Saat ini kamu memang belum berkeluarga, namun tak ada salahnya jika dari sekarang mempersiapkan segala sesuatunya. Misalnya saja kamu mulai memikirkan panggilan yang tepat buatmu sebagai seorang ibu nanti. Beberapa pilihan seperti mama, ibu, bunda, dan mami sukses bikin kamu bingung memutuskan panggilan yang terbaik. Supaya kamu nggak salah memberikan nama panggilan dan anakmu juga nyaman mengucapkan, kamu perlu mengetahui latar belakang di balik nama-nama panggilan seorang ibu.
Oleh karena itu, Hipwee telah merangkum 7 nama panggilan buat kamu para calon ibu-ibu muda. Agar kamu, anak dan suami kelak menyebutnya nyaman serta tak ada beban, kamu perlu perhatikan yang telah Hipwee rangkum ini. Demi karaktermu sebagai seorang ibu sesuai dengan nama panggilan serta merepresentasikan keluarga kecilmu kelak, silahkan simak ulasan berikut ini!
ADVERTISEMENTS
1. Buat kamu dan keluargamu yang sangat kekinian, sebutan “Mama” memang yang paling tepat
Beberapa tahun ke belakang banyak ibu-ibu yang dipanggil “Mama” oleh anak dan suaminya. Nggak heran jika panggilan “Mama” dipakai oleh orang-orang yang kekinian – mengikuti perkembangan zaman. Apalagi kalau yang kekinian nggak kamu saja, tapi suami juga – tentu panggilan tersebut merepresentasikan wujud keluarga kecil kalian. Meski kekinian, bukan berarti kamu harus berasal dari kalangan borjuis. Di sisi lain, “Mama” identik dengan seorang ibu yang tegas dan sangat disiplin terhadap anaknya. Buat kamu yang merasa seperti ini, tentu panggilan “Mama” memang yang paling tepat.
ADVERTISEMENTS
2. Panggilan “Ibu” jelas tak lekang oleh waktu
Bisa dibilang panggilan “Ibu” telah digunakan sejak lama dan masih banyak yang menggunakan hingga kini. Kamu yang memilih “Ibu” tandanya nggak terlalu mementingkan hal-hal baru. Panggilan “Ibu” juga sarat dengan nilai-ilai kesederhanaan dan kehangatan keluarga. Untuk itu, nggak heran masih banyak yang menggunakan panggilan “Ibu” – seperti harapanmu kepada anak dan suami agar rasa cinta serta sayangnya selalu bertahan.
ADVERTISEMENTS
3. Kalau kamu dipanggil “Bunda” rasanya seperti selalu jadi ibu-ibu muda yang penuh cerita seperti dalam buku dongeng yang dibacakan waktu anak masih kecil
Jika kata “Bunda” diucapkan, kamu akan mendengar sebuah panggilan unyu yang bikin kamu seperti jadi ibu-ibu muda. Kamu akan merasa awet muda dan berpikir anakmu masih belum dewasa. Hal tersebut memang menyenangkan, namun jika lama dibiarkan maka anakmu nanti akan malu sendiri mengucapkannya. Di tengah pertemuan bersama teman-temannya, kadang ia akan malu memanggilmu Bunda. Namun, tak ada salahnya juga sih. Lagipula “Bunda” identik dengan wanita yang sangat keibuan, mulai dari wajah dan perilakunya yang sangat sabar terhadap kenakalan anak.
ADVERTISEMENTS
4. Panggilan “Mami” memang membuat buah hatimu dianggap anak manja. Tapi mencerminkan kalau kalian sangat akrab walau sering cek-cok
Anak-anak yang memanggil ibunya “Mami” sering dianggap anak manja, padahal tak demikian halnya. Kamu sangat menyayangi anakmu, hal ini yang membuat orang-orang berpikir bahwa kamu memanjakan anak. Di sisi lain, hubunganmu dengan sang anak sebenarnya sangat dekat, namun tak jarang juga sering cek-cok.
ADVERTISEMENTS
5. “Umi” memang terlihat sangat Islami. Keluarga yang kental agamanya biasanya akan memilih panggilan ini
Biasanya panggilan “Umi” digunakan oleh keluarga yang erat dengan penerapan nilai-nilai agama Islam. Kata “Umi” dalam bahasa Arab berarti Ibu. Tak salah memang untuk membiasakan sang anak agar familiar dengan hal-hal keagamaan. Oleh karena itu, jika kamu memilih dipanggil “Umi”, dirimu harus siap meningkatkan kualitas ibadah dan iman kepada Tuhan. Masih sedikit memang yang menerapkannya, sebab banyak ibu-ibu muda seringkali terbebani.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu yang terinspirasi dari selebriti kayak Krisdayanti, minta saja untuk dipanggil “Mimi”
Tak ada yang melarang jika kamu meminta untuk dipanggil “Mimi” seperti salah satu selebriti Tanah Air – Krisdayanti. Panggilan satu ini sebenarnya hampir mirip dengan “Mami”, tapi sering dianggap terlalu dibuat-buat. “Mimi” pun identik dengan kesan ibu dan anak yang sama-sama ingin terjaga kesan imut dan manis. Hubungan keduanya pun sama-sama dekat, jadi saat anak sedang konflik dengan orangtua, biasanya anak akan lebih terbuka mengutarakan pendapatnya.
7. Jangan pernah lupakan panggilan ibu versi bahasa daerah asal. Biar anak nggak pernah lupa walau tinggal di tengah kota
Meski tinggal di tengah kota, kamu pasti masih suka mendengar ada kerabat yang memanggil ibunya dengan sebutan khas bahasa daerah. Entah itu “Emak”, “Nyak”, “Ambu”, “Mbok”, dan “Amak”. Bisa jadi terkesan kampungan, padahal panggilan seperti itu sengaja dipilih untuk mengingatkan kepada sang anak agar tak pernah lupa dengan daerah asal orangtua. Lagipula, kalau bukan generasi penerus yang melakukannya, lalu siapa lagi? Toh, sebutan ibu dalam bahasa daerah akan membuat panggilan lebih berwarna – terutama bagimu yang tinggal di kota besar.
Sebuah panggilan dianggap suatu hal yang tak perlu dipikirkan. Padahal hal itu penting untuk keharmonisan dan kenyamanan keluarga. Karena perananmu sebagai seorang ibu sangat penting dalam keluarga, tentu tak boleh sembarangan. Kamu dan pasanganmu kelak perlu memikirkannya dengan matang mana yang terbaik. Selamat memilih ya!