Alasan Mengapa Para Jomblo Bisa Lebih Bijak Memberikan Saran Percintaan. Berbanggalah!

Jomblo lebih bijak

Sadar atau tidak, seorang kawan yang jomblo kerap lebih bijak pada saat memberi saran percintaan kepada orang yang memiliki pasangan. Kalau dipikir dengan santai, hal ini akan terasa janggal. Apalagi kalau ternyata sang kawan tersebut merupakan jomblo sejak lahir. Bagaimana bisa begitu bijak mengenai hal yang belum ia alami? Pertanyaan tersebut pasti terbesit di benak kita semua.

Well, hal seperti ini ternyata bisa berlaku pada semua orang. Konteksnya pun bisa lebih luas. Kamu mungkin pernah menjadi teman curhat yang memiliki saran bijak untuk masalah orang lain. Namun, ketika dirimu punya masalah serupa, saran-saran bijakmu malah terasa nggak berguna. Sebenarnya apa yang terjadi?

ADVERTISEMENTS

Seorang jomblo bijak saat memberikan saran cinta karena menerapkan self-distancing tanpa ia sadari

Alasan Mengapa Para Jomblo Bisa Lebih Bijak Memberikan Saran Percintaan. Berbanggalah!

Ilustrasi curhat sama teman / Credit: Pexels
Darina Belonogova

Kondisi bijak kepada orang lain tetapi nggak berdaya terhadap diri sendiri ini dikenal dengan istilah Paradoks Salomo. Dilansir dari Psychological Science, istilah tersebut diperkenalkan oleh ilmuwan psikologi Universitas Waterloo Kanada Igor Grossman, merujuk pada sosok pemimpin ketiga Kerajaan Yahudi, Raja Salomo.

Dikisahkan Raja Salomo adalah orang yang memiliki kemiripan dengan kawan jomblo kita tadi. Ia adalah seorang raja yang bijak. Orang-orang sampai rela menempuh perjalanan jauh untuk meminta saran kepada sang raja. Namun, di sisi lain, kehidupan pribadi sang raja ternyata cukup berantakan dan jauh dari kata bijak.

Apa yang kemudian dikenal dengan Paradoks Salomo ini berkaitan dengan self-distancing dan self-immersed. Self-distancing merupakan kecenderungan untuk memisahkan diri dari peristiwa yang dihadapi. Sementara itu, self-immersed merupakan kecenderungan untuk fokus pada diri sendiri dan larut dalam peristiwa yang dihadapi.

Jika diibaratkan saat menghadapi masalah cinta orang lain, seorang jomblo cenderung menggunakan perspektif self-distancing. Dengan ini ia memiliki kebijaksanaan, yakni mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan mengakui keterbatasan pengetahuan dalam memberikan saran. Sementara ketika dirinya yang menghadapi masalah percintaan, ada kencenderungan baginya untuk self-immersed. 

ADVERTISEMENTS

Jomblo yang sering ditolak cintanya bijak ngasih saran karena pengalamannya sendiri

Alasan Mengapa Para Jomblo Bisa Lebih Bijak Memberikan Saran Percintaan. Berbanggalah!

Bijak dalam memberi saran / Credit: Pexels

Selain karena alasan di atas, seorang jomblo juga bisa lebih bijak untuk masalah cinta orang lain karena memiliki pengalaman dengan itu. Misal, jomblo yang sudah makan asam garam di-ghosting tentu akan punya saran bijak jika diminta tips dan trik agar tidak ditinggal pergi tanpa pesan kayak judul lagunya Sore. Pengalaman memang menjadi guru terbaik, kan?

Seorang jomblo yang sering ditolak cintanya mungkin terlihat nggak cocok ngomongin asmara. Sama nggak cocoknya kayak insinyur jadi menteri kesehatan di mata warganet. Namun, pengalaman yang ia miliki sejak ditolak pertama kali bukan nggak mungkin akan jadi pelajaran berharga untuk orang lain agar tak jatuh di persoalan yang sama. Sepakat, nggak, Mblo?

ADVERTISEMENTS

Cara menjadi jomblo yang bijak kepada orang lain dan diri sendiri

Alasan Mengapa Para Jomblo Bisa Lebih Bijak Memberikan Saran Percintaan. Berbanggalah!

Jomblo bisa menjadi lebih bijak / Credit: Pexels
Mental Health America (MHA)
Follow

Jika ingin berlaku bijak kepada orang lain dan diri sendiri, cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan self-distancing. Dengan kata lain, seorang jomblo yang terkenal punya saran bijak untuk orang lain harus mencoba menerapkan saran tersebut untuk diri sendiri. Akan tetapi, hal itu bisa dilakukan dengan syarat memposisikan diri sebagai orang lain. Nggak mudah memang, tapi bukan nggak mungkin.

Keberhasilan cara tersebut sudah dibuktikan oleh penelitian Igor. Kesimpulan yang ia dapat adalah seseorang bisa menjadi lebih bijak terhadap masalah sendiri jika mampu memposisikan dirinya sebagai orang lain.

Jadi, nggak perlu heran apalagi meragukan kompetensi seorang kawan yang jomblo saat membicarakan tentang cinta, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam