Punya banyak teman itu menyenangkan. Nggak perlu takut kesepian atau kesusahan, mereka akan dengan senang hati membatu kita. Sayangnya nggak semua jenis teman seperti itu. Banyak juga teman yang maunya enaknya doang, pas mau diajak susah menghilang entah ke mana.
Banyak kebiasaan dalam pertemanan yang keliru. Kebiasaan yang sering dibiarkan dan jadi duri dalam daging mereka yang merasa dirugikan. Apa sajakah kebiasaan itu? Cekidot!
ADVERTISEMENTS
1. Kebiasan mentraktir saat ulang tahun kerap dimanfaatkan oknum teman. Pilih-pilih teman kalau mau traktiran
Kita mesti pilih-pilih dalam mentraktir teman di hari ulang tahun. Nggak bisa semua diajak. Pilih yang bener-bener selalu ada. Yang nongol kalau ada butuhnya nggaka usah diajak. Ngasih kado enggak, minta traktir.
ADVERTISEMENTS
2. Kadang suka mikir kenapa harus ada budaya bawa oleh-oleh, ribet banget banyak teman yang mintain
Siapa pun yang habis pulang dari kampung pasti ribet dibawakan ini-itu sama ibu. Di tengah keribetan itu masih ada beban bawain oleh-oleh buat teman. Ngapain sih diturutin? Emangnya mereka bawa oleh-oleh pas mereka pulang dari kampung?
ADVERTISEMENTS
3. Suka KZL sama mereka yang maunya nitip doang. Keluar bareng kek, enak aja!
Nitip saat ada yang ke minimarket memang memudahkan, tapi menjadi salah ketika yang keluar orang itu-itu saja. Kalau mau adil gantian biar nggak ada yang merasa dirugikan.
ADVERTISEMENTS
4. Pajak jadian juga konsep yang aneh. Cinta adalah ranah pribadi kenapa mesti ada pajaknya?
Ada orang lagi bahagia, bukannya diselamatin malah dimintain aneh-aneh. Kalau yang mintain teman yang bantuin proses PDKT masih masuk akal, tapi kalau yang nggak ada andil apa pun, itu namanya pemerasan.
ADVERTISEMENTS
5. Kebiasaan pinjam duit sama teman itu bikin tuman. Tolak sebelum teman ngelunjak
Utang dalam pertemanan masalah pelik. Banyak kasus utang banyak pas ditagih galak. Semua karena kitanya terlalu baik, jadi sering dimanfaatkan. Mulai sekarang kalau ada yang minjam, minta jaminan dulu.
ADVERTISEMENTS
6. Minta ‘harga teman’ itu sungguhlah sesaat. Bedain mana bisnis mana pertemanan!
Sering banget ada kasus pakai jasa atau beli sesuatu pakai embel-embel ‘harga teman‘. Sejatinya ini keliru, karena teman yang baik sejatinya mengerti kalau kita juga butuh duit. Usaha kita mesti dihargai dengan layak.
Teman sejati seharusnya bisa menghargai. Boleh meminta tolong, tapi juga harus tahu balas budi. Boleh meminta, tapi juga mesti ingat kapan harus memberi. Kalau nggak ada sistem timbal balik seperti itu, kamu nggak layak menyebut dirimu sebagai teman.