Memang sudah cukup sering diulas bahwa yang jadi penyebab maraknya pornografi adalah kurang idealnya pendidikan seks di Indonesia.
Kalau Bapak menekankan masalah konten bermuatan porno pada Google dan Youtube yang menjadi penyebab banyaknya kasus kekerasaan seksual, kayaknya kurang tepat deh kalau menilik status Bapak sebagai seorang cendekiawan. Bapak mending tekankan soal pendidikan seks di Indonesia.
Seperti kita ketahui Pak, pendidikan seks sejak dini di Indonesia itu jadi hal yang tabu. Inilah hal yang kurang di Indonesia. Pendidikan seks selalu kita sempitkan, dan pikiran kita pun pasti bakal mikir soal adegan seks doang. Padahal kan bukan itu aja.
Nah Pak Jafar, ada saran nih, mendingan Bapak tekankan soal pendidikan seks dan peran orang tua. Rasanya bakal lebih mudah menanamkan pendidikan seks kepada anak pada usia dini. Daripada kelak malah orang lain yang ngasih informasi salah soal, mending dikasih pendidikan seks sama orang tua sendiri ‘kan?
Nah soal anak-anak yang berpotensi menggunakan internet dengan salah, Pak Jafar juga mendingan sampaikan soal tanggungjawab orangtua.
Duhhh maaf jadi merembet agak panjang nih, Pak. Terakhir deh nih, Pak. Janji.
Bapak juga bisa membahas soal tanggungjawab orangtua terhadap anaknya. Kasih tahu Pak, buat banyak orang tua di Indonesia via media massa kalau mereka kudu bisa memprediksi kerentanan, ancaman, dan resiko lingkungan anak yang disebabkan internet.
Orang tua kudu aktif dan tentunya harus bisa menyampaikannya dengan komunikasi yang baik. Kalau bisa, pakai cara yang friendly dan mudah dipahami. Tujuannya, biar bisa melindungi anak-anak dari dampak negatif tersebut.
Jangan terlalu keras. Sebab, dari orang tua yang terlalu protektif, bisa lahir pembohong hebat.
Bagaimana, Pak? Dijamin deh banyak netizen yang setuju sama Pak Jafar. Ketimbang desakan memblokir Google dan Youtube. Hadeuhhh~