? Itu bagi yang udah kerja, zaman sekarang punya jaminan ijazah S1 aja belum tentu laku dan bisa masuk ke dunia kerja~
ADVERTISEMENTS
Siap-siap aja, lebaran tahun depan kita nggak akan ditanya kapan nikah, tapi berapa skor toefl
Jika selama ini kamu menganggap bahwa pertanyaan seputar pernikahan adalah pertanyaan paling resek seumur hidup, mungkin hal itu bakal berubah seiring perkembangan zaman nanti. Di masa depan, bisa jadi pertanyaan semacam itu nggak muncul lagi, namun bakal tergantikan dengan pertanyaan yang nggak kalah ngeselin seperti misalnya tentang tabungan, atau mungkin skor toefl yang udah pernah kita dapatkan. Siap-siap aja ini sih~
Sebenarnya nggak ada salahnya juga sih kalau membuat standar semacam itu, apalagi kalau tujuannya memang mau memberikan motivasi biar anak muda zaman sekarang nggak kenal lelah dalam berusaha. Namun, sayangnya di luar sana orang-orang yang biasa berkoar tentang hal ini seringkali menganggap bahwa semua anak muda ini punya kedudukan yang sama. Padahal, jangankan bisa nabung setiap bulannya dari uang gaji, lha wong duitnya nggak cuma lewat begitu aja udah untung banget rasanya.