18 Hal yang Menandakan Jam Terbangmu di Transjakarta Udah Tinggi. Sabi!

Sebagai kaum urban kelas menengah di ibukota, transportasi dalam kota jadi bagian yang tak terpisahkan dari hidupmu. Apalagi kalau kamu tidak punya atau memilih untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi, memilih kendaraan umum bisa jadi sedikit tricky.

Memang banyak pilihan untuk berpindah tempat, mulai dari taksi, mobil dan ojek online, kopaja, metromini, sampai angkot. Tapi yang terpaksa jadi favoritmu tentu saja adalah Trans Jakarta (TJ). Selain tiketnya murah, jangkauannya pun luas bisa keliling dari utara, timur, selatan, barat, sampai ke pusat. Suka-suka.

Seiring waktu-waktu panjang yang kamu gunakan untuk berpindah tempat, kamu mulai ahli dalam menggunakan TJ. Ketika jam terbangmu bersama TJ sudah tinggi, kamu pasti sudah pernah mengalami hal-hal ini…

1. Setiap pagi kamu berkaca dan menguatkan diri sendiri. Semoga nggak banyak drama terjadi hari ini

One more day.. One more day...

Karena sudah tahu jalur yang akan kamu tempuh hari itu, kamu berusaha membangun semangat sebelum masuk medan terjal. Kamu paham bahwa kekuatanmu hari itu bergantung pada sugestimu di pagi hari.

2. Udah siap nih. Dengan ransel di depan, earphone di kuping, masker di wajah, kamu siap menghadapi kerasnya jalan raya

perlengkapan wajib naik TJ

perlengkapan wajib naik TJ via www.afachan.asia

Ini udah setelan umum semua pengguna TJ. Ransel di depan agar nggak dicopet, plus nggak mengganggu kenyamanan orang lain yang kedorong tas kita di belakang karena nggak kelihatan.

Masker untuk menghalau polusi di luar serta bau badan orang di dalem. Sementara earphone buat denger musik biar nggak bosen, juga biar nggak diajak ngobrol sama orang lain. Buru-buru, broo!

3. Eh tapi kok rame! Ya iyalah, namanya juga Jakarta

ada JKT 48 ya di atas sana?

ngantre apa nunggu konser? via krisosa.wordpress.com

Rame banget, gilaaak! Kamu pun melihat ke jalan raya, berharap ada celah yang bisa kamu masuki dengan kendaraan angkutan umum lainnya lebih sepi. Tapi itu hanya sekadar angan-angan semata.

Kenyataannya, jalanan pun sama padatnya. Daripada kejebak macet di dalem metromini atau kopaja yang nggak nyaman, kamu lebih milih sabar dikit antre TJ. Setidaknya walau macet kena AC.

4. Ketemu cewek pakai high heels sambil naik jembatan penyebrangan, kamu simpati karena dia pasti newbie

mending nggak usah deh.

mending nggak usah deh. via www.tumblr.com

Karena kamu aja selalu sedia tas khusus untuk nenteng sepatu formal, sementara yang kamu pakai untuk naik TJ adalah sandal jepit. Percayalah, TJ bukan tempat buat high heels. Selain jalanmu akan tertatih-tatih, kamu nggak bakal mau mengambil resiko menginjak kaki orang. Bisa-bisa kamu digulung jadi telur dadar.

5. Eh ketemu juga sama motor naik jembatan penyebrangan. Jakarta luar byasaakk!

motor-jembatan130115b

Sudah nggak heran kalau denger motor di Jakarta suka seenaknya naik trotoar dan bikin pejalan kaki tersingkir, kan? Nah kali ini mereka coba ikut Fear Factor. Nyebrang lewat jembatan penyebrangan dan bikin penumpang TJ mencak-mencak kesel. Bisa nggak dicubit rame-rame?

