Setiap orang tentu ingin menjadikan hari pernikahannya menjadi momen paling berkesan dan tak tergantikan. Untuk menjadikan hari tersebut benar-benar istimewa, orang rela mempersiapkan segala tetek bengek pernikahannya secara detail. Buat kamu yang sudah menikah, masa-masa sibuk mempersiapkan pernikahan pasti tak akan kamu lupakan. Apalagi buat kamu yang menikah dengan menggunakan tata cara adat, seperti di Jawa misalnya. Kamu yang menikah dengan adat Jawa, sudah sibuk mempersiapkan segala sesuatunya bahkan berbulan-bulan sebelumnya.
Dari mencari hari baik, lokasi yang representatif, pakaian, rias, makanan, hingga hal-hal kecil semua kamu persiapkan dengan sempurna. Iya, Hipwee paham betul deh perjuanganmu yang ingin hajat besarmu berjalan sempurna.
ADVERTISEMENTS
1. Hal pertama yang bikin pusing kepala adalah melewati masa pinangan dimana ada rembukan antar keluarga untuk pemilihan tanggal dan tempat.
Setelah melewati masa pacaran, keluargamu dan keluarganya kini duduk satu meja. Tentunya, mereka akan membicarakan persiapan pernikahan kalian. Kamu yang cowok datang ke rumah kekasihmu bersama keluarga dengan membawa hantara dan menemui keluarga calon pandampingmu. Perasaan deg-degan tentu menghampirimu, kira-kira keluarganya akan menerima pinanganmu nggak ya. Senyummu pun mengembang ketika ayahnya dengan terbuka menerima pinanganmu. Selanjutnya, keluarga, utamanya para orang tua berunding untuk menentukan tanggal pernikahan dan tempat akan diberlangsungkannya pernikahan.
ADVERTISEMENTS
2. Selanjutnya, kamu dan pasanganmu mulai berburu desain undangan, paes dan kebaya, foto pre-wedding, dan katering.
Hari-hari selanjutnya, kamu akan disibukkan dengan memilih segala hal yang akan kamu kenakan di hari bahagiamu. Biasanya, cewek nih yang paling ribet dalam urusan ini. Kamu sang calon pengantin wanita tentu ingin tampil cantik di hari pernikahanmu. Mulai dari desain undangan yang cocok dengan selera kalian berdua, konsep foto pre-wedding yang menggambarkan kalian banget, menu-menu katering yang nggak boleh mengecewakan tamu undangan, dan yang paling penting paes dan kebaya yang akan kalian gunakan.
Ya. Semuanya harus sempurna. Tak perlu megah, tapi cukup membuat aura kebahagiaanmu terpancar saat pernikahan nanti.
ADVERTISEMENTS
3. Dalam masa milih-memilih ini tak jarang kamu dan pasangan ribut karena yang satu maunya begini, satu maunya begitu.
Sebenarnya, kamu dan pasangan sudah cukup kompak untuk menghadapi segala tetek bengek yang akan terjadi menjelang hari pernikahanmu. Tapi, entah kenapa ada aja urusan yang bikin kamu cepat emosi dan berakibat kalian jadi adu argumen. Macam-macam saja permasalahannya. Kadang juga masalah sepele. Masalah itu seperti orang tuamu yang meminta menggunakan wedding organizer, sementara orang tuanya ingin semuanya diurus sendiri agar sisi lebih tradisional terasa. Perdebatan yang muncul di antara ke dua keluarga ini kadang bikin kamu dan dia jadi gampang emosian. Untung saja, kalian ingat pada komitmen awal untuk menghadapi segalanya dengan kepala dingin. Segala urusan yang membuat emosi pun satu per satu tercerahkan.
ADVERTISEMENTS
4. Beberapa minggu menjelang hari H, kamu dan pasangan mulai sibuk mengantar undangan.
Foto pre-wedding sudah. Gedung dan katering semuanya beres. Baju juga sudah mulai fitting. Undangan pun sudah jadi. Saatnya kamu dan pasangan mengantar undangan pada teman-temanmu. Dengan sedikit nuansa reuni, kamu mengajak beberapa temanmu untuk kumpul-kumpul. Sambil melepas rindu karena sudah lama tak bertemu, kamu pun menyampaikan niatmu untuk mengundang mereka hadir di pernikahanmu. Temanmu pun langsung mengucapkan selamat dengan histeris.
