Mungkin sebagian besar kita tahu dengan YouTuber dan selebgram yang satu ini. Dia adalah Ria Ricis. Wanita ini memang terkenal dengan tingkah lakunya yang kocak dan nyeleneh. Nggak cuma itu, ia juga sangat populer karena koleksi squishy yang super banyak. Bahkan untuk mengoleksi mainan lentur tersebut, Ricis rela merogoh kocek puluhan juta.
Koleksi squishynya ini pun dimanfaatkan sebagai konten untuk membuat berbagai macam video yang ia unggah ke YouTube. Sebagai catatan, Ricis merupakan salah satu YouTuber dengan pengikut terbanyak yaitu lebih dari 2,3 juta orang. Dan tentu saja sebagian dari mereka masih anak-anak dan remaja, yang juga suka dengan mainan tersebut.
Dua hari lalu, Ricis mengunggah video tentang dirinya yang membuang squishy ke dalam toilet. Beberapa bulan lalu, ia juga mengunggah video squishy yang dibuang ke laut. Hal inilah yang menjadi awal mula seorang pegiat alam bawah laut, terutama terumbu karang, kesal dan akhirnya menantang Ria Ricis.
ADVERTISEMENTS
Seorang wanita hamil melalui akun Instagram-nya menantang Ria Ricis untuk adu muay thai atau panco karena geram dengan apa yang telah dilakukannya
Seorang pengguna Instagram dengan akun @wulanrussel menantang Ria Ricis untuk adu panco atau muay thai. Wulan yang kini tengah hamil 6 bulan tersebut sangat geram dengan apa yang dilakukan Ricis. Dalam unggahannya, Wulan meluapkan kekesalannya. Ia mengakui kalau dirinya adalah salah satu orang yang benci dengan kelakuan Ricis. Hal ini disebabkan beberapa video Ricis yang membuang squishy ke laut dan ke toilet. Ia nggak pengen jika generasi muda di Indonesia ikut melakukan hal yang sama lantaran idolanya yang “mengajarkan”. Ia menunggu Ricis untuk menyanggupi tantangan tersebut hingga 31 Januari (kini dipercepat jadi 31 Desember. Jika Ricis kalah, maka ia harus menutup channel YouTube-nya.
ADVERTISEMENTS
Semua kekesalannya itu tentu beralasan, karena takut ada yang ngikutin dan akan merusak lingkungan
Bukan tanpa alasan, Wulan sangat geram dengan apa yang dilakukan oleh Ricis karena ada ketakutan kalau hal tersebut ditiru oleh pengikut channel YouTube-nya yang lebih dari 2,3 juta itu. Terlebih yang menjadi pengikutnya kebanyakan adalah anak-anak di bawah umur yang nggak mengerti dampak dari apa yang Ricis lakukan. Meski Ricis bilang kalau squishy itu diambil kembali, tapi apa benar kalau anak-anak lain yang mencobanya juga akan mengambil kembali? Apalagi yang bagian squishy di buang ke toilet.
Gw ga akan pernah capek negor orang yang doyan buang sampah sembarangan dan ngerusak bumi, dengan cara gw sendiri. Mungkin buat elo, buang sampah sedikit nggak berdampak, tapi kalo sampah dikit yang buang semua manusia, bumi hancur lo mau tinggal dimana?
ADVERTISEMENTS
Dan benar saja, saat mencari kata kunci “buang squishy ke laut”, ada yang mengikuti apa yang divideokan oleh Ria Ricis ini
Squishy yang terbuat dari karet atau plastik ini tentu saja nggak akan bisa mengurai dengan sendirinya. Sampah yang sudah terlalu banyak dibuang dan akhirnya berdampak pada bumi sendiri, terutama alam bawah laut menjadi fokus banyak orang, termasuk Wulan. Satu yang ia takutkan adalah jika banyak yang terinspirasi dengan video Ricis ini lalu benar membuangnya ke laut. Dan benar saja, entah itu karena terinspirasi dari Ricis atau bukan, ada yang mengikuti perilaku nggak pantas tersebut. Saat kata pencarian di YouTube “squishy dibuang ke laut”, maka muncullah video Ricis dan pengguna YouTube lainnya yang melakukan hal yang sama. Tentu ini berbahaya, bukan?
Di balik tantangan ibu hamil ini, mungkin banyak yang mengira kalau dia hanya pengen mencari popularitas karena berkaitan dengan Ricis yang sudah populer sejak beberapa tahun lalu. Tapi fokus utamanya justru bukan karena kepopuleran adik kandung dari Oki Setiana Dewi itu, melainkan dampak dari kepopuleran dirinya. Bayangkan jika banyak yang terinspirasi dan melakukan hal yang sama, tentu dampaknya pada kekayaan alam kita sendiri. Dengan jumlah pengikut yang jutaan itu, akan lebih bijak jika Ricis memilah apa yang pantas untuk dijadikan konten dan mana yang nggak, mengingat pengikutnya yang masih banyak di bawah umur dan belum berpikir sekompleks kita orang dewasa. 🙂