Kemudahan memesan makanan melalui ojol memang banyak membantu kita saat lapar namun nggak bisa atau kelesa1Â untuk membeli makanan sendiri. Tentu sebagai pelanggan, hal ini juga disadari sebagai hubungan transaksi yang melibatkan jual beli dan pembayaran jasa di dalamnya. Nggak heran kalau pesan makanan lewat ojol memang menghabiskan lebih banyak nominal rupiah, namun di sisi lain kita juga mendapatkan kemudahan untuk nggak perlu meninggalkan ruangan saat sedang kelaparan.
Seorang pelanggan ojol di Kediri mengalami kejadian yang membuatnya merasa bersalah kepada driver ojol saat memesan makanan di tengah malam. Setelah berkali-kali dihubungi driver ojol namun nggak berhasil, driver justru meninggalkan makanannya dan nggak meminta bayaran sepeser pun dari pelanggan. Kisah ini kemudian dia bagikan lewat unggahan Twitter dan justru menjadi jalan rezeki bagi sang driver. Simak kisah lengkapnya di uraian Hipwee Hiburan berikut!
ADVERTISEMENTS
Bukannya marah, driver ojol justru memberikan makanan yang dipesan oleh pelanggan secara cuma-cuma dan nggak minta ganti
Akun Twitter dengan nama pengguna @DimasVamp membagikan ceritanya kepada warganet karena merasa bersalah kepada salah satu driver ojol yang mengantarkannya makan malam. Pasalnya setelah pesan, dia justru ketiduran karena lelah setelah bekerja lembur. Setelah menunggu sekitar 30-45 menit, driver yang juga sudah menghubungi pelanggannya berkali-kali tersebut memilih meninggalkan makanan dan menggratiskannya. Bahkan ketika pelanggan berusaha mengganti kerugian driver tersebut di pagi harinya, driver justru menginginkan bayarannya untuk disumbangkan saja.
Unggahan ini mendapat sangat banyak respons positif dari warganet. Nggak jarang yang salut dan kagum dengan keikhlasan sang driver yang rela menunggu kemudian menggratiskan pesanannya.
Melalui unggahan tersebut, banyak warganet yang simpati dan justru memberikan rezeki lebih kepada sang driver. Kekuatan media sosial memang keren!
Percayalah, di dunia ini masih banyak orang baik. Berbagi dan saling membantu bahkan bukan hal yang mustahil bagi masyarakat kita. Berkat unggahan @DimasVamp melalui akun Twitter-nya, banyak warganet yang salut dengan apa yang dilakukan driver. Nggak cuma itu, beberapa orang bahkan meminta nomor driver ojol tersebut untuk kemudian dibelikan pulsa sebagai bentuk apresiasi warganet atas keikhlasannya.
Ternyata berbuat baik itu menular. Hanya karena mengikhlaskan sebagian rezekinya di malam hari, justru membuka peluang rezeki yang lebih luas di keesokan harinya. Di titik ini kita bisa melihat bagaimana media sosial bekerja untuk suatu hal yang positif. Optimis, Guys. Nggak semua media sosial isinya perang komentar dan saling ngatain. Pada dasarnya, masyarakat kita juga punya hati yang begitu tulus dan bisa saling membantu satu sama lain.
Sosok driver tersebut juga ternyata sangat inspiratif. Meski berprofesi sebagai driver ojek online, dia juga menyempatkan diri menjadi relawan di lokasi bencana
Driver yang diketahui bernama Achmad Habib tersebut awalnya terkejut dengan kiriman pulsa yang dia dapatkan tiba-tiba dari warga Twitter. Dia bahkan kembali mengucapkan terima kasih kepada pelanggan yang membuka peluang rezekinya itu.
Nggak disangka, ternyata sosok Achmad Habib juga inspiratif lo. Sebagai driver, dia mengumpulkan dana untuk menjadi relawan di lokasi bencana yaitu Palu dan Lombok. Seberapa pun penghasilan kita, memang nggak ada alasan buat nggak saling berbagi dan membantu sesama, kan?
Banyak banget kebaikan yang bisa kita pelajari melalui kejadian ini. Saling mengikhlaskan dan berbuat baik pasti akan berbuah manis. Tanpa sadar kita juga menularkan berbagai nilai positif dan membuka peluag lebih banyak lagi orang untuk berbuat baik. Bahkan tanpa memandang apa status, profesi, dan seberapa besar penghasilan kita, berbagi itu bukanlah hal yang mustahil dan boleh ditunda-tunda. Mulai dari hal kecil, mulai dari diri sendiri, dan dari sekarang, kita bisa memilih untuk senantiasa berbuat baik dan menggunakan media sosial untuk hal-hal positif.
- ke.le.sa (kêlèsa)
a kl malas melakukan sesuatu
a cak mager (slang)