Idealnya, jurusan yang kita ambil saat kuliah itu sesuai dengan minat dan bakat yang kita miliki. Tapi, ada kalanya kita gak cukup beruntung untuk masuk ke jurusan yang memang cocok dengan kita. Ketidak tepatan itu bisa muncul karena dipaksa orang tua masuk jurusan tertentu, atau karena kita sendiri memang bingung mau melanjutkan ke mana selepas SMA.
Nah, sebelumnya Hipwee sudah sempat menyinggung tentang apa yang mesti kamu lakukan ketika salah jurusan. Sekarang, Hipwee akan mencoba menggali gimana rasanya dan apa aja suka dukanya kuliah di jurusan yang gak pas sama passion-mu.
ADVERTISEMENTS
1. Kamu sering gak paham sama apa yang kamu pelajari.
Mungkin kamu paham sama materi kuliahnya, ‘kan kamu gak bodoh-bodoh amat. Yang gak kamu pahami adalah apa faedah ilmunya buat kehidupanmu kelak.
Misalnya nih, kamu adalah mahasiswa akuntansi yang passion-nya nulis. Setiap disuruh bikin neraca atau belajar menghitung pajak, kamu gak ngerti apa manfaatnya itu untuk kehidupanmu kelak. Wong kamu juga pengennya nulis kok, ngapain coba repot belajar ngitung pajak?
ADVERTISEMENTS
2. Kerajinanmu kuliah ada terms and condition apply-nya. Cuma demi ketemu teman-temanmu atau dosen yang kece.
Kuliah cuma bisa kamu nikmati kalo salah satu dari syarat di bawah ini terpenuhi:
- Dosennya cantik/ganteng,
- Dosennya gak terlalu kece, tapi asik dan punya selera humor yang tinggi,
- Ada sahabat seperjuanganmu di situ,
- Ada teman sekelas cewek atau cowok yang sedap buat dipandang dari kejauhan, atau
- Hari itu ada kuis atau presentasi.
ADVERTISEMENTS
3. Kalo syarat-syarat itu gak terpenuhi, mendingan kamu titip absen deh!
Kamu: “Bro, kuliah gak entar?”
Teman: “Kuliah, Bro.”
Kamu: “Gue agak males nih, Bro. Di kelas gak ada yang kece. TA-in gue yak!”
Nah, ini penyakitnya orang yang pengen bolos kuliah tapi tetap mau dianggap masuk: titip absen sama temannya. Sebenarnya hal ini gak baik sih, apalagi kalo ketahuan dosenmu. Bisa-bisa kena sanksi. Jadi, jangan ditiru ya!
ADVERTISEMENTS
4. Hal kedua yang paling membuatmu malas setelah datang ke kelas adalah: BELAJAR
Kamu: (Ngecek jadwal di kalender) “Oh, besok UTS makul blablabla.” (Lanjut main DOTA 2)
ADVERTISEMENTS
5. Tujuan utama kuliah: mengejar IPK lumayan dan ijazah
Buat kamu, IPK memang bukan penentu nasib. Tapi, malu dong sama diri sendiri kalo IPKnya nasakom (nasib satu koma – red). Yaaah, minimal 3 lah ya, biar tetap bisa bangga melihat transkrip nilai sendiri saat lulus nanti. Dan jangan lupa, ijazah juga penting banget, karena ini bisa membantu membuka banyak pintu kesempatan buatmu.
ADVERTISEMENTS
6. Bolos kuliah buat cari uang? Biasaaa.
Kalo udah gini, kamu lebih suka mengisi waktumu untuk menambah uang jajan dan pengalaman dibanding kuliah. Maka dari itu, kamu memilih untuk kerja paruh waktu atau ikutan kerja di event-event tertentu. Jadi, kalo misalnya jadwal kuliahnya bentrok sama jadwal jaga di event, terpaksa bolos dulu deh.
Yang jelas, dari situ kamu dapat upah buat nambah-nambah uang jajan dan pengalaman buat menghiasi CV-mu.
7. Lebih aktif di kegiatan non-akademik dibanding kegiatan akademik? Juga biasaaaa
Sama kayak di atas, kamu lebih tertarik sama kegiatan-kegiatan non-akademik kayak unit kegiatan mahasiswa, komunitas di luar kampus, seminar yang gak ada hubungannya sama jurusan, atau bahkan ikutan demo. Bagi kamu, ini adalah salah satu cara buat meningkatkan soft skill dan kepekaanmu yang berguna buat masa depanmu kelak.
8. Tugas-tugas selalu kamu kerjakan dengan seefisien mungkin.
Salah jurusan bukan berarti gak bertanggung jawab, ‘kan? Tugas-tugas kuliah yang kamu dapat tetap kamu kerjakan dengan serius. Tapi, tentu saja tetap harus efisien dan minimalis, soalnya kamu gak mau menyia-nyiakan waktumu yang berharga hanya untuk berkutat dengan tugas.
Dosen: “Besok kumpulkan paper ya, minimal 3000 kata”
Kamu: (dalam hati) Gimana caranya pokoknya MAKSIMAL cuma boleh nulis 3000 kata. Mendingan gue pake buat ngerjain pesenan kaos waktunya.
Apa yang minimal bagi dosen dan teman-temanmu, adalah batas maksimal untukmu.
Yang jelas, kamu memegang teguh kutipan berikut ini:
“I choose a lazy person to do a hard job. Because a lazy person will find an easy way to do it.”
Bill Gates
9. Karena gak memasang target tinggi buat kuliah, kamu juga gak mau repot-repot mengulang mata kuliah yang dapet C
Teman: (lihat KHS) “Mati gue, dapet C! Mesti ngulang!”
Kamu: (kalem)
Teman: “Lo kok tenang sih? Dapet apaan? A ya pasti?”
Kamu: “C-, ya udah sih ini juga udah syukur.”
Sebagai mahasiswa yang salah jurusan, tentunya ada mata kuliah tertentu yang sukar untuk kamu ikuti — untungnya sih gak semua. Buat mata kuliah yang kayak gini, kamu gak mau berharap banyak. Nilai C — meski sedikit membuatmu kecewa — setidaknya sudah memenuhi ekspektasimu yang memang gak dipasang tinggi-tinggi. Yang penting lulus dan gak perlu ngulang.
10. Setelah mendapat nilai yang sesuai ekspektasi, pelajaran yang kamu dapat segera kamu lupakan.
Semua kenangan manis dan pahit tentang kuliah semester lalu yang memenuhi harddisk pikiranmu akhirnya bisa kamu hapus. Yang tersisa di benakmu kini hanyalah rasa lapang yang teduh.
#APASIH
Hehehe. Yah, intinya adalah setelah nilaimu semeseter lalu keluar, kamu gak mau lagi repot-repot mengingat ilmu yang sudah kamu pelajari sebelumnya. Biarkan semua berlalu bersama angin.
11. Bagimu, perpustakaan bukanlah tempat buat cari buku referensi mata kuliah.
Di perpustakaan, kamu punya tujuan lain yang lebih mulia daripada sekadar cari buku materi kuliah. Kamu memanfaatkan perpustakaan buat membaca biografi orang-orang sukses, riset dan mempelajari ilmu praktis lewat komputer perpus yang internetnya kencang, atau sekadar refreshing baca novel dan kumpulan cerpen.
12. Kamu lebih banyak menghabiskan waktu untuk hobi dibanding kuliah.
Jelas, dong! Pekerjaan yang bakal sangat kamu nikmati, ‘kan, pekerjaan yang berangkat dari hobimu. Dengan menekuni hobi, siapa tahu kamu bisa menemukan peluang bisnis dan menjadikannya lahan penghasilanmu kelak.
