Kabar menggembirakan kali ini datang di tengah pandemi dari industri perfilman Indonesia, khususnya bagi para penggemar berat artis kawakan Happy Salma. Pasalnya, perempuan berbakat yang kerap peduli dengan kebudayaan ini didapuk menjadi pemeran utama dalam film baru garapan Kamila Andini yang diproduksi oleh Fourcolours Films. Lebih kerennya lagi, film berjudul “Nana” ini diangkat dari bagian novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran.
Film baru kali ini mengisahkan tentang seorang perempuan Indonesia yang hidup di daerah Jawa Barat pada era 1960-an. Film ini juga mengisahkan tentang seorang perempuan yang melarikan diri dari gerombolan yang ingin menjadikannya istri dan membuatnya kehilangan ayah. Dalam pelariannya tersebut, dirinya bersahabat dengan salah satu simpanan suaminya.
ADVERTISEMENTS
Rupanya, “Nana” adalah proyek film yang memang udah dipersiapkan sejak tahun 2018 lalu
Dalam proyek kali ini, Kamila Andini kembali lagi bekerja sama dengan Gita Fara sebagai produser setelah sebelumnya mereka bersama-sama memproduksi film “The Mirror Never Lies” dan “Sekala Niskala”. Sedangkan, Nana ini sebenarnya merupakan salah satu proyek film yang memang sudah dipersiapkan sejak tahun 2018 silam. Proses produksi ini juga bekerja sama dengan Titimangsa Foundation, di mana Happy Salma juga berperan sebagai pendiri sekaligus direktur dari Titimangsa.
Selain itu, nggak dimungkiri juga bahwa Fourcolours film sebelumnya juga pernah memproduksi film-film yang mendapat banyak apresiasi dari publik. Beberapa di antaranya adalah “Siti” yang merupakan film terbaik FFI 2015, “Turah” sebagai film wakil Indonesia untuk Academy Awards di tahun 2017, dan juga “Kucumbu Tubuh Indahku” yang merupakan film terbaik pada tahun 2019 lalu. Sedangkan, Titimangsa juga sebelumnya banyak memproduksi seni pertunjukan seperti Rumah Kenangan, Aku Istri Munir, dan juga Bunga Penutup Abad. Ada pula satu hal unik yang bisa disorot pada film ini. Ya, Nana mungkin menjadi film panjang yang pertama kalinya menggunakan bahasa Sunda sepanjang film berlangsung. Keren banget, pasti!
ADVERTISEMENTS
Film “Nana” ini penuh dengan pesan-pesan dan pelajaran yang bisa diambil tentang kehidupan perempuan dari masa ke masa
“Saya merasa Dini selalu punya cara menarik bagaimana ia menyuarakan perspektif perempuan. Melalui film ini saya yakin masih sangat relate dengan konteks apa yang dirasakan dan diperjuangkan oleh perempuan-perempuan masa kini.”
Kurang lebih begitulah komentar Gita Fara tentang Kamila Andiri terkait dengan proyek film yang satu ini. Ya, memang nggak dimungkiri lagi sih kalau Kamila Andini nyatanya memang memiliki cara unik tersendiri dalam berkarya, di mana dia mengangkat isu yang begitu sensitif dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia. Apalagi, menurut Gita Fara, film ini juga bakalan relate banget dengan apa yang diperjuangkan oleh kaum perempuan masa kini.
Kamila juga menuturkan, “Perempuan adalah korban jaman yang paling nyata. Tapi disetiap zaman, selalu ada sosok perempuan yang tidak pernah sekalipun menjadikan dirinya korban, meskipun tetap tidak lepas dari pengorbanan. Nana adalah kisah perempuan yang menjadi korban sebuah era perang, politik, pemberontakan dan kehidupan sosial patriarki yang ingin mencari arti kebebasannya sendiri. Pokoknya isu-isu dan kisah yang diangkat dalam film ini adalah gambaran kehidupan kita banget deh, khususnya para kaum perempuan.
Bagi kamu yang penasaran, film panjang “Nana” direncanakan akan tayang pada tahun 2022. Jadi nggak sabar!