Kasus cinta beda agama sudah jadi masalah klasik di sekitar kita. Alih-alih menikah, baru menjajal hubungan pacaran saja sudah banyak pertentangan; batinmu sendiri bergejolak, keluarga, teman hingga lingkungan sosialmu seperti tak terima.
Cinta beda agama memang selalu mengundang kontroversi; sedikit yang setuju, banyak yang menolak, dan sisanya hanya akan berkomentar “ya terserah lo aja yang jalanin”. Tapi, sejenak lupakan soal kontroversi karena artikel ini mengajakmu melihat kisah pacaran beda agama dari sudut pandang yang berbeda.
Yang pasti, sucikan hati dan bersihkan diri. Segala yang dimuat dalam artikel ini hanya untuk kepentingan hiburan semata, jadi…
ADVERTISEMENTS
1. Tinggal di lingkungan yang plural memungkinkan kamu punya hubungan baik dengan orang lain yang berbeda agama denganmu. Bukan tidak mungkin kalau kamu akhirnya jatuh cinta pada dia yang berbeda rumah ibadah denganmu
Saat ketemu cewek cakep yang bikin kamu “klepek-klepek” (baca: jatuh cinta pada pandangan pertama) pas kuliah perdana…
Kamu: “Hei, kita sekelas, ya? Andi. Kamu?”
Cewek Cakep: “Eh, iya. Bernadeth”
Kamu: (mikir bentar) (ah…sudahlah)
Di negara kita, nama-nama tertentu bisa jadi identitas agama. Muhamad, Akbar, Rizky, atau Jannati; nama-nama yang identik dengan pemeluk agama Islam. Sementara, Florencia, Gregorius, atau Bernadeth biasanya beragama Kristen atau Katholik. Tapi namanya udah cinta, apalah arti sebuah nama….
ADVERTISEMENTS
2. Setelah melewati proses PDKT yang panjang dan akhirnya sepakat untuk menjalin hubungan dengan pasangan beda agama, kamu akan terbiasa mendengar komentar: “Kok bisa, sih? Serius, Lo?”
“Lhah, kenapa emang?”
“Sorry, gw cuma pacaran sama cewek beda agama, bukan KUNTILANAK! Biasa aja, kalik!”
ADVERTISEMENTS
3. Masih belum puas, mereka akan melanjutkan sesi interogasi dengan pertanyaan: “Lhah, nanti nikahnya gimana?”
ASSALAMUALAIKUM…
Gw baru jadian tadi siang, udah ditanya soal nikah!
(dalam hati, sebenarnya kamu juga nggak tau sih harus gimana)
ADVERTISEMENTS
4. Kenyataannya, kamu dan pasangan beda agamamu memang belum mau berpikir terlalu serius saat sepakat memutuskan untuk jadian
YOLO – You Only Live Once a.k.a HIDUP CUMA SEKALI!
“Monggo, dijajal dulu aja, Broh!”
ADVERTISEMENTS
5. Masa depan yang masih terbentang panjang membuatmu percaya bahwa masalah agama tak seberapa mendesak. Apalagi, kamu sedang sibuk dengan perasaanmu yang sedang berbunga-bunga!
Maaf sodara-sodara, dikarenakan lagi jatuh cinta, sementara untuk urusan beda agama kita kesampingkan dulu ya!
#ketawa jahat #kemudianmenangisdalamhati
ADVERTISEMENTS
6. Saking bahagianya menjalani hubungan yang baru, kamu dan pasanganmu cenderung menanggapi masalah perbedaan agama dengan santai
Setelah 2 minggu jadian…
Kamu: “Sayang, kita nggak apa-apa pacaran beda agama?”
Pacar: “Udah, nggak apa-apa. Tenang, aja! Nanti pasti ada jalan keluarnya kok”
Kamu: “Fufufu…Iya. Kita pasti bisa ya, Sayang”
*kemudian berpelukan disertai kecupan di kening
UDAH GITU AJA???
(Sebenernya nggak tau juga jalan keluarnya gimana…HEHEHEHE)
7. Dalam hubungan kalian, hal-hal yang berkaitan dengan agama sah-sah saja jadi bahan lelucon tanpa perlu ditanggapi dengan sensitif
Percakapan lewat telepon pada suatu Minggu pagi yang cerah…
Pacar: “Halo, Sayang. Lho, kamu baru bangun?”
Kamu: (Hoaaammhh) “Iya, nih”
Pacar: “Kok kamu nggak ke gereja?”
Kamu: “Aduh, ntar sore aja. Lagi males banget, Sayang”
Pacar: “Idih! Kalau kamu males ke gereja mending ikut aku aja ke Masjid”
Kamu: “Eh buset, nggak gitu juga, kalik!”
Kamu & Pacar: (Ketawa ngakak)
Inilah keunikan hubungan beda agama. Permasalahan yang tadinya bisa jadi sumber friksi, bisa melebur jadi bahan candaan. Seni hubungan beda agama memang berbeda.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa kalian memang punya banyak perbedaan yang kadang membuat kalian sama-sama risih atau merasa tidak nyaman…
8. Ketika dia bercerita tentang menu babi kuah yang jadi favorit keluarganya, kamu hanya bisa memberikan ekspresi seperti ini…
Berbeda dengan ajaran agamanya, babi termasuk makanan haram menurut agamamu. Meskipun tak harus ikut menyantapnya, kamu tetap merasa…
“Iyuuuwwwhhhhh…”
9. Saat ulang tahun teman dirayakan dengan bir, kamu pun tak bisa menemani pasanganmu minum lantaran bir mengandung alkohol yang juga dilarang agamamu. Saat ditawari minum, kamu akan membalas dengan ekspresi ini…
“Maacih…tapi aku nggak minum”
10. Bagi pasangan yang seagama, pergi ke tempat ibadah bisa jadi alternatif nge-date, lho! Sayangnya, kalian tak bisa melakukan hal yang sama
Pasangan Muslim…
Cowok: “Sayang, bulan puasa tahun depan, kita tarawih bareng setiap hari, ya!”
Cewek: “Iya, yuk. Ah, kamu emang calon imamku, Mas”
Pasangan Katholik…
Cewek: “Sabtu sore ke gereja bareng yuk, Beb”
Cowok: “Oke, aku jemput jam 5, ya”
Kamu dan pacarmu…
Kamu: “Sayang, sebelum ke bioskop, cari masjid dulu, ya! Aku belom sholat Magrib”
Pacar: “Siap! aku tunggu diluar aja, ya! Hehehe”
Walau bisa ketawa-ketawa, sesungguhnya hatimu sakit waktu melihat pasangan menunggu di luar saat kamu sedang beribadah. Iri rasanya saat melihat pasangan yang bisa beribadah berdua.
11. Yang pasti, mengenalkan pasangan pada orang tua dan keluargamu bisa jadi salah satu momen yang lumayan “mengerikan”!
Ketika semua keluarga berkumpul di malam takbiran, dan kamu datang membawa pacarmu…
Ibu: “Eh, ada tamu. Siapa ini, Mas”
Kamu: (sambil nyengir) “Temen spesial, Bu”
Pacar: “Saya Kristin, Bu”
Ibu: “Oh, namanya Kristin. Kalau Kristin, berarti besok nggak Lebaran, ya?”
Kamu: (AHHH…IBU!)
…dan suasana pun mendadak canggung…
12. Status beda agama menjadikan kalian sering “buntu” untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini…
A. “Mau nikah pakai ‘cara’ apa?”
Yang PRAKTIS, CEPET, nggak pake BAYAR, ada???
B. “Nanti, anak kita agamanya apa?”
Apa aja, asal jangan nyembah Justin Bieber sambil nyanyi “Never Say Never”!
C. “Jadi, siapa yang mau pindah agama”
NO COMMENT! #tapimikirkeras
“Maaf, harus banget salah satu pindah agama ya, Pak?”
13. Masa depan hubungan yang tak jelas memang sering membuatmu galau. Kata “putus” selalu hampir-hampir ingin terucap meskipun rasa cinta masih begitu kuat
Nah, daripada dihujat keluarga besar, apa nggak mending putus aja?
“Tapi, kan…Aku masih cinta…”
#YAHELAH
14. Bagaimanapun, sama seperti hubungan seagama, hubungan beda agama juga akan menawarkan dua pilihan kok…
A. Putus
Putus adalah solusi paling aman. Meskipun harus mengorbankan perasaan, putus bisa jadi pilihan paling tepat untuk hidupmu yang lebih bahagia.
B. Lanjut sampai jenjang pernikahan
Memilih melanjutkan hubungan berarti siap untuk berjuang. Berbagai problematika tentu sudah siap menanti dan menguji keyakinanmu pada hubungan beda agama yang sedang dijalani.