“Ihhhh ya ampuuun akhirnya kalian nikah jugaaaa…”
Namun yang paling menantang adalah waktu kamu harus mengantar undangan ke rumah mantan…
ADVERTISEMENTS
5. Tibalah hari-hari menjelang hari pernikahan yang membuat kamu semakin deg-degan. Janur, bleketepe atau tarub sudah disiapkan di rumah mempelai perempuan…
ADVERTISEMENTS
6. Di hari yang sama namun berbeda lokasi, kamu dan pasanganmu akan melakukan prosesi siraman. Kamu yang cewek juga akan ada prosesi ngerik.
Satu hari menjelang hari pernikahan, kamu dan pasangan melakukan upacara siraman di rumah masing-masing. Sebelum memulai upacara siraman, kamu akan memohon restu untuk terakhir kalinya kepada ke dua orang tuamu. Pada saat inilah, orang tuamu akan memberikan nasehat yang akan kamu dengarkan baik-baik. Sambil tertunduk, air matamu pun menetes saat kamu mendengarkan suara ayahmu bergetar kala memberikan wejangan. Siraman pun dimulai, air kembang yang berasal dari tujuh sumber mata air membahasahi sekujur tubuhmu. Setelah siraman, ayahmu akan menggendongmu. Seperti saat pertama kali kamu lahir ke bumi, dia memeluk dalam sebuah gendongan. Hari itu, kekuatan ayahmu memang tak lagi sama, tapi mungkin ini jadi gendongan terkahirnya untukmu.
Selanjutnya, kamu yang cewek akan melakukan prosesi ngerik di kamar, yakni mencukur bulu halus di kepala. Rambutmu juga akan diasapi agar wangi oleh pemaes.
7. Malam sebelum ijab, mempelai cowok akan melangkah (meski grogi) ke rumah calon istrimu ditemani keluarga untuk midodareni. Mempelai cewek menunggu penasaran di kamar pengantin. Hiii!
Dengan langkah mantap sang calon pengantin pria berjalan ke rumah calon pengantin wanitamu ditemani oleh keluarga untuk melakukan upacara midodareni. Pada malam ini, kamu, calon pengantin wanita berada di dalam kamar untuk didandani. Kamu tak boleh tertidur sampai jam 12 malam. Keluarga calon pengantin pria akan melihat betapa cantikanya dirimu, tapi tidak demikian dengan calon pengantin pria. Dia harus menunggu di luar nggak boleh masuk rumah dan cuma boleh minum air putih. Dia pun harus menunggu saat ijab dulu baru bisa ketemu kamu. Bikin penasaran banget deh!
8. Pagi datang; tibalah saat yang kamu nanti: ijab kabul. Konsentrasi, tarik nafas, dan semua berjalan lancar.
Jantung berdegub cepat, hati pun bergetar sangat hebat. Ini lah saat-saat yang kamu tunggu. Kamu, sang pengantin wanita duduk di samping mempelai priamu. Sambil menunduk dan melirik kamu dapat melihat mimik sang pujaan hatimu. Wajahnya tampak grogi, keringat pun mengucur dari dahinya. Hari itu, dia tampak sangat tampan. Dengan fasih, dia menyebutkan ijab dan teriakan sah pun terdengar. Tak kuasa, air mata bahagia kembali membasahi pipimu. Alhamdulillah…
9. Setelah selesai ijab, hati pun lega, tapi masih banyak serangkaian prosesi yang harus kamu lalui, seperti:
Upacara Panggih
Balangan suruh
Ritual Wiji Dadi
Dan masih banyak lagi…
10. Ritual sungkem menjadi prosesi paling mengharukan sepanjang hidupmu.
Kamu kembali melakukan sungkem. Kali ini kamu melakukannya bersama pasangan halalmu. Tak hanya dengan orang tua, kamu juga melakukannya pada ayah dan ibu mertuamu. Orang tuamu yang baru. Kamu dan pasanganmu memohon agar pernikahan kalian membawa berkah serta diselimuti kebahagiaan.
11. Setelah tukar cincin dan dilanjutkan dengan resepsi, acara dimana kamu menerima semua ucapan selamat dari teman dan kerabat. Semua kelelahan saat persiapan pun terbayar dengan kebahagiaan yang tak ternilai.
Segala rangkaian upacara ditutup dengan tukar cincin dan selanjutnya kamu dan pasanganmu naik ke pelaminan. Kalian akan bersiap menerima sejumlah tamu yang telah diundang. Dengan bahagia, kamu menerima ucapan selamat. Perasaanmu kini begitu lega. Semua proses pernikahan yang rumit telah kamu lalui.
Segala lelah yang kamu rasakan pun ternyata sepadan dengan kebahagiaan yang kamu rasakan saat ini. Pernikahan adat Jawa yang ribet membuatmu benar-benar kapok. Iya, kapok untuk menikah lagi. Jadi, menikah sekali saja, untuk seumur hidup.