Saat menyaksikan film drama di bioskop kesayangan atau di televisi, biasanya tak jarang kamu menitikkan air mata. Hatimu rasanya gundah gulana, padahal yang mengalami kisahnya hanya tokoh-tokoh dalam film tersebut. Kamu hanya duduk manis dan mata menatap layar lebar ataupun layar kaca di rumah. Namun, mengapa bisa dirimu ikut bersedih ketika menonton film drama? Hal-hal ini bisa jadi alasannya:
ADVERTISEMENTS
1. Sebenarnya bukan cengeng ataupun manja. Kamu hanya mudah memposisikan diri ke dalam cerita.
“Ya ampun, kasihan banget pemeran tokoh itu. Aku jadi membayangkan kalau di posisi dia rasanya gimana ya?”
Saat menyaksikan film drama, biasanya kamu berpikir demikian. Tokoh protagonis yang kebanyakan disetting sebagai pemeran yang selalu teraniaya, membuatmu membayangkan bagaimana rasanya jika jadi dia. Tersiksakah atau merana? Kok bisa dia diperlakukan seperti itu? Mungkin kalau aku sih gak mau dianiaya!
Itu tandanya, kamu memang mudah memposisikan diri ke dalam cerita. Imajinasi bermain, seolah-olah kamu menjadi bagian dalam cerita itu. Kamu seperti masuk ke dalam cerita dan menjelma menjadi salah satu tokoh di sana. Maka itu, dirimu cepat sekali merasakan perasaan yang sama seperti yang dialami tokohnya. Bukan hanya itu, kamu juga mudah memahami cerita secara detail yang disajikan pada film drama tersebut.
ADVERTISEMENTS
2. Air matamu mudah mengalir deras. Mungkin kamu salah satu tipe orang melankolis.
“Lho, kok aku jadi banjir air mata gini ya? Duh, sensitif banget tuh tandanya!”
Terkadang tanpa disadari air mata mengalir deras di pipi, padahal kamu hanya duduk dan mata menatap ke layar film drama. Hatimu rasanya bergejolak, gundah, bahkan jadi galau sekalipun filmnya selesai diputar. Mengapa demikian?
Bagi kamu yang memiliki jiwa melankolis, biasanya kesensitifanmu lebih tinggi dari yang lain. Sensitif di sini bukan berarti kamu mudah tersulut emosi, lho! Namun, lebih pada perasaanmu yang mudah tersentuh oleh suatu hal, peka terhadap sesuatu, dan suka memerhatikan hal apapun di sekitarmu. Maka itu, kamu mudah menangis saat melihat tayangan film drama yang segera masuk ke dalam hatimu. Jadi, mungkin saja kamu termasuk salah satu orang yang berjiwa melankolis.
ADVERTISEMENTS
3. Bukannya terlalu serius atau kaku saat menonton film drama. Kamu hanya sedang fokus mengikuti alur ceritanya.
“Hey, serius banget nonton sampai gak kedip matanya.”
“Hushh, jangan ganggu dulu. Lagi fokus sama jalan ceritanya nih!”
Kalau sudah begini, teman atau orang terdekat bisa bingung kenapa kamu begitu fokus menonton film drama. menonton sejak awal alur cerita dimulai hingga akhir alur cerita, bisa juga jadi penyebabnya. Biasanya, kamu akan lebih paham sebab-akibat alur cerita yang terjadi dalam film drama tersebut.
Fokus mengikuti alur ceritanya, justru membuatmu semakin mengerti tiap peristiwa yang dialami tokoh dalam film drama tersebut. Kamu juga bisa menangkap pesan moral yang disampaikan. Memerhatikan satu kisah dengan fokus, membuatmu tak memedulikan sekitar dan lebih menyatu dengan situasi yang ada dalam film. Dengan begitu, hati cepat tersentuh dan air mata pun tak terbendung menetes dari kedua penglihatanmu.
ADVERTISEMENTS
4. Keheningan memang tak selamanya mengundang kesedihan. Tapi untuk menonton film drama, kamu tidak bisa menampik suasana hening yang menyayat hati.