13. Saat datang waktunya ngerjain skripsi, kamu sama sekali gak ada gambaran mau ngambil judul apa.
Judul skripsi yang akan kamu ajukan itu harusnya sesuai dengan peminatanmu saat kuliah. Nah, kalo ternyata kamu gak minat sama apa-apa terus gimana dong? Yah, pastikan aja kamu membuat skripsi yang sederhana tapi aplikatif buat kehidupanmu kelak. Jangan lupa konsultasi sama dosen pembimbing dan minta restu orang tua, ya.
14. (Lagi-lagi) skripsi juga kamu kerjakan seefisien mungkin.
Buat kamu, yang penting kamu paham sama isi skripsimu, gak dibantai sama dosen penguji, dan lulus sidang dengan nilai minimal B! Udah cukup, gak perlu aneh-aneh lagi!
15. Kalau ditanya apa yang berkesan di masa kuliahmu jawabanmu adalah….
Kalau mau jujur ya hampir nggak ada sih. Ilmunya gak sreg di hati, cara mengajar dosennya juga biasa-biasa aja, lingkungan pergaulannya tidak wow di matamu. Satu-satunya yang menyelamatkan adalah keberadaan dosen yang menarik dan teman-teman yang kece kesadaran bahwa kuliah itu tanggung jawab yang harus kamu selesaikan.
16. Tapi biar bagaimanapun, kamu sadar bahwa kamu termasuk orang yang beruntung karena masih bisa kuliah.
Meski salah jurusan, kamu tetap bersyukur kok bisa kuliah. Masih banyak banget orang-orang yang harus puas mengenyam pendidikan setingkat SMA dan gak melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Makanya, kamu gak mau menyia-nyiakan kesempatan dan tanggung jawab ini buat malas-malasan dan dapat nilai jelek.
Kamu paham, orang tuamu udah kerja keras untuk membiayai kuliahmu yang biayanya gak murah. Makanya, kamu juga gak mau mengecewakan mereka.
17. Kuliah udah membuka wawasanmu terhadap banyak hal dan membentuk pola pikirmu seperti sekarang.
Mengenyam pendidikan di perguruan tinggi berarti membuka kesempatan luas untuk bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan mengalami pengalaman baru yang belum kamu rasakan sebelumnya. Dari sana, wawasanmu tentang kehidupan di dunia nyata mulai terbuka dan terus berkembang. Kamu juga memiliki pola pikir yang seperti sekarang juga karena jasa dan pengaruh mereka semua.
18. Lagipula lewat kuliah di jurusan yang tidak sesuai minat, kamu justru bisa mendapatkan kehidupan yang lebih “kaya”.
Tidak disangka, pengalamanmu salah jurusan justru bisa membuatmu “sekaya” sekarang. Kalau nggak salah jurusan, mana mungkin kamu tergerak menekuni hobi yang kini jadi mata pencaharianmu?
Kalau kuliah di tempat yang sesuai minat, bisa jadi kamu nggak getol cari pengalaman kerja yang ternyata bermanfaat banget buat masa depan.
Kalau nggak pernah salah jurusan, barangkali sampai sekarang kamu nggak tahu arti dari kerja keras dan menunaikan tanggung jawab. Biar bagaimanapun kamu harus tetap bersyukur.
19. Kamu pun menganggap salah jurusan hanyalah salah satu tantangan dalam hidupmu.
Dan kamu harus berhasil melewatinya. MPC. Mbuh piye carane. Apapun jalan yang harus kamu tempuh untuk mengatasinya.
Salah jurusan? Siapa takut?! Udah kecemplung ini ‘kan? Kelarin aja!
Meski kuliah di jurusan yang tidak sesuai minat, bukan berarti jalan menuju impianmu tertutup dan kamu gak bisa berprestasi lho. Kamu masih bisa mencapai banyak hal dan bisa mengejar renjanamu dengan berbagai cara. Jadi, semangatlah!