Usai meraih kesuksesan yang besar, serial Layangan Putus kembali diperbincangkan lantaran diketahui mengalami pembajakan. Serial yang sangat fenomenal beberapa waktu lalu ini telah dibajak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Seperti yang telah kita ketahui, serial Layangan Putus diproduksi oleh MD Entertainment dan ditayangkan di We TVserta Iflix pada 26 November 2021. Saking fenomenalnya, serial ini juga ditayangkan di RCTI pada 9 Februari 2022.
Ada dua episode yang dibajak di serial tersebut yakni episode 9 dan episode 10. Mengetahui hal tersebut, Manoj Punjabi yang merupakan CEO MD Entertainment sekaligus Produser Layangan Putus itu angkat bicara. Ia mengaku sangat menyesalkan kejadian ini dan telah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.
ADVERTISEMENTS
Pelaku diketahui merupakan orang dalam alias bagian dari MD Entertainment
Manoj mengungkapkan kalau terduga pelaku dari pembajakan serial yang dibintangi Putri Marino, Reza Rahardian dan Anya Geraldine ini merupakan orang dalam MD Entertainment. Pembajakan ini terjadi karena ada file dokumen asli milik MD Entertainment yang bocor keluar. Kendati demikian Manoj mengabarkan bahwa orang tersebut sudah mengundurkan diri dari MD Entertainment.
“Sudah mengundurkan diri, ini sudah tindakan hukum yang di mana pun enggak boleh, ini parah. Ini sudah parah sekali,” ungkap Manoj seperti yang dikutip dari Kompas pada Jumat (25/22).
Manoj juga mengatakan bahwa awal mula pembajakan tersebut adalah orang dalam MD Entertainment yang ingin menunjukkan serial tersebut kepada istrinya. Namun, Manoj tidak ingin mengungkapkan lebih jauh dan menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada Polda Metro Jaya.
“Iya, benar (karena orang dalam yang ingin perlihatkan ke istri). So far ya, saya enggak mau ngomong lebih jelas, saya biarkan Polda yang melakukan investigasi ini,” kata Manoj lagi.
ADVERTISEMENTS
Pembajakan ini mengakibatkan MD Entertainment mengalami kerugian besar
Selain sudah melaporkan terduga pelaku ke polisi, Manoj juga membeberkan beberapa media sosia yang paling aktif menyebarkan serial yang dibajak itu. Ia menyebutkan bahwa aplikasi TikTok dan Telegram memiliki peran paling masif dalam penyebaran ini.
“Data tepatnya nggak ada, tapi cukup banyak di TikTok dan Telegram. TikTok lah khususnya,” ucap Manoj.
Manoj mengungkap jika kerugian yang harus diterima oleh MD Entertainment terkait kejadian ini. Ia menyebutkan bahwa harga hasil bajakan itu tidak sebanding dengan effort yang sudah dikerahkan oleh tim produksi dan sangat merugikan MD Entertainment. Apalagi pasti sudah jutaan orang yang menonton bajakan serial tersebut. Sehingga penonton yang harusnya membayar pada We TV atau Iflix, justru menonton dari platform lain.
“Harganya ya enggak bisa dinilai susah ya bayangkan berapa juta orang nonton bajakan di online ini. Tapi bayangkan penyebaran transmisi elektronik ini sebesar apa merugikan MD,” jelas Manoj.
Sementara itu Produser Eksekutif Layangan Putus Lesley juga membenarkan terkait kerugian yang mereka alami. Bahkan, Lesley juga mengungkap jika kerugian tidak hanya secara materi, tapi juga pencemaran merek dagang platform-platform yang menanyangkan Layangan Putus.
Hingga artikel ini Hipwee tulis, Polda Metro Jaya masih melakukan investigasi terkait pembajakan tersebut. Termasuk memeriksa sejumlah saksi dan menghitung kerugian yang dialami.