Akhir-akhir ini nama Lucinta Luna tengah jadi perbincangan hangat di kalangan publik. Pasalnya, cewek cantik tersebut diduga merupakan transgender. Berbagai bukti pun bermunculan, memperlihatkan perubahan Lucinta Luna dari seorang cowok menjadi seorang cewek, termasuk saat dia operasi kelamin. Namun, hal itu dibantah secara terang-terangan oleh Luna sendiri. Ia mengaku, ia adalah seorang cewek tulen dari lahir. Luna kukuh kalau dirinya adalah seorang perempuan, sedangkan masyarakat juga kukuh kalau Luna adalah seorang laki-laki yang dulunya bernama Muhammad Fattah.
Di tengah terpaan isu transgender tersebut, tadi siang beredar kabar duka bahwa ibunda dari Lucinta Luna meninggal dunia. Sang ibu yang sudah berusia 70 tahun tersebut berpulang setelah dikabarkan sakit sejak beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENTS
Gandhi Fernando sampaikan kabar berpulangnya ibunda Lucinta Luna dan merasa geram dengan komentar warganet
Salah seorang teman Lucinta Luna, Gandhi Fernando mengunggah kabar duka tersebut melalui Instastories-nya. Dalam unggahannya, terlihat Gandhi video call dengan Luna. Dalam foto tersebut, Luna nggak bisa menahan kesedihannya karena ditinggal sang ibunda. Gandhi pun menyampaikan ucapan belasungkawa dan doanya atas kehilangan ibunda Lucinta Luna ini. Nggak lama berselang, Gandhi kembali mengunggah Instastories tentang berpulangnya ibunda Luna ini. Ia menunjukkan kegeramannya atas komentar-komentar warganet tentang berita duka ini.
ADVERTISEMENTS
Kabar meninggalnya ibu Luna yang tersebar di media sosial ini malah mendapatkan komentar nyinyir dari sebagian besar warganet
Kabar meninggalnya ibunda Luna ini memang menyebar cepat di media sosial, terutama melalui akun-akun gosip. Namun sungguh disayangkan, dalam keadaan berduka itu, warganet justru tetap membahas isu transgender. Mereka mengingatkan agar Lucinta Luna kembali ke kodratnya sebagai laki-laki. Bahkan para warganet ini nggak menyampaikan belasungkawanya terhadap seorang Lucinta Luna melainkan pada Muhammad Fattah, yang diduga identitas Luna sebenarnya sebelum ia berganti kelamin.
Nggak tanggung-tanggung, mereka juga menganggap bahwa salah satu penyebab ibu Luna meninggal adalah karena melihat sang anak. Isu transgender yang menerpa Luna dan disangkal olehnya itu dianggap jadi beban pikiran bagi sang ibunda yang menyebabkan kesehatannya menurun, hingga akhirnya meninggal. Para warganet juga membahas apakah Lucinta Luna nanti ketika menyalatkan sang ibunda memakai mukena atau peci.
olshopamwl: Maknye mati gara” anaknye sendiri Astagfirullah tobat tobat lu tah fattah @lucintaluna
aisyahaisyah1375: @lucintaluna emak lu ga mngkin ngmong begitu fatah…secara orng tua pasti anaknya jadi orng baik dan benar ..ga mungkin ada orng tua yg mau anaknya jdi orng munafik apalagi smpai menyalahi kodrat….yg ada emak lu sedih bencong….
marisalita22: Inget mbak luna eh mas fatah tetep jadi diri sendiri itu berarti mamakmu pengennya kamu mengakui semuanya..
sulastry_nila: @revi_revina_salon iya mbk setidak nya mama nya itu banyak fikiran dan jadi drop lihat anak nya gituan.mama yang mana seneng anak nya jadi gituan
ADVERTISEMENTS
Melalui unggahan terakhirnya, Luna menceritakan pertemuan terakhirnya dengan sang ibunda. Luna bahkan mengingat pesan ibunya itu
Apa yang diungkapkan oleh para warganet tersebut tentu hanya pendapat mereka. Nggak ada yang bisa memastikan penyebab berpulangnya ibunda Luna ini selain Yang Maha Kuasa. Apakah memang benar karena memikirkan sang anak, atau memang karena sakit yang sudah diderita sejak lama.
Dalam unggahan terakhir Lucinta Luna di akun Instagram-nya, cewek berhidung mancung tersebut menceritakan momen terakhir kali ia bertemu dengan sang ibu. Luna menceritakan pesan sang ibu agar Luna sukses dan nggak mendengarkan omongan orang lain. Sang ibunda juga berharap Luna bisa menjadi diri sendiri. Luna juga menceritakan kalau saat ini ia sudah mempersiapkan sebuah rumah besar untuk sang ibunda, sesuai impiannya. Bahkan, Luna juga sempat mengenalkan sang pacar kepada ibunya sebelum wafat. Semua itu diceritakan Luna melalui unggahan terakhirnya.
Bagaimana pun kondisinya atau isu yang menerpa saat ini, berita duka ini seharusnya membuat warganet ikut berbelasungkawa, bukan malah semakin nyinyir dengan sinis. Bayangkan kalau itu terjadi sama orang tua kita sendiri. Apa pun kebenarannya, apakah ia benar transgender atau bukan, akan lebih baik jika opini tersebut disimpan sendiri, bukan diunggah di media sosial. Karena itu hanya akan memancing orang lain untuk melakukan hal yang sama. Padahal ada orang yang sedang kehilangan sosok yang dicintai untuk selamanya. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah, ya.