Alasan Kenapa Orang Jualan Buah Pakai Akuarium, Sementara Jual Ikan Malah Diplastikin. Simak nih~

Gerobak buah

Rasa penasaran bisa muncul kapan saja. Bengong sebentar di kamar mandi pun bisa menimbulkan sebuah pertanyaan tentang suatu hal. Bahkan persoalan receh pun kadang ikut ditanyakan. Misalnya, “Kenapa tukang buah jualannya pakai akuarium, sementara penjual ikan pakai plastik?” Nah lo, kenapa coba? Bikin penasaran, kan? 🙂

Pertanyaan ini cenderung receh dan biasanya jarang ada orang yang mau menjawab. Entah kenapa orang cenderung abai sama pertanyaan semacam ini. Padahal ada orang yang selalu membutuhkan jawaban dalam hidupnya, kalau nggak terjawab bikin resah hati dan pikiran. 😀 Lantas apa jawabannya? Simak baik-baik, ya!

ADVERTISEMENTS

Orang jual buah pakai akuarium itu biar buahnya kelihatan, Hyung. Kalau pakai boks nanti dikira barang selundupan lagi~

Alasan Kenapa Orang Jualan Buah Pakai Akuarium, Sementara Jual Ikan Malah Diplastikin. Simak nih~

Biar kelihatan lah, gimana sih?! via id.wikipedia.org

Keinginan orang untuk beli makanan, minuman, atau jajanan itu nggak cuma muncul saat lapar. Adakalanya mereka membeli sesuatu yang bisa dimakan karena “laper mata”. Inilah yang dimanfaatkan para pedagang buah. Dengan menggunakan akuarium, orang bisa melihat kesegaran buah yang sudah dikupas. Bayangin aja kalau ditaruh boks, nggak kelihatan, kan?

ADVERTISEMENTS

Tekstur kaca yang mudah berembun dan basah, bikin buah terlihat segar. S-3 Marketing Harvard banget, kan?

Alasan Kenapa Orang Jualan Buah Pakai Akuarium, Sementara Jual Ikan Malah Diplastikin. Simak nih~

Buah jadi kelihatan segar. via manado.tribunnews.com

Penggunaan akuarium itu bukan hanya siasat biar buahnya terlihat. Kalau cuma biar kelihatan, kenapa nggak pakai penutup mika atau akrilik aja? Material kaca yang dipilih ada alasannya. Salah satunya karena kaca dapat memunculkan efek visual yang lebih menarik dibanding opsi material lain. Ketika saat es batu dalam akuarium menyublim, kaca seketika basah karena embun. Nah, momen inilah yang bikin visual buahnya makin menarik, terlihat sangat segar.

Jangan remehkan pedagang buah, strategi marketingnya nggak kalah jago dari anak kuliahan.

ADVERTISEMENTS

Lagipula kalau penjual ikan keliling pakai akuarium, apa nggak repot bawanya? Apalagi kalau jualannya ikan cupang, pasti bakal berantem deh

Alasan Kenapa Orang Jualan Buah Pakai Akuarium, Sementara Jual Ikan Malah Diplastikin. Simak nih~

Biar nggak berantem. via jakarta.tribunnews.com

Ikan memang tempatnya di akuarium. Cuma kalau pedagang ikan disuruh bawa akuarium, dia bakal kerepotan. Satu, berat. Kedua, butuh lebih dari satu akuarium untuk membawa ikan-ikan dagangannya, sebab nggak semua jenis ikan cocok ketika disatuin dalam satu wadah. Kalau jualannya ikan cupang, ikannya jelas bakal pada berantem, kan?

Pakai akuarium itu kalau jualannya di ruko atau di rumah sendiri. Nggak perlu dorong-dorong.

ADVERTISEMENTS

Ikan ditaruh plastik satu-satu biar gampang dilihat. Kalau di taruh di akuarium jadi rame banget, susah buat mantau

Alasan Kenapa Orang Jualan Buah Pakai Akuarium, Sementara Jual Ikan Malah Diplastikin. Simak nih~

Susah mantaunya, belum kalau ngumpet. via www.beritabaik.id

Ikan merupakan makhluk hidup, ketika ditaruh di akuarium dia pasti mondar-mandir. Nah, mondar-mandir inilah yang dihindari penjual ikan. Ikan diplastikin salah satunya supaya gampang dilihat satu per satu. Tujuan beli buah dengan ikan pasti beda. Buah untuk dimakan, ikan untuk dipiara. Orang beli piaraan biasanya milih yang paling baik rupanya. Makanya pakai plastik.

Itulah jawaban dari pertanyaan, “Kenapa jual buah pakai akuarium sementara jual ikan pakai plastik.” Semoga jawaban ini bisa beban pikiran berkurang. Pertanyaan receh seperti ini jarang banget ada yang bahas. Padahal rasa yang receh-receh itu justru yang sering ganggu pikiran. Apalagi sekarang zamannya overthinking, semua butuh penyelesaian. Ada pertanyaan maka harus ada jawaban!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.