6. Walau masih jauh di seberang jembatan, tapi daripada ketinggalan bus, kamu mending lari sampai bikin gempa bumi

larilah sebelum ditinggalkan

larilah sebelum ditinggalkan via news.liputan6.com

Awalnya langkahmu biasa saja. Baru setengah jalan menyebrangi jembatan penyebrangan, kamu melihat sosok kuning-oranye melaju dari ujung jalan sana.

Kamu lari. Sayangnya semua orang juga lari. Jadilah situasi di atas jembatan penyebrangan seperti film laga masa kini. Ciaaat!

7. Ya elah, kredit di e-ticket nggak mencukupi sementara mesin top up rusak. Terpaksa mendekati Mas-Mas atau Mbak-Mbak terdekat

pinjem dong..

bisa buat pedekate juga.

“Mas/Mbak.. Boleh numpang e-ticketnya? Saya bayar cash deh ya..”
“Pakai aja, nggak usah dibayar aja. 3500 ini. Mending jajanin saya cilok.”
*kemudian tukeran nomor hape*

Ya mau gimana, ketimbang kamu harus lari ke ATM lagi cuma buat isi ulang e-ticketmu agar bisa masuk TJ?

8. Sudah jalan, eh busway diserobot sama kendaraan pribadi yang nggak sabaran. Wah, ngajak civil war!

khusus busway, bapak ibu..

khusus busway, bapak ibu.. via www.google.co.id

Jalan raya kan sudah lebar ya. Di situ sudah dibuat jalur khusus untuk lewat bus, pakai separator pula. Gunanya ya untuk lewat bus, bukan kendaraan pribadi. Kenapa pada serakah sih rebut-rebut jatah orang lain?
Situ mau cepet? Sama! Kami juga!

9. Ketika sudah adem kembali, kamu pun berubah jadi ayam. Bisa tidur singkat di segala posisi.

Duduk, oke. Berdiri juga bisa. Begitu kamu memejamkan mata, kamu ingin mencuri-curi ketenangan di sela padatnya aktivitas. Kamu jadi jago memprediksi waktu istirahat dan jarak tempuh perjalanan. Terbukti, ketika mbak-mbak TJ dari pengeras suara mengumumkan halte pemberhentian yang kamu tuju, kamu otomatis melek dan melenggang keluar dengan cakep.

10. Banyak yang berubah di dirimu. Kemampuan grammarmu meningkat. Kalau ada yang salah kamu otomatis membenarkan

annoying-grammatical-mistakes-2

nggak peduli walau dibilang menyebalkan via dailygrouch.com

Temen: “Gue mau naik busway nih..”
Kamu: “Naik bus aja, nggak pake way.”

Karena sejatinya busway adalah jalur yang dilewati bus TJ. Ngapain dinaikin. Situ mau ditabrak?

11. Ketika mendengar kata ‘Harmoni’, di pikiranmu yang ada justru kekacauan semesta

nggak ada harmoni-harmoninya

nggak ada harmoni-harmoninya via poskotanews.com

Kalau ada rute transit yang kamu hindari, itu adalah transit di halte Harmoni. Sayangnya, rute ini seperti tak terhindarkan. Atuhlah, yang sabar.

12. Ketika transit di halte Semanggi ke Benhill, kamu minta ampun sama Allah

panjang bener, bang!

tolong Baim, Ya Allah! via ngobas.com

Jembatan penyebrangan Semanggi-Benhill sampai kamu juluki jembatan shirotol mustaqim saking panjangnya.

13. Tambah lagi kalau kalau mau ke Ragunan atau Pulogadung. Kamu tahu Tuhan Maha Penyayang. Tapi kok gini amat.

Karena kamu terpaksa ngantri dengan ibu-ibu, bapak-bapak, nenek-nenek, kakek-kakek, adik-kakak segala usia di halte Dukuh Atas 2. Arisan dulu coba.

