6. Kehidupan seks pasangan yang belum menikah lebih liar daripada pasangan menikah
Terkadang, demi menunjukan kegilaan atau serunya pacaran liberal, dipertontonkan frekuensi dan aktivitas seks yang menggebu-gebu nan liar dari pasangan yang belum menikah. Sementara pasutri (pasangan suami istri) agak digambarkan teredam nalurinya seolah tak lagi terlalu antusias satu sama lain. Padahal, logikanya berkata lain. Tatkala sudah tak ada halangan secara norma dan agama, kebebasan penuh di tangan, kenapa harus ragu lagi?
7. Berhubungan seks di tempat umum itu serunya selangit
Ada banyak orang yang merasa lebih puas bisa sembunyi-sembunyi melakukan hubungan seks di tempat umum seperti kelas, kamar mandi, perpustakaan, rumah sakit dan lain-lain. Mereka berujar bahwa ada adrenalin yang turut bermain. Bisa jadi benar, tapi bayangkan kondisi sebenarnya. Tidak bisa lari dari perasaan deg-degan, sebentar-sebentar mesti celingak celinguk melihat sekitar kayak maling, dan berhenti ketika ada suara kemresek atau sebagainya. Apakah ketidaknyamanan itu ada di film? Tidak.
8. Kelar ‘bertempur’, paras masih cantik jelita
Sukar untuk dimaklumi jika riasan masih terpasang rapi, rambut tergerai indah, dan air muka tetap berseri di adegan-adegan pasca seks dalam sinema. Faktanya, ending yang riil seharusnya adalah rambut mawut nggak karuan, make up coreng moreng, dan raut muka letih nan kucel. Jangan lupa ada bau mulut di pagi hari. Belum lagi pasangan yang bersenggama pasca mabuk-mabukan, jangankan tersenyum manis, adanya ya muntah-muntah.
9. Terakhir, cowok seakan punya radar….. yang kecanggihannya tak bisa kita pahami
Ini sederhana, tapi anehnya bukan main. Dalam adegan ranjang di film, selalu seakan alat kelamin laki-laki punya radar bawaan untuk bisa melakukan penetrasi di posisi yang jitu, bahkan tanpa perlu lirikan mata atau bantuan tangan. Magis.
Adegan seks selalu punya nilai keberadaan yang kuat bagi tiap film. Baik demi menunjang estetika, maupun bagian fundamental dari keberlanjutan plot cerita. Kita juga kadang-kadang menyimaknya dengan cara berbeda dari adegan lainnya. Pesan kita cuma satu, jangan percaya mentah-mentah.