Seberapa banyak orang-orang menyemangati, kalau namanya sedang patah hati, ya, susah terobati. Apalagi kalau kisah yang dialami berakhir menyakitkan sekaligus menjengkelkan. Ketika sepenuh hati kita berusaha setia dan menjaga hati, tapi ujungnya tetap dikhianati, apa kita harus berdiam diri?
Nyatanya sebagian besar kondisi dan perasaan nggak bisa begitu saja dipaksakan. Yang terjadi, terjadilah. Kadang patah hati memang perlu dirayakan dengan sambatan dan lampiasan emosi biar kekacauan dalam diri tersampaikan. Simak kumpulan kisah kesetiaan yang berbuah menyakitkan lewat artikel Hipwee Hiburan berikut.
[Perhatian, uraian artikel di bawah ini membutuhkan kesiapan dan kebijakan dalam menerima kata kasar, lampiasan emosi, dan nggak menerima respons menye-menye!]
ADVERTISEMENTS
1. Dimulai dari curhatan @mazzini_giusepe yang jujur apa adanya. Tanpa tedeng aling-aling, beginilah sakit hati yang nggak pakai diromantisasi, murni!
Pahit emang! via twitter.com
ADVERTISEMENTS
2. Bahkan yang katanya berjuang dari nol nggak dapat apa-apa ujungnya~
Santet online aja, Mbak! via twitter.com
ADVERTISEMENTS
3. Ketika si dia tertarik dengan orang lain yang kelihatannya lebih baik. (((Lebih baik)))
Nyakitin dan bikin trauma yang begini nih. via twitter.com
ADVERTISEMENTS
4. Kita yang tulus mencintai bukan karena fisik bakal kalah sama orang baru yang datang karena takdir
Nggak jodoh banget sih. via twitter.com
ADVERTISEMENTS
5. Diusahakan bagaimanapun kalau memang dianya ngawur, ya, ngawur aja~
Dia main-main waktu kitanya terlalu serius, sial memang via twitter.com
ADVERTISEMENTS
6. Dia yang sudah berjuang dan tinggal selangkah lagi menuju hidup bahagia malah begini
Racun banget sih! via twitter.com
7. Pengorbanan, apa itu?
Nggak ada yang namanya berkorban demi dia, semua jadi ampas. via twitter.com
8. Satu dekade bersama nggak menjanjikan apa pun~
Menyakitkan ketika kita dipaksa untuk membencinya. via twitter.com
9. Rasanya sudah membantunya berproses, eh, ternyata proses buat sakit hati doang. Kan, KZL!
Tuh, cewek memang kocak, woy! via twitter.com
10. Begitu udah sukses dan bisa dapetin yang lebih baik, manusia lupa sama yang menolongnya pertama kali
Magadir, manusia nggak tau diri. via twitter.com
11. Perjalanan meraih gelarnya sih bareng, tapi pas penyerahan gelar ditinggalin
Semoga nggak ditulis di lembar persembahan skripsi. via twitter.com
12. Udah ninggalin, berani-beraninya ngasih testimoni. Pergi mah pergi aja, woy!
Nggak usah ya ngomong-ngomong gitu, nggak perlu! via twitter.com
13. Balasan dari twit yang ramai dan kompak bikin kita semua tersadar dan merasakan hal yang sama dengan warganet ini
Anti menye-menye, nggak usah kasih semangat, nggak perlu! via twitter.com
Kadang kala, semangat nggak perlu ditumbuhkan karena yang namanya luka perlu disembuhkan bukan dilupakan. Rasanya sudah nggak peduli orang bilang apa, yang penting kita ingin energi kemarahan itu keluar dan terlampiaskan dengan benar. Asal jangan merugikan orang lain dan tetap sadar diri, sambat itu perlu sekali waktu. Anggap saja ini latihan jujur sama diri sendiri, pelajaran buat menerima sesuatu yang menyakitkan.