Bekerja itu melelahkan. Hal ini yang mungkin cuma bisa diucapkan oleh para karyawan dan pekerja yang sudah merasakannya. Bagi mereka yang belum terjun langsung ke dunia kerja, mungkin nggak akan paham. Sayangnya kelelahan yang dirasakan kadang nggak sebanding dengan cuan yang didapatkan.
Bahkan hari Sabtu dan Minggu yang seharusnya buat istirahat pun masih dipakai buat menyelesaikan pekerjaan yang tertinggal di awal pekan. Beberapa perlu mengirim surel, memastikan kegiatan untuk Senin, hingga menyelesaikan laporan pertanggungjawaban.
Simak uraian Hipwee Hiburan di bawah yang dilansir melalui cuitan @Torriosh. Di tengah kejamnya dunia kerja, ada bos yang ‘sehat’ dan melawang karyawannya bekerja di saat mereka seharusnya berlibur. Keren dan bikin iri deh.
ADVERTISEMENTS
Biasanya, banyak atasan yang selalu mendesak karyawannya buat buru-buru menyelesaikan pekerjaan. Sebaliknya, atasan ini justru menegur karyawan yang kerja di akhir pekan
Melalui sebuah status, @Torriosh yang akrab disapa TJ membagikan sebuah potongan percakapan. Seorang bos tampak memarahinya karena dia memergoki TJ bekerja dan mengirim surel di akhir pekan. Setelah menjelaskan bahwa pihak hotel baru memberikan kabar untuk konfirmasi hotel di hari Senin, si bos justru turut meminta maaf. Atasan TJ melalui percakapan tersebut juga menyampaikan kalau hal-hal mendesak seperti ini nggak akan terjadi lagi.
ADVERTISEMENTS
Kebiasaan kerja seimbang begini mungkin masih jarang banget kita temui. Kebanyakan masih harus bekerja di akhir pekan karena load kerja luar biasa dan atasan yang selalu mengingatkan deadline
Sebenarnya bekerja nggak harus sekeras mungkin hanya demi dapat simpati si bos. Sebagai karyawan mungkin sudah seharusnya menyadari kalau kita harus seimbang dalam bekerja dan ‘bermain’. Saatnya kerja, maksimalkan waktu. Saat liburan, bersenang-senanglah dan kembali ke kantor dengan pikiran yang segar. Kebiasaan dilarang kerja di akhir minggu dari yang diceritakan melalui utas @Torriosh memang sulit diterapkan. Tapi percaya deh, kalau sudah bisa disiplin begitu, baik karyawan dan atasan pasti sama-sama nggak terbebani.
ADVERTISEMENTS
Membaca utas ini, warganet ramai-ramai ingin ‘dibajak’ untuk bekerja bersama atasan TJ. Kayaknya seru dan nggak bikin stres, ya?
Banyak warganet yang menganggap TJ beruntung karena punya atasan dan kantor dengan kultur yang sehat. Sementara itu banyak kantor yang justru menginginkan karyawannya untuk loyal setengah mati. Semakin gila kerja, semakin keren. Padahal itu juga nggak baik buat psikis karyawan. Lama-lama mereka hanya bekerja untuk menunaikan kewajiban aja, nggak tulus lagi. 🙁
Semoga dari utas di atas kita bisa mempertimbangkan lagi kehidupan kerja kita, ya. Pokoknya harus seimbang. Kasihan juga kalau kerja keras bagai kuda nggak kenal waktu. Lama-lama sakit tipes dan nggak bisa ngapa-ngapain, yang sedih keluarga. Perusahaan sih tinggal cari karyawan baru karena posisimu replaceable, kan? 😀