Punya hubungan yang baik dan menjalin keseriusan memang nggak bisa dimiliki semua orang. Hanya mereka yang punya tekad luar biasa yang akhirnya bisa melanggengkan hubungan sampai ke pelaminan. Tapi meski begitu, hampir semua orang berharap untuk segera bertemu tambatan hati, nggak menyia-nyiakan waktu, lalu menikah.
Sayangnya, peran yang berbeda antara cowok dan cewek sering banget menimbulkan kesalahpahaman. Ceweknya terburu-buru karena desakan dari orang tua, sedangkan cowoknya belum siap bahkan terbilang santai karena nggak merasakan tekanan yang sama. Kalau begini sih, susah jadinya. Simak curhatan warganet dalam artikel Hipwee Hiburan berikut!
ADVERTISEMENTS
Seorang warganet cewek ini curhat tentang mantan pacarnya. Awalnya dia penasaran pada hubungannya apakah bakal diberi kepastian atau nggak
Melalui sebuah akun @hitmansystem seorang cewek curhat bahwa dulu dia menjalin hubungan pacaran dengan cowoknya. Namun sayangnya dia nggak kunjung diberikan kepastian mengenai rencana menikah. Saat mencoba bertanya, cewek ini justru dapat jawaban mengecewakan yang mana dia harus menunggu begitu lama. Saat itulah dia mundur pelan-pelan dan mencoba mencari pasangan lain yang bisa memberikannya kepastian lebih cepat.
ADVERTISEMENTS
Setelah memutuskan menikahi orang lain, giliran si cowok yang merasakan adanya penyesalan. Selalu gini, ya, kamu terlambat, Mas!
Begitu tahu sang mantan justru memutuskan menikahi orang lain, si cowok merasakan adanya penyesalan. Dia juga merasa bahwa sebenarnya masa lalu lebih bisa diusahakan. Walau begitu, semua juga sudah terlambat, kan? Di sinilah patah hati itu dimulai. Si cowok bakal merasa ditinggal nikah, si cewek bakal merasa menyesal dan menyayangkan kenapa nggak dari dulu ngomongin masalah komitmen dan keseriusan. Salah siapa dong ini?
ADVERTISEMENTS
Harusnya kita memang memaklumi kalau pandangan cowok dan cewek soal usia menikah itu bisa beda banget. Cewek yang penuh desakan, cowok yang penuh tuntutan
Dalam kehidupan sosial kita, cewek yang nggak kunjung menikah setelah usia 25 tahun dianggap ‘nggak laku’. Meski sebenarnya mereka baik-baik aja dan mungkin belum ada keinginan menjalin rumah tangga, desakan dari orang tua, tetangga, teman, hingga saudara memang benar-benar ada. Hal ini yang sedikit banyak bikin cewek jengah dan akhirnya mencari kepastian pada sang kekasih.
Di sisi lain, cowok butuh kesiapan luar biasa sebelum menikah. Cowok selalu dituntut punya penghasilan yang tetap hingga finansial yang mapan sebelum benar-benar mampu bertanggung jawab atas keluarganya nanti. Selain itu, biaya menikah juga nggak pernah bisa ekonomis. Menikah jelas jadi beban tersendiri buat cowok dan jadi impian besar serta kelegaan buat cewek.
Kita memang nggak bisa menyamaratakan peran cowok dan cewek, semua ada porsinya masing-masing meski dengan risiko dan beban yang sama. Makanya masalah keseriusan dan rencana menikah harus dibicarakan secara terbuka antara cowok dan cewek. Kalau salah satu pihak males ngomongin, ya, siap-siap menyesal di kemudian hari.