“Anak Twitter Indonesia tercipta dari berbagai macam orang-orang dengan kemampuannya yang melebihi bangsa mana pun di dunia ini.”
Setidaknya pernyataan tersebut banyak dipercaya oleh sebagian orang di sekitar kita. Memang nggak dimungkiri lagi kalau warganet Indonesia terkenal dengan galaknya, kemampuan intelejennya, hingga kekuatan persatuannya saat meributkan suatu hal. Ya, jika kamu merupakan seorang pegiat media sosial di Indonesia, tentunya udah nggak asing lagi dengan fenomena twitwar alias debat di linimasa Twitter saat meributkan persoalan tertentu. Misalnya aja kayak yang baru-baru ini terjadi, twitwar perihal bule di Bali yang lagi ramai jadi omongan publik.
Uniknya, warganet Indonesia ini kalau lagi twitwar sering banget menggunakan bahasa Inggris, entah lagi debat dengan orang luar negeri atau debat sesama orang Indonesia. Fenomena tersebut rupanya jadi sorotan tersendiri bagi sebagian orang, apalagi kita yang kemampuan berbahasa Inggrisnya nggak bagus-bagus amat. Tapi, kayaknya ada hal lain yang bisa dikulik dari persoalan yang satu ini sih.
ADVERTISEMENTS
Topik perdebatan di linimasa Twitter setiap hari ada-ada aja. Bisa ganti-ganti pembahasan deh, dari politik bisa ke persoalan bubur diaduk, random!
Kalau kamu perhatikan, hal-hal yang diributkan oleh para warganet Indonesia di Twitter itu selalu ada-ada aja permasalahannya. Mulai dari perkara orang selingkuh terus ketahuan di Twitter, cowok nggak beres berkacamata yang jadi predator nggak bertanggung jawab, akun anonim, klub bola, konten cringe, hingga perkara-perkara lainnya yang mungkin bisa dibilang lebih berat. Artinya, sumber perdebatan di Twitter pokoknya bisa ganti-ganti pembahasan setiap harinya. Udah ngelebihin kurikulum di zaman sekolah deh.
ADVERTISEMENTS
Warganet Twitter pada banyak banget yang pinter bahasa Inggris, kadang malah ngalahin native speaker
Sebagai warganet Indonesia sendiri, terkadang rasanya gatel banget kalau nggak ikutan nimbrung apa yang lagi ramai dibicarakan sama publik. Tapi masalahnya, bahasa Inggris terkadang jadi penghambat utama untuk ikut serta dan terjun langsung dalam keriuhan yang tengah terjadi. Alih-alih bisa paham apa yang lagi didebatkan, lha wong bisa ikut-ikutan nongol di linimasa aja udah lumayan banget. Lihat aja tuh, banyak banget warganet Indonesia yang kalau lagi twitwar kemampuan bahasa Inggrisnya ngalah-ngalahin native speaker.
ADVERTISEMENTS
Sayangnya, kamu kudu jago bahasa Inggris beneran. Soalnya, kalau nggak jago sih, siap-siap aja dirujak sama warganet lainnya
Memasuki perdebatan warganet di Twitter yang menggunakan bahasa Inggris, rasanya benar-benar kayak memasuki medan tempur yang keras banget. Bukannya lebai, memang kenyataannya kayak gini. Seperti yang udah dituliskan pada poin sebelumnya bahwa warganet Indonesia ini kalau debat udah ngalah-ngalahin native speaker.
Pokoknya jangan pernah coba-coba ikutan nimbrungin mereka, kalau level bahasa Inggrismu masih di bawah rata-rata, apalagi kamu nggak benar-benar paham topik perdebatannya. Pasalnya, yang udah-udah sih biasanya malah dirujak sama warganet lainnya, cuma karena bahasa Inggrisnya belepotan. Lebih serem dibandingkan saat disuruh guru ke depan kelas deh. 🙁
ADVERTISEMENTS
Paling aman sih jadi silent reader alias ikutan mantau aja, tapi nggak perlu ikutan debat. Ayem, yang penting paham isunya aja~
Lahan twitwar berbahasa Inggris yang kerap dilakukan oleh para warganet Indonesia bisa dibilang bukan tempat iseng-iseng alias kalau kita nggak punya kemampuan yang mumpuni buat ikutan debat, apalagi pakai bahasa Inggris, mending diam aja. Kalau diam, tapi masih gatel, bisa jadi silent reader. Nggak perlu ikutan debat, tapi tetap memantau perkembangannya. Nggak perlu takut bakal dirujak sama warganet lainnya dan tentunya lebih sehat karena kamu nggak perlu buang-buang emosi.
Nah, kalau kamu pengin banget ikutan sih nggak ada salahnya juga, lebih baik belajar dulu bahasa Inggris. Lagian bahasa Inggris juga nggak cuma buat twitwar aja kok~