Jangan Harap Bisa Melakukan 7 Hal Ini Bersama Cewekmu Kalau Kamu Hidup 30 Tahun Lalu

Saat ini kamu boleh saja bersenang-senang layaknya sepasang kekasih yang selalu mesra penuh canda dan tawa. Kebersamaan dengannya bikin kamu bahagia dan merasa hidup makin berwarna. Apalagi dengan restu dari keluarga dan teman-teman yang mendukung, tentu membuatmu kian bersemangat merajut tali kasih bersamanya. Tapi pernah nggak kamu berpikir apa yang terjadi kalau misal hubunganmu ini terjadi di masa lampau, ibaratkan sekitar 30 tahun lalu? Hal-hal yang biasa kalian lakukan sekarang sama tidak ya pada 30 tahun silam.

Zaman dulu bisa dibilang cenderung lebih konservatif. Hal itu tak hanya terjadi di dalam keluarga, tapi juga di lingkungan sekitar. Jika kamu memandang cowok dan cewek jalan bareng tak masalah, lain halnya saat terjadi 30 tahun lalu. Anggapan orang pada masa itu tak seterbuka sekarang tentang pergaulan antar lawan jenis. Oleh karena itu, apa yang biasa kamu lakukan bersama pasangan saat ini bisa saja tidak lazim dilakukan pada 30 tahun silam. Kita putar waktu dulu yuk ke zaman kamu belum lahir atau masih kecil dulu.

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

1. Boro-boro malam mingguan. Jalan berdua pacar saja harus ijin ini itu dulu ke orangtuanya

satdate? duh ngimpi kali

satdate? duh ngimpi kali via www.justjared.com

Buat kamu penganut paham hubungan setiap hari Sabtu adalah waktu bertemu melepas rindu, zaman dulu nggak bakal kayak sekarang. Jika kamu cowok, tentu mengajak dia malam mingguan adalah hal sulit. Meski sempat terealiasi, hal itu tak berjalan mulus seperti sekarang. Karena kamu harus melewati ujian meminta ijin ke orangtuanya. Saat mereka mengijinkan pun nggak sekadar bilang “Iya boleh”, tapi disertai dengan berbagai aturan buat kamu dan dia. Kalau kamu nggak kuat mendengar wejangan dan bersabar mendapat ijin dari mereka, pupus udah harapan kencan kalian.

ADVERTISEMENTS

2. Ngajakin pacar nongkrong bareng teman-teman kamu yang kebanyakan cowok. Wasalam saja deh

udah nggak usah berharap lebih

udah nggak usah berharap lebih via texaszeta.blogspot.co.id

Hubungan kalian yang makin harmonis biasanya disertai dengan quality time bersama teman-teman. Makanya, nggak jarang dirimu mengajaknya untuk nongkrong bareng dengan teman-teman kamu yang kebanyakan cowok. Hal seperti ini bisa dibilang biasa dilakukan, bahkan hanya pacarmu sendiri yang cewek ketika kalian nongkrong pun nggak masalah. Tapi jangan harap hal ini dapat kamu lakukan di dua dasawarsa lalu. Stereotip yang menyebar di masyarakat zaman dulu tentang hubungan cewek dan cowok cukup ketat. Makanya, kamu jadi berpikir keras untuk mengajaknya ikutan kumpul sama teman-teman. Nggah heran untuk menghindari pacarmu dicap cewek nggak benar, kamu selalu mengurungkan niat tersebut. Beda ya dengan sekarang.

ADVERTISEMENTS

3. Kalau waktu sekolah minta dia ikutan belajar bareng atau kerja kelompok, nggak bakal semudah sekarang dapat ijinnya

belajar bareng nih?

belajar bareng nih? via www.mtv.com

Saat pacaran zaman sekolah dulu kamu bisa saja modusin pacar dengan minta ikutan belajar bareng atau kerja kelompok. Kamu nggak bakal pusing memikirkan alasan untuk mendapatkan ijin orangtuanya. Sedangkan zaman dulu kamu harus memutar otak merealisasikan keinginan agar bisa bersama dia di luar jam sekolah. Beda zaman memang beda peraturan, jika dulu sangat ketat sekarang udah melonggar. Senang mana, zaman dulu atau sekarang?

ADVERTISEMENTS

4. Minta pacar mengenakan busana kesukaanmu? Yang ada baru mau pergi, eh dikomentarin orang tuanya suruh ganti

bete deh

bete deh via www.dramabeans.com

Jika terjadi sekitar 30 tahun lalu kesabaranmu memang diuji, namun beberapa kali kamu pun sempat berhasil mendapat momen romantis bersama pasangan. Misalnya saja kamu bisa jalan bareng dia walau hanya sebentar. Sayangnya cerita jalan bareng dia tak bisa berjalan mulus sesuai keinginan, seperti permintaan orang tuanya agar dia berganti pakaian. Kamu pun sebal karena momen satu ini nggak sering terjadi. Oleh karenanya kamu ingin pasangan berpenampilan terbaik, termasuk memakai pakaian favoritmu. Berbeda banget dengan sekarang – yang mana orangtua setuju-setuju saja dengan busana pilihanmu.

ADVERTISEMENTS

5. Sekarang bisa telepon berjam-jam. Kalau dulu sih diingatkan terus biar cepat udahan

Di era yang serba canggih ini kemudahan kamu berkomunikasi sama pasangan bisa dibilang memuaskan. Tanpa mengenal waktu, kapanpun kamu dan dia bisa mengobrol sesuka hati melalui berbagai alat komunikasi. Tapi kalau dibandingkan saat 30 tahun lalu jangan harap bisa begitu deh. Paling bagus kalian bisa bertukar kabar melalui telepon rumah. Namun, kalau nggak punya pesawat telepon, ya salah satu dari kalian menghubungi lewat wartel. Karena masih telepon rumah, kamu dan dia pun nggak bisa berlama-lama mengobrol karena ada orangtua yang menguping diam-diam. Obrolan kalian jadi nggak bebas, ditambah lagi dengan orangtua yang suka mengingatkan nggak boleh berlama-lama. Kadang, mereka pun pakai cara dengan bilang teleponnya mau dipakai juga. Pokoknya, berbagai cara mereka lakukan biar kamu sama dia nggak bisa mengobrol lama deh.

6. Ngarep bisa pelukan? Yah, bisa pegangan tangan saja udah bagus itu

bisa pegangan tangan saja udah bagus

bisa pegangan tangan saja udah bagus via www.justjared.com

Ketika kamu udah berhubungan, keinginan interaksi fisik pasti muncul walau hanya berpegangan tangan saja. Namun nggak jarang interaksi fisik yang lebih seperti pelukan juga terbesit di kepala. Untuk zaman sekarang memang dipandang hal yang lumrah, namun tidak untuk 30 tahun lalu. Bisa pegangan tangan udah bagus, makanya nggak perlu ngarep yang aneh-aneh deh.

7. Jangan terlalu jauh bisa main di rumahnya sampai ke dalam kamar. Dibukain pintu depan rumah saja udah alhamdulillah

cuma bisa nunggu di depan rumah ;(

cuma bisa nunggu di depan rumah ;( via id.pinterest.com

Saat ini kamu mungkin bisa main sesering dan sesuka hati ke area rumah pasangan yang nggak melulu di ruang tamu atau teras depan rumah. Tapi kalau balik ke 30 tahun lalu, hal itu nggak mungkin terjadi. Jangankan mau main sambil foto berdua di kamar, toh dibukain pintu rumahnya saja udah alhamdulillah. Lagi-lagi zaman makin berkembang dengan mindset lebih terbuka.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini