Momen sidang skripsi memang menjadi saat paling ditunggu-tunggu, selain jadi tanda selesainya ‘drama’ persekripsian, biasanya jadi momen banjir hadiah dari teman-teman seperjuangan. Mulai dari aneka bucket bunga, cokelat, jajan, boneka, barang-barang kesukaan hingga, barang-barang yang mengandung aib jadi hadiah spesial. Sayangnya, nggak semua orang bersuka cita menerima hadiah tersebut.
Momen dapat hadiah justru jadi momen penuh dilema bagi kasta dompet tipis. Sebenarnya, pas menerima hadiah sih senang-senang saja. Namun, setelahnya berasa ada beban untuk balas kasih hadiah. Padahal nggak ada butjet untuk beli hadiah juga, gimana nggak dilema, kan?
ADVERTISEMENTS
Dikasih hadiah bukannya senang tapi bingung balasnya mau pakai apa
Nggak bisa dimungkiri bahwa menerima hadiah dari teman-teman seperjuangan adalah hal yang membahagiakan. Apalagi hadiah bisa jadi tanda perhatian dan tanda sayang. Namun, bagi kasta dompet tipis, hadiah saat lulus sidang justru jadi beban. Sebab, seolah ada kewajiban untuk membalas memberikan hadiah pada mereka yang sudah pernah memberikan ita hadiah.
Meski mereka mungkin nggak mengharap balasan, tapi yang namanya perbuatan baik dari teman masa nggak mau dibalas sih? Kalau mau balas kasih hadiah pun nggak punya uang, kalau mau mengabaikan jadi ada rasa nggak enak hati. Duh, kok jadi serba salah ya~
ADVERTISEMENTS
Berpikir untuk repack hadiah teman yang satu untuk hadiah teman yang lain
Saking bingungnya buat balas kasih hadiah tapi nggak punya butjet, kadang berpikir untuk pakai hadiah dari teman yang satu sebagai hadiah untuk teman yang lain. Tinggal ganti kartu ucapan dan bungkusnya, bisa menghemat anggaran. Namun, keputusan repack hadiah ini kadang jadi hal yang dilematis.
Memberikan barang pemberian seringkali dianggap enggak menghargai si pemberi, apalagi jika orang diberi tahu kalau barang itu adalah pemberian orang lain, pasti bakal rumit juga nggak sih urusannya? Namun, hal ini mungkin enggak masalah kalau mereka bukan orang yang saling mengenal. Jadi kita sebagai kasta dompet tipis bisa menyiasati perkara balas membalas hadiah ini dengan cara silang hadiah. Usahakan si pemberi dan si penerima enggak saling kenal atau enggak terlalu dekat.
ADVERTISEMENTS
Bingung cara memanfaatkan hadiah yang sebenarnya enggak terlalu bermanfaat
Sebagai kasta dompet tipis, mungkin hadiah yang paling bermanfaat harusnya uang. Sayangnya, hadiah sidang jarang ada yang kasih bucket uang. Paling mentok jajan, yang lumayan bisa buat cemilan. Nah, ada juga hadiah yang sulit dimanfaatkan, misalnya pajangan, bunga, balon, boneka. Selain ribet saat menyimpan, ini bikin kita merasa sayang banget sama uang untuk membeli hadiah itu.
Apalagi saat akan memberi hadiah balasan dengan barang serupa jadi makan sayang sama uang karena harus beli barang-barang semacam itu. Kalau beli barang lain, takutnya yang dikasih enggak suka, jadi enggak terpakai, makin sayang deh uangnya. Sungguh perhitungan sekali kasata dompet tipis ini!
ADVERTISEMENTS
Andai bisa memilih mending nggak usah pada kasih hadiah deh~
Bagi kasta dompet tipis, memikirkan hadiah balasan selain menjadi beban, juga jadi pilihan yang cukup sulit karena ada di posisi serba salah. Enggak mungkin hadiah yang sudah disiapkan kita tolak dan dikembalikan, kan? Jadi, andai bisa memilih, daripada pusing mikir beli hadiah balasan, dan ribet dengan barang-barang itu, mending enggak usah pada kasih hadiah deh!
Tapi, namanya saja tradisi, dan bentuk apresiasi dari teman-teman seperjuangan kadang memang enggak bisa dihindari. Solusinya ya enggak perlu memaksakan kasih hadiah balasan, meski kadang dilema antara harus mengada-adakan hadiah atau dianggap enggak perhatian sama teman, tapi ya mau gimana lagi, namanya juga kondisi~