14. Namun ketika teman cowokmu pulang malam dan ngomongin Amari atau Andini yang service-nya oke, kamu tahu mereka nggak sedang bermaksud mesum

Amari, dia yang cuma ada di malam hari

Amari, dia yang cuma ada di malam hari via megapolitan.kompas.com

Amari adalah singkatan dari Angkutan Malam hari, sementara Andini adalah Angkutan Dini Hari. Ini adalah layanan operasi 24 jam TJ di beberapa koridor, mengingat banyak orang Jakarta yang malam-malam masih ingin menggunakan bus TJ. Service-nya memang oke.

15. Kamu lebih sering stalking akun @PT_Transjakarta di Twitter ketimbang stalking mantan

saat hal tak terduga terjadi, kepada @PT_Transjakarta kamu mencari jawaban

saat hal tak terduga terjadi, kepada @PT_Transjakarta kamu mencari jawaban via wartakota.tribunnews.com

Karena mantan adalah hajat hidupmu di masa lalu. Sementara @PT_Transjakarta ini menentukan nasibmu di masa sekarang.

Misalnya ada penutupan jalan karena agenda negara, ada kecelakaan di jalan raya, atau teror bom. Nasib para pekerja ada di tangan bos-bos TransJakarta. Bisakah kamu pulang dengan jalur biasa? Kita tunggu saja jawabannya..

16. Koridor 1 memang koridor idola. Namun semua berubah ketika Minggu pagi tiba…

Car Free Day

Car Free Day via www.infonitas.com

Koridor 1 jalur Blok M-Kota ini memang jadi salah satu koridor eksekutif. Koridor ini dilalui bus gandeng dengan interval singkat, operasional 24 jam, dan orang-orang yang naik juga ganteng, cantik dan wangi.

Tapi di hari Minggu pagi saat jalan Sudirman-Thamrin ditutup untuk Car Free Day (CFD), semua orang cuma bisa naik TJ. Kamu yang ganteng, cantik dan wangi jadi terjepit di antara kerumuman pengap dan bau keringat. Lalu kalau nggak ikutan olahraga apa guna?

17. Ketika rute baru armada TJ diumumkan, kamu nyengir kuda. Dalem hati berbunga-bunga

yaayyy!

yaayyy! via www.popsugar.com

Beberapa waktu lalu, Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan pengumuman tentang 17 rute baru armada TJ. Rute reguler busway kini sudah melebur dengan layanan Transjakarta. Ada 500 bus baru yang dioperasikan secara bertahap untuk memperlancar hajat hidup orang banyak. Selain jangkauannya jadi lebih luas, waktu perjalanan juga sepertinya bisa jadi lebih cepat.

Sebagai penumpang setia Transjakarta yang selama ini harus pindah-pindah ke angkutan lain untuk sampai ke tempat tujuan, kamu mencoba tetap bersikap cool tapi nggak bisa.

18. Pas tahu ada bus TJ pink khusus wanita, kamu berpikir apakah ini akan jadi arena Hunger Games berikutnya?

TJ khusus wanita, baru beroperasi di koridor 1 saja

TJ khusus wanita, baru beroperasi di koridor 1 saja via megapolitan.kompas.com

Bertepatan dengan perayaan Hari Kartini 21 April 2016 lalu, PT Transjakarta melakukan terobosan baru. Ada bus gandeng warna pink khusus perempuan yang diluncurkan untuk koridor 1. Selain untuk memberikan kenyamanan bagi para penumpang perempuan, bus khusus ini juga dibuat untuk mengantisipasi krimintalitas dan pelecehan seksual.

Kamu tahu sih, tujuan ini baik. Namun karena di awal ini bus pink yang tersedia baru 10 buah, apakah ini akan jadi awal dari persaingan para wanita di dalam kota? Kamu sudah tak sabar ingin mengetahuinya..

Merasa familiar dengan semua kejadian-kejadian ini? Sepertinya kamu memang sudah jadi pengguna setia TJ level senior. Ingat ya untuk selalu hati-hati melangkah turun dan perhatikan barang bawaan Anda. 😉

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

21th century lady – grooves in medieval fantasy