“Suasananya sepi banget nih. Makin buatku merasa sedih!”
“Masa sih?”
Heningnya suasana di sekitar saat kamu sedang menonton film drama, juga bisa memicu tangismu, lho! Biasanya, kesenyapan membuatmu mudah merasakan dan mendengarkan sumber suara yang ada dengan baik. Ya, yang sedang kau dengar saat itu hanyalah suara yang bersumber dari film tersebut.
Sepinya ruang saat kamu menonton film drama, memang tak selamanya mendatangkan kesedihan. Namun, untuk hal yang satu itu kamu tidak bisa mengelaknya! Air matamu pasti akan mengalir di suasana seperti itu ketika film drama mulai diputar bahkan saat selesai diputar. Saat hening tiba-tiba dibuyarkan oleh temanmu yang datang mengagetkan, suara obrolan, atau terdengar suara bising lainnya, bisa jadi konsentrasimu akan hilang dan air matamu pun terhenti begitu saja.
ADVERTISEMENTS
5. Bukan berarti film drama selalu menyedihkan. Namun, hanya lebih banyak disisipkan adegan yang dramatis.
“Huhu… Berat banget masalah yang dihadapi tokoh A.”
“Hmm… Iya ya. Untung saja tokoh B selalu nolongin dia!”
Dalam film drama, memang sengaja dirancang dengan cerita yang syarat akan adegan yang dramatis. Artinya, film tersebut banyak disematkan kisah yang penuh persoalan. Tujuannya adalah agar dapat menggugah emosi dan simpati dari para penontonnya. Dengan begitu, ketika menonton film yang penuh dengan hal dramatis ini kamu akan mudah bersimpati dan menangis menyaksikan tiap alurnya.
Konflik yang ada dalam film drama dibuat sedemikian rupa hingga menjadi permasalahan kompleks yang dialami tokohnya. Masing-masing tokoh memainkan peranannya. Tokoh C yang selalu mengusik kehidupan tokoh A, tokoh A selalu teraniaya, dan tokoh B selalu ada untuk menolongnya. Begitu seterusnya saling menjalin adegan tiap adegan hingga menjadi cerita yang dramatis dari awal cerita sampai tiba saatnya happy ending atau sad ending.
ADVERTISEMENTS
6. Bukan hanya gaya gravitasi yang membutuhkan hukum alam. Menangis saat menyaksikan film drama juga berlaku adanya hukum alam.
“Duh, jadi ikutan nangis gini deh.”
“Gara-gara lihat tokohnya nangis juga ya?”
Mungkin kamu pernah mendengar ada yang berkata “Ada saatnya orang lain yang berjalan di depanmu dengan cepat, maka kamu pun di belakangnya akan ikut berjalan cepat juga. Begitu sebaliknya!” Kalau begitu, sama halnya seperti saat kamu sedang menonton film drama. Bukan hanya ketika melihat tokoh dalam filmnya sedang teeisak, melainkan juga saat melihat sesama penonton di sekitarmu menangis haru menyaksikan kisah filmnya.
Bisa dikatakan inilah yang namanya hukum alam. Apa yang dirasakan atau yang dilakukan seseorang terkadang bisa berbalik pada dirimu juga. Ketika memandang orang lain yang sedang menangis, maka kamu pun akan ikut merasa sedih lalu bercucuran air mata.
Meskipun demikian, tidak semu orang bisa menangis saat menonton film drama. Bukan berarti pula, film yang dipenuhi adegan dramatis ini selalu menimbulkan kesedihan bagi penontonnya. Akan tetapi, tergantung situasi dan kondisi dari penonton maupun di sekitarnya. Sama halnya seperti keenam alasan di atas. Menonton film drama bukan soal menangis atau tidak, melainkan apakah kamu bisa memetik hikmah yang disampaikan dari kisah tersebut? Yuk, menonton dengan hati dan menangis seraya mengambil hikmah yang tersaji!