Prameks, Deretan Gerbong yang Jadi Saksi Bisu Kisah Percintaan dan Perpisahan Antara Jogja Solo

Kenangan Prameks Jogja Solo

Sebagai pejuang jarak yang hidup di dua kota yaitu Jogja dan juga Solo, tentunya udah nggak asing lagi dengan kereta bernama Prameks. Moda transportasi yang berada di jalur dua kota ini rupanya baru saja dikabarkan resmi berhenti beroperasi setelah melakukan perjalanan terakhirnya pada Selasa malam, 9 Februari 2021, kemarin. Hal tersebut dikarenakan karena prameks ini sendiri akan diganti oleh Kereta Rel Listrik atau yang biasa disebut KRL dengan rute yang sama pula. Tentu hal ini menjadi sebuah kabar baik, sekaligus kabar mengagetkan bagi banyak orang.

Deretan gerbong yang setiap harinya bolak-balik antara Jogja dan Solo ini memang memiliki kenangan tersendiri di hati banyak orang. Mulai dari anak kuliahan, kaum pekerja, hingga orang-orang yang mengejar dan memperjuangkan nasib cintanya kepada seseorang yang ada di dua kota ini. Kabar ini mungkin juga hadir sebagai obituari bagi sebagian orang yang remahan-remahan kenangannya masih tertinggal di antara gerbong-gerbong Prameks tadi.

ADVERTISEMENTS

Bagi anak Jogja dan Solo, Prameks ini merupakan sebuah medium yang punya jasa besar banget dalam setiap pertemuan dan perpisahan jutaan pasang mata

Disadari atau tidak, berakhirnya perjalanan Prameks ini membuat kita paham bahwa ternyata ia adalah sebuah medium yang punya jasa besar banget dalam setiap pertemuan dan perpisahan jutaan pasang mata. Sebuah benda mati yang mampu menghidupkan beribu-ribu hal dalam setiap inci perjalanan kita. Terlalu banyak kisah yang tercipta dalam setiap gerbong itu, mulai dari bagaimana seseorang memperjuangkan jarak dengan kekasihnya, melaju ketika pagi menjelang dan pulang ketika petang hanya demi memergoki pasangannya bergandengan dengan orang lain, dan masih banyak pula kisah-kisah romantis maupun menyakitkan yang ada di dalamnya. Selalu ada aja hal-hal yang terkenang meski terkadang rasanya begitu menyakitkan. Meski pada kenyatannya tak benar-benar hilang karena memang diganti, tapi rupanya kenangan tentang Prameks nggak akan bisa terganti.

ADVERTISEMENTS

Nggak cuma sekedar lika-liku drama percintaan aja, Prameks ini juga meninggalkan kenangan bagi para kaum pekerja yang setiap harinya harus bolak-balik demi banting tulang

Prameks, Deretan Gerbong yang Jadi Saksi Bisu Kisah Percintaan dan Perpisahan Antara Jogja Solo

Kenangan Prameks / Credit: Solopos via www.solopos.com

Faktanya, ada banyak orang Solo yang memilih bekerja di Jogja, dan begitu pula sebaliknya, banyak orang Jogja yang memilih untuk mengais rezeki di Solo. Setiap pagi menjelang biasanya orang-orang ini berbondong-bondong datang ke stasiun, menitipkan motor di tempat favorit mereka, mengantre beli tiket, kemudian melaju ke kota tujuan dengan sejuta harapan dengan wajah yang berseri-seri. Menjelang lima petang, mereka akan kembali dengan sisa-sisa keringat dan lelah yang menumpuk seharian namun menyimpan banyak kebahagiaan karena sebantar lagi akan menemui orang-orang tercintanya di rumah. Sebuah rutinitas penumpang Prameks yang mungkin jika diceritakan, kisahnya akan lebih panjang dibandingkan dengan kisah cintamu.

ADVERTISEMENTS

Ternyata memang benar, kereta dan stasiun itu terkadang lebih intim dibandingkan dengan hal lainnya, sebab di dalamnya banyak terjadi pertemuan dan perpisahan

Prameks, Deretan Gerbong yang Jadi Saksi Bisu Kisah Percintaan dan Perpisahan Antara Jogja Solo

Upacara pelepasan Prameks / Credit: headtopics via headtopics.com

Apa yang dikatakan orang-orang tentang stasiun dan juga kereta ternyata memang benar, keduanya adalah sepasang hal yang rasanya terkadang lebih intim dibandingkan dengan hal-hal lainnya. Di tempat tersebut banyak terjadi kisah-kisah romantis bagaimana sepasang mata bertemu untuk pertama kalinya, atau mungkin tangis haru dan sakit hati sepasang kekasih yang memilih untuk mengakhiri hubungannya. Kereta dan stasiun memang benar-benar menjelma sebagai perpaduan yang begitu dramatis bagi sebagian orang.

Terima kasih Prameks, atas segala hal yang tercipta, entah itu hal-hal baik ataupun hal yang begitu menyakitkan untuk kita. Terima kasih telah menyambung asa dari Jogja ke Solo, begitu pula sebaliknya. Terima kasih telah menjaga harapan tetap menyala, dan segala kenangan yang ada di dalamnya. Terima kasih untuk segalanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.