Lembaga sensor dibentuk sejatinya buat mengatur tontonan biar nggak disalahpahami penonton. Banyak tayangan yang memang butuh kebijaksanaan saat menonton, biar efek negatifnya nggak benar-baner merasuk ke jiwa raga. Sayangnya lembaga sensor juga kadang berlebihan dalam memberikan filter. Bukannya ‘mengamankan’ tayangan, namun justru bikin penonton bertanya-tanya tentang urgensi penyensorannya.
Beberapa hasil sensor yang sempat tayang di televisi berikut ini mungkin sedikit mengherankan. Selain objeknya hanyalah kartun anak-anak, penyensoran yang dilakukan justru mengundang penasaran dan keheranan. Simak uraian Hipwee Hiburan berikut dan marilah geleng-geleng bersama.
ADVERTISEMENTS
1. Mungkin karena kostum pemain sumo bagi lembaga sensor televisi di Indonesia terlalu seksi, jadi disensor. Padahal siapa sih yang nafsuan ke Giant?
ADVERTISEMENTS
2. Gara-gara tupai ini pakai bikini, maka ia kena sensor juga. Emang ada belahannya, ya?
ADVERTISEMENTS
3. Waduh, sampai ketutupan mukanya. Belahan bibir juga nggak bolehkah?
ADVERTISEMENTS
4. Hanya sebilah pisau ninja di Desa Konoha juga nggak boleh dilihat anak-anak. Pisau biasa kok, Guys, bukan yang lain-lainnya
ADVERTISEMENTS
5. Sizuka pakai baju renang aja disensor nih. Waaah, seseksi apa sih?
ADVERTISEMENTS
6. Ketika putri duyung disensor hampir seluruh badannya, jadi kelihatan kayak nggak pakai baju malah
7. Kartun komedi ini juga kena sensor. Tapi malah jadi ambigu gitu deh~
8. Bahkan patung di film kartun pun kena sensor nih. Aduuuh, gambar apa sih di balik sensor itu? Penasaran banget nih~
9. Sebenarnya bukan hal baru kalau rokok disensor di Indonesia. Tapi kalau kartun juga perlu, ya?
10. Kalau yang ini bukan kartun sih, tapi robot. Sama aja figur fiktif sih, dan bagian payudaranya tetap disensor
Terkadang apa yang semakin ditutupi dan semakin disembunyikan, justru mengundang rasa penasaran. Tujuan lembaga sensor sebenarnya luhur banget, biar tayangan nggak memberikan dampak buruk ke anak di bawah umur.
Sayangnya, ada beberapa sensor yang justru berakhir membingungkan. Secara visual sensor agak mengganggu dan justru mencolok sehingga mengundang penasaran. Hmmm, semoga sih lembaga sensor di Indonesia menemukan metode yang tepat buat penyensoran ya. 🙂