15. Meskipun sering ditentang, banyak kok pasangan-pasangan yang berhasil menjalani komitmen beda agama hingga ke jenjang pernikahan
Akan mudah menemukan pasangan beda agama di sekitarmu; tetangga, teman, atau bahkan keluargamu sendiri. Bisa jadi mereka juga merasakan kegalauan yang kamu rasakan meskipun akhirnya mereka memilih bertahan hingga akhirnya menikah.
16. Bagi mereka yang akhirnya berhasil, punya pasangan beda agama justru mengajarkan untuk saling melengkapi dalam perbedaan
Bukan cuma urusan agama, banyak hal yang bisa menjadikan kamu dan pasanganmu berbeda. Latar belakang budaya, kebiasaan, sifat, hingga hobi dan cara berpikir. Perbedaan tak melulu berujung konflik selama bisa menyikapinya dengan kepala dingin.
17. Kalian pun sama-sama bertumbuh jadi pribadi dan pasangan yang toleran dan saling terbuka
Hidup dalam perbedaan menjadikan kamu dan pasanganmu mengutamakan toleransi. Bahkan, kelak anak-anakmu pun akan lebih siap menghadapi dunia luar yang lebih beragam. Selain itu, kalian pun akan terbiasa menjalani hubungan yang jujur, saling menghormati, dan mau menerima.
18. Menjadi pasangan beda agama bukan berarti kalian tidak bisa punya visi dan misi yang sama dalam membangun sebuah komitmen
Segala macam perbedaan sudah pasti bisa menemukan jalan tengah asalkan disikapi dengan bijaksana. Hubungan seperti apa atau keluarga macam apa yang ingin kalian punya tentu bisa dibicarakan baik-baik.
19. Berbagai perbedaan dalam hubungan yang dijalani justru menjadikan komitmen kalian jauh lebih kuat
Keputusan untuk menjalin hubungan beda agama sudah pasti didasari berbagai pertimbangan. Selain cinta, kasih sayang, dan rasa nyaman, keyakinan pada diri sendiri dan pasangan sudah pasti sangat mempengaruhi. Mantap memilih pasangan beda agama berarti siap untuk menjaga komitmen tersebut.
20. Sudah teruji dengan berbagai masalah, bisa jadi cinta kalian memang benar-benar kuat
Melewati tentangan dari keluarga dan lingkungan tentu menjadikan kalian lebih siap. Tanpa modal cinta dan kemauan yang besar, mustahil untuk bertahan dalam hubungan beda agama.
21. Lewat pacaran beda agama yang kamu jalani, setidaknya kamu percaya bahwa agama pastilah mengajarkan kebaikan dan cinta kasih tanpa harus membeda-bedakan
Hubungan yang kamu jalani membuatmu belajar melihat sekitarmu dengan lebih obyektif. Bukan sekadar atribut keagamaan, tapi memahami inti sari dari ajaran agamamu dan agama pasanganmu. Bahwa agama ada untuk menuntun manusia pada kehidupan yang baik dan damai.
22. Kamu pun mengerti bahwa agama adalah hak manusia yang selayaknya paling asasi, sama halnya saat kamu memilih pasangan
Memilih pacar atau pendamping hidup bukanlah perkara sederhana. Pasalnya, kamu harus meyakinkan dirimu sendiri bahwa pilihanmu memang tepat. Keluarga dan orang-orang disekitarmu tentu berhak memberikan pendapat atau nasihat yang baik untukmu. Namun, bukankah kamu yang akan menjalani dan bertanggung jawab pada pilihanmu sendiri?
23. Yang pasti, keputusan untuk menjalani hubungan beda agama ada di tanganmu. Apakah kamu cukup siap untuk melakoninya, atau lebih baik berdamai dengan sekitarmu? Semua kembali padamu!
Sekali lagi, pilihan tetap ada di tanganmu. Kamu layak untuk masak-masak memikirkan pilihan yang akan kamu ambil. Sisanya, kamu juga harus siap menerima segala konsekuensi dari pilihanmu sendiri.
Gimana? Apakah kamu termasuk pelaku komitmen beda agama yang mengalami hal-hal di atas? Nah, buat kamu yang mungkin sekarang sedang bimbang, semoga segera tercerahkan, ya! Semoga kehidupan cintamu selalu berbahagia… 🙂