Hidup di tanah rantau memang nggak mudah. Apalagi kalau baru kali pertama merantau dan hidup jauh dari orang tua. Harus pintar mengatur keuangan, sampai hidup di kosan yang banyak naik turunnya. Nah, ngomongin kehidupan di kosan, cewek-cewek biasanya punya pengalaman yang nggak akan pernah dilupakan. Soalnya, hidup di kosan bagi cewek itu ibarat ada di medan perang. Kalau nggak tangguh, bertahan barang dua bulan pun susah.
Emang seberapa keras sih kehidupan cewek di kosan? Nih, Hipwee Hiburan jabarkan fakta kerasnya hidup cewek di kosan. Cowok-cowok pun belum tentu kuat kalau disuruh bertahan~
ADVERTISEMENTS
1. Di kosan cewek, anak baru akan disambut berbagai macam tulisan di (hampir) semua sudut ruangan. Harus dibaca biar bisa hidup nyaman setelahnya
Hidup di kosan cewek itu sama kerasnya dengan hidup di ibu kota. Nah, saking kerasnya, cewek harus hati-hati dalam tiap melakukan tindakan di sana. Kali pertama masuk kosan, cewek akan disambut oleh berbagai macam tulisan. Seringnya sih tulisan peraturan yang berlaku di kosan. Harap dibaca benar-benar biar bisa lama bertahan.
ADVERTISEMENTS
2. Anak baru maupun anak lama sering kali berkomunikasi lewat tulisan. Biasanya sih karena ada salah paham. Hmm, gereget!
Cewek kalau lagi emosi biasanya lebih memilih diam. Hal yang sama juga terjadi sama sesama cewek di kosan. Apalagi kalau lagi ada yang marahan atau terjebak salah paham. Saling perang tulisan pun nggak jarang terjadi. Padahal kalau ngomong secara langsung, masalahnya nggak akan berlarut-larut dan mengotori fasilitas umum seperti gambar ini.
Cewek lain yang nggak ikut peperangan tulisan ini juga jadi kikuk sendiri. Pasalnya mau bantuin, takut dikira memihak. Tapi kalau dibiarkan, hidup di kosan juga jadi nggak nyaman. Serba salah pokoknya!
ADVERTISEMENTS
3. Lain lagi dengan kerasnya hidup saat berbagi lahan jemuran. Harus penuh perhitungan biar jemuran “selamat”
Mari berlanjut ke ranah yang lebih tinggi. Tinggi dalam arti letaknya di kosan, maksudnya. Alias di lahan jemuran yang seringnya ada di lantai paling atas. Nah, di area ini, paling sering terjadi pergulatan antaranak kosan. Apalagi kalau momen menjemurnya barengan dengan banyak anak kosan. Lahan jemuran yang sempit jelas jadi rebutan.
Kalau mau menjemur dengan “selamat” jelas harus menyiapkan perhitungan. Seperti pakai hanger, mau jemur di sisi mana, sampai jepitan! Jangan sampai asal pakai alat-alat menjemur kalau nggak mau disemprot dengan tulisan seperti gambar di atas.
Tuh, masalah jemur baju aja ribetnya kebangetan, kan?
ADVERTISEMENTS
4. Nggak cuma perang tulisan lo, cewek juga rentan perang di grup WhatsApp kosan. Kalau ada satu nama yang sering disebut-sebut, bisa jadi dialah biang masalahnya!
Beberapa kosan cewek memiliki grup WhatsApp untuk komunikasi antarpenghuni. Nah, grup WhatsApp ini ternyata rentan berubah menjadi lahan “perang” atau minimal sindir-sindiran ketika ada salah satu penghuni kosan yang melakukan kesalahan.
Siapa yang melakukan kesalahan, biasanya mudah ditebak: dia yang namanya sering disebut atau paling nggak, nomor kamar kosan. Lagi-lagi, cewek harus penuh strategi menjalani hidup di kosan biar nggak jadi buah bibir di grup WhatsApp seperti ini.
ADVERTISEMENTS
5. Aturan nggak tertulis tapi wajib dilaksanakan: motor jangan dikunci stang! Kalau kelupaan, siap-siap disemprot lagi lewat tulisan!
Selain lahan jemuran, lahan parkir juga menjadi bahan rebutan. Apalagi kalau lahan parkirnya sempit, sementara kendaraan penghuni kosan banyak. Harus cepat-cepat masukin motor ke dalam garasi atau lahan parkir biar nggak kebasahan saat hujan. Dan satu lagi aturan nggak tertulis tapi wajib dilakukan: motor jangan sampai dikunci stang dan nggak menghalangi jalan! Kalau kelupaan dan dikunci stang, motor tersebut akan berakhir ditempeli tulisan berisi peringatan. Biasanya sih peringatannya bernada pedas. Duh, cewek~
ADVERTISEMENTS
6. Kalau sudah terdengar suara banting-banting barang pas ada yang teleponan sama pacar, berarti tanda suaranya kekencengan!
Perihal teleponan sama teman atau pacar juga bisa menyulut perselisihan. Apalagi kalau jarak antar kamar berdekatan. Mau ngomong pelan-pelan tapi takut yang di sana nggak kedengeran. Giliran pas kenceng mbak-mbak sebelah kamar udah main banting-banting barang tanda suruh diam. Duh, serba salah memang~
7. Apalagi soal piket kebersihan. Harus sampai emosi yang mengingatkan
Soal piket kosan jangan ditanya lagi. Di sinilah segala sindiran bahkan teriakan harus dikeluarkan biar kebersihan kosan bisa senantiasa terjaga. Apalagi kalau anak-anak kosan bebal sekali, duh! Bakal semakin “ramai” dan panas suasana kosan.
Meski bak medan perang, ada aja lo hal-hal sweet yang dilakukan anak-anak penghuni kosan. Salah satunya, ya, saling kasih perhatian. Namun hal-hal sweet kayak gini jarang banget sih terjadi. Apalagi kalau para penghuni kosannya kebanyakan individualis dan nggak mau tahu urusan orang.
Dari saling lempar kalimat sinis lewat surat sampai banting-banting barang, terbukti, kan, kalau hidup cewek di kosan itu keras sekali? Dan cewek-cewek yang bertahan di satu kosan dari awal sampai akhir masa merantaunya adalah cewek yang tangguh dan tahan banting. Belum tentu, kan, cowok-cowok bisa setangguh para cewek kosan ini?