Menjadi wanita karir sembari berkeluarga dan membesarkan anak memang tak ada salahnya. Mereka yang memilih tetap berkarir sembari mengasuh anak tak jarang menggunakan jasa pengasuh atau asisten rumah tangga untuk mengasuh anaknya. Hal ini juga tak ada salahnya. Sebuah video yang cukup menyentuh ini dibuat oleh Ogilvy Singapore. Video ini memberikan gambaran bahwa pengasuh atau asisten rumah tangga lebih tahu tentang kebiasaan anak majikannya dibanding si ibu.
ADVERTISEMENTS
Video bersetting di Singapura ini menceritakan bagaimana hubungan antara anak, ibu, dan pengasuh.
“Aku akan memberi tahu bibiku (asisten rumah tangga) untuk tidur di sampingku jika aku mimpi buruk,”
Cuplikan kalimat di atas diucapkan salah seorang anak perempuan dalam video tersebut. Video berdurasi satu menit dan empat puluh tujuh detik itu menampilkan beberapa ibu dan asisten rumah tangga beserta anaknya. Di layar terdapat dua frame. Yang pertama bergambar si ibu dan ke dua bergambar pengasuh atau asisten rumah tangganya. Kemudian, mereka diberi pertanyaan yang sama seputar anaknya. Pertanyaan tersebut seperti, “apa cita-citanya?”, “siapa temannya di sekolah?”, “pelajaran apa yang disukainya?”
Kemudian setelah jawaban ibu dan asisten rumah tangga tersebut, anaknya pun ditanyai hal yang sama. Hasilnya sungguh mengejutkan sekaligus membuat pilu! Jawaban asisten rumah tangga persis sama dengan jawaban sang anak, bahkan sang asisten lebih paham apa yang disukai atau tidak disukai sang untuk dikatakan. Sebegitu dekat kah sang asisten dengan si anak dibanding ibunya sendiri?
ADVERTISEMENTS
Singapura memang dikenal sebagai negara yang sibuk di mana sebagian besar penduduk perempuannya bekerja sebagai profesional.
Meski negara kecil, Singapura memiliki industri yang cukup maju dan ekonomi yang meningkat pesat. Bersama Hongkong, Korea Selatan, dan Taiwan, Singapura menjadi salah satu dari Empat Macan Asia. Perekonomian di Singapura menggeliat di sektor industri, finansial dan pariwisata. Peningkatan ekonomi ini tentu memiliki dampak pada penduduknya. Sebagian besar penduduk Singapura pun tentu saja bekerja di sektor industri dan pariwisata. Singapura pun dikenal dengan negara yang sangat sibuk penduduknya. Di hari-hari kerja, transportasi publik akan ramai dengan orang-orang berpakaian necis yang tentu saja berangkat bekerja. Ya. Sebagian besar penduduk Singapura memang bekerja sebagai profesional. Untuk mencari tenaga kerja kasar, Singapura perlu mendatangkan dari negara-negara sekitar.
Banyaknya penduduk yang bekerja termasuk wanita yang sudah memiliki anak membuat mereka harus menitipkan anaknya kepada pengasuh atau asisten rumah tangga. Waktu produktif anak di mana anak-anak tersebut bersekolah, bermain, dan belajar pun ditemani oleh pengasuh karena sang ibu pulang bekerja di malam hari. Di mana pada waktu si ibu pulang, sang anak sudah lelah dan bersiap untuk tidur. Waktu yang dapat digunakan untuk family time hanyalah pada hari tanggal merah dan weekend.
ADVERTISEMENTS
Ada sisi negatif dan positif saat kamu menitipkan anak pada pengasuh.
Menitipkan anak pada pengasuh atau asisten rumah tangga karena bekerja sama sekali tidak salah. Tak selamanya juga berdampak negatif untuk sang anak. Ada juga sisi positifnya. Anak yang ditinggal ibunya bekerja bisa jadi lebih mandiri karena terbiasa sendiri. Mereka pun memiliki pemahaman kalau hidup ini cukup berat, makannya ibunya harus bekerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhan. Anak yang dekat dengan asisten rumah tangga atau pengasuh pun akan memiliki empati dan respek terhadap bawahan atau orang sekitar yang secara ekonomi lebih rendah.
Meski demikian, tentu pengawasan dan perhatian ibu akan jauh lebih baik dibandingkan oleh pengasuh atau asisten rumah tangga. Kedekatan anak semasa kecil dengan ibunya tentu menjadi fondasi awal kedekatan dan keterbukaannya pada sang ibu kelak ketika dia mulai beranjak remaja.
ADVERTISEMENTS
Terlepas apapun, tidakkah kamu ingin anakmu lebih dekat dengan orang tuanya daripada dengan pangasuhnya?
Baik atau buruk menitipkan anak pada pengasuh atau asisten rumah tangga, tentunya kamu nggak ingin kan kalau anakmu nanti lebih dekat sama pengasuhnya dibanding sama kamu? Memiliki karir sembari punya anak pun tak ada salahnya, selama kamu bisa menjalankan ke duanya dengan baik. Yang penting, pintar-pintar membagi waktu dan tetap menjaga kedekatan dengan sang anak.
Video yang sudah cukup viral ini mengajarkan dua hal sekaligus: untuk memperhatikan anak lebih sering dan memberikan penghormatan kepada para pekerja rumah tangga yang sudah bekerja hampir dua puluh empat jam selama seminggu. Lewat video ini, sang pembuat video seolah ingin berkata memberikan libur pada pekerja rumah tangga berarti sama dengan memberikan waktu lebih untuk menemani anak.
Ketika menjadi orang tua kelak, apakah kamu ingin anakmu lebih dekat dengan kamu atau dekat dengan pengasuhnya?