Karakter dalam serial All of Us are Dead | Illustration by Hipwee
Konon, dalam situasi genting, kita bisa melihat karakter asli seseorang, lo, SoHip. Situasi krisis kadang bisa mendesak seseorang untuk berbuat nekat karena nyawanya memang sedang terancam. Setiap orang mempunyai caranya masing-masing untuk menyelamatkan diri, termasuk para pemain dalam serial Korea Selatan All of Us are Dead, nih.
Ketika serangan zombi menyerbu, para murid dihadapkan antara hidup dan mati. Saat itulah, mereka bertahan hidup sesuai dengan karakternya selama ini. Bisa dibilang sih, nggak ada karakter yang benar-benar sempurna. Setiap pemain punya sisi-sisi yang bikin kita kesal sendiri. Namun…., ada juga karakter pemain yang memang sulit banget untuk dicintai saking merugikannya. Ujung-ujungnya cuma jadi beban aja~
Kira-kira kalau melihat para pemain All of Us Are Dead, kamu merasa paling mirip dengan siapa?
Kalau belum punya bayangan sama sekali, coba deh ikuti kuis yang dibuat Hipwee Premium ini! Dari hasil kuisnya, kamu bakal tahu karaktermu cocok dengan karakter pemain yang mana dalam serial ini. Mungkin nih, dari gaya berteman sampai cara bertahan hidup menghadapi kesulitan, kamu bisa jadi mirip dengan On-jo yang hangat dan peduli dengan sesama atau….. kamu justru mirip Gwi-nam yang sejujurnya bukan sosok idaman, tapi karakternya pasti bikin seru jalan cerita.
Daripada makin penasaran, simak tipe-tipe karakter pemain All of Us are Dead ketika mereka bertahan hidup melawan zombi, yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Nam On-jo memang nggak terlihat lincah melawan zombi, tapi sosoknya ibarat healer dalam sebuah tim
On-jo sempat ramai diperbincangkan gara-gara sebagai karakter utama, ia tampak lemah. Ya, kalau dibandingkan karakter lain, On-jo memang nggak bisa bergerak cepat. Padahal, ia harus lincah menghindar bila nggak pengin tergigit zombi. Namun, kalau nggak ada On-jo, teman-temannya pasti sudah putus asa.
Sosoknya yang ramah dan gampang peduli membuat On-jo mudah disukai. Kepeduliannya juga yang membuat ia selalu berusaha mendukung dan menguatkan teman-temannya agar bisa bertahan. Terkadang sosok seperti On-jo yang mampu memberikan dukungan emosional memang dibutuhkan sekali. Apalagi, ia paham skill penyelamatan diri. Maklum, kan, On-jo anak dari seorang ayah yang bekerja sebagai pemadam kebakaran.
Adakah yang merasa mirip dengan karakter On-jo?
ADVERTISEMENTS
2. Diserbu zombi, Lee Cheong-san nggak segan mempertaruhkan diri demi orang-orang yang dikasihinya
Siapa yang nggak jatuh hati dengan Cheong-san? Murid satu ini memang biasa aja, nggak terlalu menonjol di mata guru. Namun, sosoknya nggak perlu diragukan lagi dalam pertemanan. Terbukti, kan, saat virus zombi merebak di sekolah, Cheong-san memerankan karakter kunci. Dia cukup cerdik dan nggak segan melindungi teman-teman yang jadi orang terkasihnya ketika berjuang.
Orang seperti Cheong-san memang harus kita jaga baik-baik sebab ia akan menemani kita dalam keadaan baik dan sulit. Poin plusnya, ia sadar kapan untuk memulai dan menghentikan langkah jika masanya sudah tiba. Duh, kok ada bawang di sini? Jadi, mewek, kan~
Di baik penampilan yang biasa ini, Cheong-san memiliki karakter rela berkorban. Saat tahu Gwi-nam (manusia setengah zombi) terus mencarinya, ia memilih untuk menghadapi dan membiarkan teman-teman lain melanjutkan perjalanan. Meski tahu kekuatannya nggak seimbang dengan Gwi-nam, Cheong-san nggak mau menyerah begitu aja. Salut!
ADVERTISEMENTS
3. Cara bertahan hidup yang bengis ala Yoon Gwi-nam di tengah serangan zombi
Gwi-nam memilih cara bertahan hidup yang nggak disukai banyak orang. Ketika murid-murid yang tersisa melakukan banyak hal agar bertahan hidup, semua perilaku Gwi-nam hanya untuk kesenangannya semata. Menjadi manusia setengah zombi, ia malah menyakiti zombi ataupun murid lain yang masih hidup. Inilah yang bikin kita susah sekali bersimpati dengan cara Gwi-nam bertahan hidup.
Kalau melihat keseharian Gwi-nam sebelum zombi menyerang, kita bakal tahu ‘akar’ yang menyebabkan karakternya sangat menyebalkan. Bagi Gwi-nam, menjadi superior dan menyakiti orang lemah adalah caranya hidup. Makanya, sebelum zombi menyerang pun, ia memilih menjadi perundung di sekolah. Dengan topeng itulah, ia menutupi sisi rapuhnya. Saat berhadapan dengan Cheong-san, kita bisa melihat Gwi-nam yang meneteskan air mata sebab Cheong-san mengungkapkan banyak kerapuhan yang ditutupinya selama ini.
Jagoanmu dalam serial All of Us are Dead | Illustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
4. Tanpa banyak kata, Nam-ra akan melawan zombi dengan tangan kosong jika temannya sedang terancam. Wow!
Punya nasib yang sama dengan Gwi-nam, Choi Nam-ra menjadi manusia setengah zombi. Namun, Nam-ra menggunakan kemampuan itu untuk melindungi teman-temannya. Dengan pendengaran yang tajam, Nam-ra akan memberitahu teman-temannya jika gerombolan zombi mendekat.
Sosok ketua kelas yang sempat dijauhi karena sikapnya yang dingin dan tertutup ini justru menjadi salah satu sosok terdepan melawan zombi. Ia maju untuk menggigit zombi lain agar nggak menyakiti teman-temannya. Ketika nalurinya untuk meminum darah manusia muncul, Nam-ra memilih untuk menggigit dirinya sendiri atau zombi yang telah mati. Ia melakukannya karena nggak pengin melukai teman-temannya. Aduh, jadi sayang, kan, sama Nam-ra~
ADVERTISEMENTS
5. Yang Dae-soo selalu bikin tersenyum dengan tingkahnya, secercah kebahagiaan nih
Karakter Dae-soo ini sulit sekali untuk dibenci. Meski bukan tokoh sentral yang punya peran besar, Dae-soo punya daya tarik yang bikin siapa pun ingin berteman dengannya. Bayangkan, di tengah harapan yang kian menipis dan nyawa setiap orang berada di ujung tanduk, Dae-soo melakukan hal-hal yang secara nggak sadar membuat orang lain tersenyum. Tingkah lucunya menjadi oase yang membantu orang lain untuk sedikit bernapas lega.
Ngomongin perjuangan hidup pun, Dae-soo nggak kalah kok. Ia cukup cerdas melawan zombi dan tentunya setia kawan. Kadang, sosok seperti Dae-soo memang paling melekat di hati, ya.
6. Tenang dan kuat, Lee Su-hyeok juga selalu setia di samping temannya apa pun yang terjadi
Serangan zombi | Illustration by Hipwee
Sejak awal zombi menyerbu sekolah nih, Su-hyeok bergerak cepat untuk membantu teman-temannya. Kalau nggak ada zombie apocalypse pun, Su-hyoek memang diam-diam peduli sama orang lain. Bahkan, ia pernah menolong teman-teman yang menjadi korban perundungan.
Sebagai mantan perundung yang akhirnya bertobat, Su-hyeok terbilang murid kuat dan berani melawan zombi. Ia menggunakan kekuatannya untuk menolong orang lain. Selain itu, kita bakal dibuat berdesir melihat sikap Su-hyeok yang selalu berada di samping Nam-ra. Ketika “temannya” itu tergigit zombi, ia terus menemaninya dan menyakinkan teman-teman lain bahwa Nam-ra nggak menyakiti siapa pun. Kepercayaan inilah, yang disadari atau tidak, membuat Nam-ra nggak merasa terbuang dan malah merasa dipedulikan.
7. Selalu mementingkan diri sendiri adalah cara Lee Na-yeon bertahan hidup. Siapa yang geregetan sama murid ini?
Na-yeon memilih cara bertahan hidup yang mungkin bisa membuat orang bertanya, “Kok gitu sih?”. Namun, Na-yeon masih bersikap manusiawi sekaligus realistis, lo. Kalau dipikir-pikir lagi, seseorang yang berada di tengah situasi serba terdesak kemungkinan akan bersikap seperti Na-yeon, ya meski sikapnya nggak bisa dibenarkan juga.
Berbeda dengan karakter Gwi-nam, sebenarnya karakter Na-yeon ini masih memunculkan simpati. Ia seperti anak kecil yang nggak tahu caranya berteman dan seolah nggak mengenal kata ‘peduli’ dalam kamus hidupnya. Kemungkinan ia memang nggak pernah diperlakukan penuh kasih. Ketika wali kelas mempertaruhkan nyawa demi Na-yeon, padahal waktu itu dia telah berbuat jahat pada temannya, menjadi tamparan keras buat dirinya, nih. Menjelang detik-detik ia masih hidup, Na-yeon baru sadar arti kepedulian yang seharusnya ia lakukan sejak awal.
Selain 7 karakter tersebut, masih banyak karakter dalam serial ini yang menarik, lo. Dari serial All of Us Are Dead, kita belajar tentang beragam karakter manusia dan latar belakang yang membentuknya. Tak cuma itu, kita makin sadar kalau kondisi yang mengancam nyawa memang bisa membuat siapa pun bertindak secara naluriah untuk bertahan hidup, apalagi jika tak ada pengalaman serupa sebelumnya.
Dari karakter-karakter itu, siapa nih jagoan, SoHip? Atau kamu punya jagoan lain?