Berbagai suku di Indonesia memiliki ciri khasnya tersendiri, termasuk juga orang Batak. Umumnya nih selain dikenal sebagai spesies makhluk berwajah galak dan beringas, orang Batak juga dikenal cukup kuat jalinan kekeluargaanya. Bahkan bisa dibilang semua orang Batak selalu merasa bersaudara.
Tidak hanya dua hal di atas, orang Batak juga cukup terkenal dengan volume suara yang di atas rata-rata. Kalau ada orang yang lagi ngobrol intens (curhat berdua, misalnya) tapi suaranya kedengaran kayak orang yang lagi orasi di depan bunderan HI, sudah pasti banyak yang bilang:
“Pasti Batak deh itu…”
Nah kalau kalau itu semua adalah beberapa hal yang sudah pasti kamu tahu, dalam artikel ini Hipwee akan membahas berbagai hal yang hanya dimengerti oleh orang Batak. Mau tahu apa saja? Cek di artikel ini ya!
ADVERTISEMENTS
1. Cara menyebut anggota keluarga dalam adat orang Batak itu beragam dan aturannya terkadang cukup membingungkan.
Adik laki-laki dari Bapak panggilannya ‘Uda‘
Kakak laki-laki dari Bapak panggilannya ‘Bapak Tua‘
Saudara laki-laki dari Ibu (mau kakak atau adik) panggilannya ‘Tulang‘
Orang Batak punya serangkaian aturan tersendiri dalam menentukan siapa dipanggil apa. Terkadang meskipun kamu adalah orang Batak premium (alias asli Batak tanpa campuran), kamu pun bisa saja masih kebingungan dengan aneka panggilan tersebut.
ADVERTISEMENTS
2. Panggilan adalah hal esensial dalam filosofi kehidupan Orang Batak. Makanya, keliru saat memanggil seseorang bisa membuatmu terkena teguran mengejutkan.
Percakapan berikut dilaksanakan dengan logat Batak kental:
Inanguda: “Hai dek, baru pulang dari Yogya. Semester berapa kau dek?”
Kamu: “Iya nantulang sekarang sudah semester 5”
Inanguda:
, “Hah sejak kapan aku jadi nantulangmu? Aku kan inanguda, gimana sih?!” Kamu: “Hehehe, iya lupa maaf inanguda”
Kamu pun hanya bisa tersenyum getir dan menatap nanar.
ADVERTISEMENTS
3. Walaupun marganya berbeda pada akhirnya semua orang Batak bersaudara (meskipun kadang kamu mikir dari mana jalannya).
Pergi ke sebuah acara pernikahan…
A: “Boru apa kau, dek?”
B: “Boru Panjaitan, Bang…”
A: “Oh kalau gitu kau panggil aku Tulang lah, saudara dekat berarti. Mamaku Sitorus, aku Siagian”
B: “Iya Tulang, hehehe”
Dalam hati masih mikir dari mana hubungan persaudaran Sitorus dan Siagian sampai saudaraan sama Panjaitan. #Yasudah
ADVERTISEMENTS
4. Begitu ketemu dengan orang yang marganya sama, kamu tetap dibuat bingung menjawab pertanyaan semacam: “Simanjuntak nomer berapa kau?”
Penomeran dalam tradisi orang Batak berguna untuk menentukan strata dalam kehidupan persaudaraan. Maka dari itu wajib buat kamu tahu kamu ini turunan siapa nomer berapa. Sebagai Orang Batak tentu kamu sudah pernah mendengar pertanyaan sejenis dan (sayangnya) masih juga bingung.
ADVERTISEMENTS
5. Karena nomer tadi maka gak heran kalau kamu ketemu sama anak kecil dan harus kamu panggil abang.
Catatan: Kalau jadi orang Batak, selalu ingat nomer berapa kamu dalam silsilah Batak karena ini akan sering ditanyakan. Kalau kamu gak tahu, siap-siap saja dengan ceramahan.
ADVERTISEMENTS
6. Di sisi lain jangan kaget kalau kamu dipanggil dengan sebutan ‘Tulang’ oleh yang orang lebih tua, meskipun usiamu masih belia.
7. Meskipun judulnya sama-sama Suku Batak tapi ada banyak juga ragamnya. Mulai dari marga, bahasa, dan budaya.
Batak Mandailing…
Batak Toba…
Batak Karo…
Batak itu terdiri dari beberapa ragam yang kaya dan biasanya kultur serta kebudayaannya beragam juga.
8. Orang Batak udah bosan dengan stereotype bahwa Batak pasti beragama Kristen, padahal banyak orang Batak yang agamanya Islam, Hindu, atau bahkan Buddha.
Risky: “Bro, nama lo siapa?”
Reinhart: “Namaku Reinhart Situmeang, bro!”
Risky: “Wah di sini Gereja di mana bro?”
Reinhart: “Aku non Kristen, nanti Jumatan bareng ya”
Risky: “Kirain lo Kristen, sorry ya. Biasanya Batak kan Kristen”
Pernah punya pengalaman gini mungkin?
9. Mulai dari upacara pernikahan sampai dengan kematian, semuanya memiliki upacara adat yang sama panjangnya.
Beginilah uniknya suku Batak, ketika ada upacara kematian, kita juga diwajibkan melaksanakan serentetan ritual adat istiadat yang cukup panjang.
10. Kalau orangtua kamu mulai mengenalkan kamu pada ‘Pariban’ itu berarti ada aroma perjodohan yang mesti waspadai!
Dalam kamus orang Batak, ada istilah pariban a.k.a. sepupu, yang biasanya sih besar kemungkinan akan dijodohkan sama kamu.
11. Naksir sama cewek/cowok sesama Batak juga harus waspada. Jangan-jangan kalian merupakan saudara yang tidak boleh ‘bersama’ dari segi marga.
Jatuh cinta sama seseorang sesama Batak pun tidak selamanya akan berakhir bahagia. Karena siapa tahu saja ternyata kalian adalah saudara dekat yang tidak boleh menikah. Kalau sudah begini “Ucok mesti apa mak?”
12. Udah sering banget diminta bernyanyi pada sebuah acara. Alasannya: Orang Batak biasanya punya suara yang bagus-bagus.
Padahal gak semuanya bersuara bagus kayak Judika. Kalau kebetulan kamu adalah jenis Orang Batak yang bersuara ala kadarnya, kamu hanya bisa senyum-senyum manja.
13. Terakhir, memiliki volume suara yang lantang dan gaya bicara yang keras membuat kamu sering dikira sedang marah padahal lagi curhat.
Sudah menjadi hal yang lazim kalau Orang Batak dengan suara kerasnya sering dikira sedang marah. Padahal sih cuma curhat, tapi malah disangka marah.
Itu tadi berbagai ragam perasaan yang sering dirasakan oleh orang Batak. Nah kalau kamu sendiri, mana nih yang paling sering dialami? Share di kolom comment ya…