Hidup di zaman yang serba modern seperti saat ini tentu banyak banget kemudahan-kemudahan yang kita dapatkan dalam sehari-harinya. Urusan apa aja, mulai dari belanja, mencari informasi, menuntut ilmu, jual beli, hingga hal-hal lain seperti halnya mencari jodoh bisa dengan gampangnya kita lakukan. Ngomongin tentang mencari jodoh, saat ini ada banyak banget dating apps yang digunakan oleh publik dengan berbagai tujuan seperti misalnya salah satu yang paling kerap digunakan, Tinder.
Beda dengan zaman dulu, alih-alih bisa memakai dating apps, untuk mengakses internet aja rasanya seperti subuah kemustahilan. Pasalnya, hanya orang-orang tertentu aja yang bisa mengaksesnya, atau bahkan memang belum ada. Untuk mengakali hal tersebut, koran dan surat kabar menjadi salah satu andalan yang dapat digunakan. Zaman dulu yang namanya koran nggak cuma dipakai untuk memuat berita, tapi juga sebagai ajang untuk mencari jodoh. Bagi orang-orang yang pernah berjuang menemukan tambatan hati dengan cara ini pasti paham gimana sensasinya hal tersebut.
ADVERTISEMENTS
Rupanya cari jodoh lintas kota dan berbagai macam latar belakang udah ngetren sejak zaman dulu, bukan hal yang baru-baru ini aja terjadi
Perkara urusan jodoh memang bukanlah menjadi suatu hal yang mudah bagi kita dari zaman dulu sampai sekarang, makanya nggak heran jika orang-orang rela mencari jodohnya dengan cara apa pun, bahkan dengan hal-hal yang mungkin bagi sebagian orang lainnya dianggap absurd. Perjuangan biar didekatkan dengan pasangan lewat cara-cara unik rupanya juga nggak hanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia baru-baru ini. Kalau sekarang kita bisa dengan mudahnya menggunakan aplikasi dating, beda halnya dengan orang zaman dulu.
Mengiklankan diri sendiri di kolom biro jodoh yang ada di koran, surat kabar, atau mungkin tabloid apa pun menjadi salah satu andalan yang kerap dilakukan. Hal-hal yang ditonjolkan pun bermacam-macam. Mulai dari kemampuan, kriteria yang harus dipenuhi, pekerjaan, peenghasilan, latar belakang keluarga besar, hingga hal-hal lain yang sekiranya menarik untuk dibaca calon jodoh. Lucu juga, ya? 😀
ADVERTISEMENTS
Untuk menembus dan berhasil dimuat di koran, terkadang bukan suatu hal yang mudah. Kita harus ngantri dulu sampai berhari-hari
Namanya juga zaman dulu, zaman yang penuh dengan perjuangan. Alih-alih bisa langsung ketemu jodoh yang diinginkan secara cepat, lha wong untuk dimuat di koran yang menyediakan biro jodoh aja terkadang nunggunya harus berhari-hari. Pasalnya, zaman dulu kolom biro jodoh kayak gitu ramai banget penggunanya. Mulai dari orang-orang lulusan SMA, anak kuliahan, kelas pekerja, hingga orang-orang yang mungkin udah ditinggalkan pasangannya terlebih dahulu. Entah itu karena meninggal dunia ataupun berpisah karena cerai. Kita mengirim biodata kita hari ini, bisa jadi minggu depannya baru akan dimuat di koran yang kita inginkan. Tapi, biasanya sih kalau orang-orang yang semangat banget cari jodoh bakalan banyak-banyak kirim biodata di berbagai surat kabar.
ADVERTISEMENTS
Bagi yang udah ngebet banget punya jodoh dan belum ketemu, dulu paling sering mantengin bagian koran yang satu ini. Pokoknya nggak ada sehari pun kelewatan
Sebagai pejuang jodoh lawas yang udah pernah melewati gimana susahnya cari jodoh dengan berbagai macam hal, pasti udah nggak asing lagi dengan lika-liku iklan biro jodoh kayak gini. Kamu mungkin bisa bertanya langsung sama orang tuamu, kali aja dulu mereka bertemunya juga lewat cara yang satu ini. Pasalnya, jasa layanan biro jodoh ini memang ngetren di tahun 80 sampai 2000-an awal. Udah banyak banget sih, orang-orang yang bertemu jodohnya saat ini dengan cara tersebut.
Mau sekocak apa pun di mata sebagian orang, perjuangan mencari jodoh memang nggak pernah bisa dibilang mudah. Selalu ada aja hal-hal yang menghalangi dan menghambat perjalanan kita. Entah urusan kecocokan masing-masing, pekerjaan, penghasilan, dan bahkan urusan sama keluarga juga. Makanya, buat kamu yang saat ini udah bertemu sama jodohnya, jangan disia-siakan, ingat gimana dulu susahnya perjuanganmu untuk menemukannya.