Menteri Pendidikan Indonesia, Nadiem Makarim menolak usulan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob untuk menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa perantara kedua resmi ASEAN (5/4). Menurut Nadiem, bahasa Indonesia lebih cocok untuk posisi tersebut karena lebih unggul dari segi historis, hukum, dan linguistik.
Nah, penolakan itu secara nggak langsung menambah daftar konflik antara negara kita dan Malaysia. Udahlah sering ngotot masalah batas teritorial, eh sekarang nambah lagi soal bahasa. Padahal nih, Indonesia dan Malaysia itu bisa akur loh meskipun banyak perbedaannya. Yuk, kita bahas satu per satu alasannya!
ADVERTISEMENTS
1. Akibat penolakan itu, Indonesia terancam nggak bisa nonton Upin Ipin lagi. Jujur ini pilihan yang berat mengingat sebagian besar bocil dan orang dewasa kita doyan nonton Upin Ipin
ADVERTISEMENTS
2. Namun, bukan negara +62 namanya kalau nyerah gitu aja. Kita juga punya aset yang dipekerjakan di Malaysia. Kembalikan Susanti biar impas!
ADVERTISEMENTS
3. Ngomongin soal bahasa, sebenarnya dua negara ini sangat berpotensi akur lewat perbedaan bahasa. Semua itu diawali dari kenyamanan
ADVERTISEMENTS
4. Bahkan ketika memberitakan soal bencana alam pun, bahasa Indonesia dinilai menyenangkan untuk dibaca menurut warganet Malaysia satu ini. Baca doang bantu kagak hehe~
ADVERTISEMENTS
5. Sebenarnya warga Indonesia nggak perlu takut kalau dilarang nonton Upin Ipin. Sinetron kita juga banyak yang udah tayang loh di sana
ADVERTISEMENTS
6. Kalau di Indonesia banyak yang ngerti bahasa Melayu Malaysia kayak gini kan jadi enak. Cuma modal nonton Upin Ipin tapi hasilnya bisa menjalin pertemanan mancanegara
7. Namun, masih ada aja orang yang khawatir eksistensi negaranya terusik hanya karena orang lokal lebih fasih bahasa luar negeri. Negara Inggris masih aman-aman aja tuh meskipun jadi bahasa internasional
8. Baru tahu kalau kebanyakan nonton YouTube orang Indonesia itu dosa sampai disuruh tobat begitu sama emak. Baru aja didaftarin jadi dosa jenis baru apa gimane nih?!
9. Padahal, berkat nonton YouTube Indonesia, ada yang berpotensi ketemu pasangan hidupnya. Nggak baik loh ngehalangin jodoh orang!
10. Harusnya kita berterima kasih kepada YouTube dan kartun karena udah jadi media pertukaran budaya dan sarana diplomasi yang bahkan nggak terpikirkan oleh menteri luar negeri masing-masing
Udahan yuk konfliknya! Sebagai negara bertetangga, harusnya kita bisa hidup rukun dan harmonis. Dari beragam cuitan warganet di atas, terbukti jelas kalau sebenarnya Indonesia dan Malaysia itu saling membutuhkan. Cuma agak gengsi aja mengakuinya~