Jalan raya memang fasilitas umum yang bisa dipakai siapa saja. Mau orang biasa, mau dari keluarga raja, atau pejabat, semua bisa memanfaatkan jalan raya. Etika dan perilaku yang satun saat berkendara dibutuhkan demi keamanan dan kenyamanan bersama.
Meskipun begitu, masih saja ada pihak-pihak yang tidak mempedulikan norma-norma yang berlaku dan bersikap sembarangan di jalan raya. Nggak sedikit juga yang makan korban pengguna jalan lain. Kamu mungkin pernah menjumpai beberapa dari tipe pengguna yang bikin jengkel ini, coba pernah nggak kamu ketemu sama salah satu tipe di bawah ini:
ADVERTISEMENTS
1. “TIN TIN TIIIN” si Klakson Abuser ini sudah nggak sabaran, berisik pula di jalan!
Ketika lampu merah masih menyala—dan meskipun hitung mundurnya masih menunjukkan angka lima—sejumlah klakson kendaraan di belakang atau di sekitarmu mulai membahana. Tentu kesal sekali rasanya, selain menunjukkan sifat tidak sabaran dan tak patuh hukum orang seperti ini juga berkontribusi pada polusi suara.
Yang sedikit-sedikit klakson juga nggak kalah ngeselin. Ada orang di depannya diklakson, di sampingnya diklakson, ada orang nyebrang diklakson, kita mundurin kendaraan di parkiran rumah sendiri juga diklakson. Maunya apa sih? Apa nggak habis aki-nya ntar?
ADVERTISEMENTS
2. Mereka yang kerap lupa mematikan lampu sein bikin kamu salah tangkap, serba salah dan mati gaya.
“Mau ke kiri tapi kok jalannya di tengah…”
“Mau ke kanan tapi kok nggak belok-belok?”
Kamu sudah waspada menunggu pengendara di depanmu belok sesuai dengan lampu penanda yang mereka nyalakan. Tapi sudah 5 menit berjalan dan dia masih maju ke depan dengan lampu sein kelap-kelip menyilaukan. Mungkin terdengar sepele, tapi nggak salah kalau kamu jadi kesel dan emosian. Udah ditungguin, eh ternyata cuma PHP belaka. Ternyata ngga cuma di-PHP gebetan aja yang bikin merana.
ADVERTISEMENTS
3. “Woi! Kalau mau arisan di rumah aja!” sering ingin kamu lontarkan pada mereka yang ngobrol di jalan.
Dua kendaraan, berjalan beriringan, di kiri dan kanan, kompak memenuhi jalan. Setelah kamu perhatikan, kedua pengemudi barusan, ternyata lagi terlibat perbincangan!
!@#$%! PANTESAN JALANNYA PELAN-PELAN!
Jalanmu jadi terhambat, kamu juga susah mau melanggar mereka (karena kendaraan yang memenuhi jalan). Mereka juga nggak ada toleransi, asyik sendiri ngobrol sambil mengemudi. Selain bahaya bagi diri mereka dan orang di sekitarnya, kebiasaan ini tentu membuat kesal kamu—apalagi yang sedang buru-buru.
ADVERTISEMENTS
4. Selain arisan, ada juga loh yang kencannya di jalan. Sibuk mesra-mesraan sampe kendaraannya ugal-ugalan gak karuan.
Pelukan mesra buat yang di motor, atau sandar-sandaran manja buat yang di mobil. Sibuk bisik-bisik atau ketawa-ketawa—lantas laju kendaraannya jadi lambat banget. Nggak jarang kendaraannya menggok-menggok nggak lurus ke depan. Akibat konsentrasi yang terbagi buat merayu si pacar sama mengemudikan kendaraan kali ya?
ADVERTISEMENTS
5. Yang pada doyan main handphone di jalan sudah mengundang kejahatan, membahayakan pengguna lain pula!
Pasti kamu pernah mengalami situasi di mana kendaraanmu berjalan pelan, dan sesekali arahnya oleng nggak karuan. Kamu penasaran, kenapa pengendara ini jalannya pelan sekali dan seolah mengkhawatirkan. Setelah kamu susul dari samping, kamu melihat bahwa orang itu sedang sibuk sama handphonenya! KZL! Menggunakan telepon selular saat mengemudi sudah terbukti jadi salah satu penyebab kecelakaan tertinggi loh!
ADVERTISEMENTS
6. Layaknya bayangan mantan yang datang tiba-tiba, mereka yang menyalip cepat lantas mengerem mendadak di depanmu memang pantas bikin marah!
Lagi mengemudi dengan santai, tiba-tiba ada yang bermaksud melanggar kendaraanmu. Terkadang disertai klakson yang berisik, memintamu mengalah dan memberi jalan padanya. Yaudah, karena memang kamu sedang santai, jadi kamu berikan saja apa maunya.
Eh ternyata setelah berhasil melanggarmu, itu menginjak remnya. Atau mengurangi lajunya, dan yang lebih parah lagi belok kiri seenaknya! Kalau kamu ga fokus, bisa saja kamu menabraknya! Tipe pengendara seperti ini emang nggak punya etika!
7. “Hei! Spion itu bukan hiasan! Dipake dong!” Gak sedikit pengguna jalan yang ingin kamu soraki begini.
Spion itu ada fungsi nyatanya. Bukan buat hiasan, bukan supaya nggak ditilang, bukan juga agar kendaraanmu seolah sedang berdoa (karena kedua cerminnya tengadah ke udara). Tapi untuk menengok keadaan di belakang kendaraanmu sebelum kamu berniat belok, ganti jalur atau mundur.
Nggak bisa dipungkiri masih banyak sekali yang nggak memanfaatkan fungsi ini dengan semestinya. Mau belok malah tengak-tengok ke belakang, akhirnya nabrak yang di depan. Atau malah belok tanpa ngecek bayangan kendaraan di belakang sama sekali, akhirnya merugikan orang lain dan diri sendiri!
8. Ada loh orang yang gonta-ganti lajur tanpa aba-aba, belok kiri-kanan sesukanya, seolah jalan punya moyangnya.
Dari lajur kiri ke lajur kanan, lalu ke kiri lagi. Tanpa lampu sign, tanpa permisi, tanpa basa-basi. Seolah seluruh jalanan ini halaman rumahnya sendiri! Menggok kanan kiri sesuka hati. Pengendara seperti ini selain bikin kamu jantungan, juga rawan memicu kecelakaan. Yang pasti kamu juga jadi jengkel nggak karu-karuan.
9. Mereka yang sudah jelas salah dan merugikanmu tapi masih berani teriak “BISA NYETIR NGGAK SIH?!” memang menguji kesabaran diri.
Dia: “MATA KAMU DI MANA SIH?”
Kamu: “Yeee… yang nabrak itu bapak! Saya kan lagi parkir!”
Namanya juga jalan raya, yang memakai dari berbagai macam orang. Kecelakaan kadang tak bisa dihindarkan. Tapi yang bikin sebal bukan kepalang adalah mereka yang sudah jelas salah malah tambah marah-marah.
10. “Sudah-sudah, kita selesaikan secara baik-baik saja ya…” Apalagi kalau yang doyan marah-marah tadi ternyata hilang nyali begitu kamu hampiri.
“Sini kalau berani!” ancam pengendara itu dari atas kendaraan. Sesuai tantangan kamu hampiri dia, mumpung lampu masih merah dan antrian kendaraan belum bergerak.
Herannya, begitu kamu sampai di depan mukanya dia berkata “Eh, jadi gimana, gimana… saya juga lecet kok… santai ya, selesaikan secara dewasalah…”
Beraninya kalau sedang memacu kendaraannya saja, ketika didatangi malah melarikan diri. Kalaupun nggak lari, jadi kehilangan nyali. Tipe pengemudi begini bikin kamu mendengus geli.
11. “Kamu nggak tahu siapa saya?! Bapak saya ini Pejabat Tinggi Negara!” ngaku punya koneksi demi melanggar lalu lintas, orang-orang seperti ini patut diberantas ditilang!
Hukum idealnya bersikap adil dan sama rata pada seluruh warga negara. Mau anak petinggi negara, mau dari golongan konglongmerat, kalau melanggar peraturan lalu lintas harus dihukum sesuai peraturan yang berlaku. Tapi ada saja orang-orang yang membawa-bawa nama kekuasaan tertentu dengan harapan bisa mendapat perlakuan khusus.
12. Lagi asik-asiknya melaju, eh ada sampah yang menghantam kamu! Rupanya pengendara di depanmu masih berpikir Jalan Raya adalah TPU!
Buang sampah sembarangan di manapun kamu berada itu sebenarnya sudah salah. Nah ini lagi, buang sampah di jalan raya, lebih parah lagi kalau buangnya sambil jalan. Selain mengotori, juga berbahaya buat pengguna jalan di belakangnya. Botol dan kaleng bisa menyakiti orang jika dibuang dari kendaraan yang melaju kencang. Sampah seperti plastik dan kertas juga bisa menutupi pandangan atau nyangkut di roda.
13. Semakin tahun semakin banyak pemandangan di jalan yang membuatmu mengelus dada: anak di bawah umur tapi sudah dibiarkan berkendara tanpa pengawasan orang tua adalah salah satunya.
Anak-anak yang jelas harusnya masih di bangku sekolahan, sibuk ngerjain PR atau bermain gundu dengan teman-teman, malah berkeliaran naik kendaraan bermotor di jalanan. Pemandangan seperti ini nggak hanya bikin kamu kesal, tapi juga miris. Belum lagi biasanya anak-anak ini belum dibekali peralatan pengaman apa yang memadai. Nggak kebayang apa yang ada dipikiran orang tuanya; kalau kecelakaan dan kehilangan anak di usia belia apa nggak menyesal sejadi-jadinya?
14. Nggak pakai helm, nggak tahu peraturan dan nggak punya SIM. Enaknya diapain nih yang seperti ini?
Tipe satu ini adalah paket lengkap dari hampir semua keburukan yang bisa kamu bayangkan tentang pengguna jalanan. Sudah nggak patuh peraturan, atribut kendaraan nggak lengkap, gak pake helm buat yang motoran, pas ditilang ternyata nggak punya SIM. Asal bisa ngegas sama ngerem aja pedomannya. Pantas kalau tipe pengendara seperti ini sering membahayakan dan menyusahkan pengguna jalan lain termasuk kamu!
Semoga kita semua terhindarkan dari pengguna-pengguna sembrono seperti ini. Yah, tapi namanya juga jalan raya, pasti ada aja orang-orang ngeselin yang nggak bisa kita larang memakai fasilitas sejuta umat tersebut. Usaha terbaik yang bisa kita lakukan adalah patuh pada peraturan dan berkendara hati-hati untuk menjaga diri. Gimana, masih ada tipe pengendara lain yang membuatmu emosi? Coba bagi pada kolom komentar di bawah ini!