Anji, mantan vokalis Drive satu ini memang termasuk penyanyi solo populer masa kini. Lagu-lagunya yang gampang bikin baper, membuat masyarakat mengagumi karyanya. Bahkan lagu-lagunya saat bersama Drive, tetap masih diperdengarkan hingga sekarang. Nggak hanya itu, kehidupan keluarganya yang dia bagikan di media sosial maupun vlog juga menarik perhatian warganet.
Namun sebagai seorang figur publik, tentu sosok Anji nggak dipuja oleh semua orang. Sebagian lain justru nggak merasa kagum sama sekali, bahkan orang-orang ini nggak jarang mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap sosok figur publik satu ini. Seperti yang tertulis dalam pesan yang dikirim salah satu followers IG-nya.
ADVERTISEMENTS
Anji mengunggah salah satu DM dari pengikutnya di IG yang merasa kesal karena Anji nggak pernah membalas pesan
Anji memang termasuk salah satu selebritas yang cukup rajin merespons pendapat penggemar atau haters–nya. Beberapa waktu lalu, Anji mencoba untuk memberikan dukungan pada salah satu penggemarnya yang merasa nggak percaya diri karena kepalanya botak, sama seperti Anji. Namun kini, DM yang dia terima justru berbeda. Dalam cuplikan percakapan yang diunggah Anji melalui akun Instagram-nya, terlihat seorang pengikutnya menunjukkan kekesalannya hanya karena DM-nya nggak pernah dibalas. Bahkan followers–nya ini pun mengingatkan Anji kalau dia nggak bakal sukses tanpa penggemarnya.
ADVERTISEMENTS
Pernyataan Anji yang terbilang tegas ini menyadarkan kita tentang bagaimana penggemar zaman sekarang yang kadang terlalu mengidolakan sosok figur publik
Terkait pesan tersebut, Anji pun memberikan pernyataannya yang terbilang cukup tegas. Dia lebih memilih untuk nggak punya penggemar. Pasalnya, penggemar atau fans biasanya suka menuntut. Dan jika nggak dipenuhi, mereka bisa berbalik benci. Anji pun menjelaskan bahwa bukannya dia nggak mau membalas DM dari para penggemar. Tapi setiap hari ada ribuan DM yang masuk. Hal ini wajar, mengingat popularitas Anji sebagai selebritas. Apalagi biasanya isi DM tersebut berupa permintaan untuk di-follow back, atau sekadar komentar Instastory.
Dia pun kembali menekankan bahwa dia nggak butuh fans yang pemarah, bahkan Anji mempersilakan mereka untuk unfollow IG-nya. Dia juga menyarankan bagi para fans yang nggak pemarah, akan lebih baik jika mereka menggemari karya Anji, bukan sosoknya. Atau kalau pengen berbagi pemikiran, dia menyarankan untuk bergabung dengan “Teman Anji”, sehingga mereka bisa bertemu atau ngobrol dan saling bertukar pikiran.
ADVERTISEMENTS
Kadang saking mengidolakan sosok figur publik, para penggemar bisa berbalik arah karena pernah merasa kecewa dan berubah menjadi haters
Pernyataan Anji tadi bukan tanpa alasan. Tapi memang seperti inilah potret fans saat ini. Apalagi ketika mereka sangat mengidolakan sosok seorang figur publik. Entah karena merasa memiliki atau lain hal, dukungan para penggemar ini bisa berubah menjadi tuntutan, seperti kata Anji. Dan ketika keinginan mereka tersebut nggak dipenuhi oleh sang idola, mereka akan merasa kecewa, baper, sakit hati, lalu berujung menjadi seorang pembenci atau haters.
ADVERTISEMENTS
Ketimbang mengidolakan sosoknya, tentu akan lebih baik mengidolakan karya seni mereka. Biar penggemar nggak gampang baper apalagi ngatur-ngatur kehidupan idolanya
Namanya manusia, tentu hati dan perasaannya gampang berubah-ubah. Nggak terkecuali para figur publik ini. Kadang mereka bisa menjadi sosok yang penggemar inginkan, tapi terkadang dia bisa jadi sosok yang mengecewakan orang-orang yang mengidolakannya. Oleh karena itulah, seperti kata Anji, akan lebih baik jika publik fokus pada karya atau kreasi yang diciptakan oleh sang idola. Karena karya mereka biasanya akan cenderung lebih profesional dan nggak dipengaruhi oleh kehidupan pribadi. Yups, terkadang kehidupan pribadi sang figur publiklah yang lebih memengaruhi kecintaan penggemar dibandingkan dengan karya mereka.
ADVERTISEMENTS
Dan yang paling penting adalah figur publik ini nggak bisa mengikuti keinginan semua penggemarnya. Bagaimana cara memenuhi ribuan harapan orang yang berbeda-beda?
Hal yang harus dipahami adalah bahwa para figur publik ini nggak bisa mengikuti semua keinginan para penggemarnya. Bayangkan, satu orang dibanding ratusan ribu atau jutaan keinginan orang, tentu mustahil untuk bisa diikuti semua, bukan? Sudah pasti akan ada pihak yang merasa bangga dan pihak yang merasa kecewa karena keinginannya nggak diikuti. Dan lagi-lagi diingatkan, penggemar nggak berhak untuk mengatur kehidupan idolanya. Mereka memiliki kehidupan sendiri, diluar kariernya. Entah itu hubungan percintaan atau keluarga. Penggemar nggak berhak mengatur dengan siapa idolanya boleh menjalin hubungan asmara atau bagaimana dia menjalani kehidupan rumah tangganya. Karena nggak ada sedikit pun andil kita dalam hal tersebut.
Terakhir, menggemari sosok seorang idola bukan berarti kita membenci saingan orang yang kita elu-elukan itu. Penggemar zaman now kebanyakan justru menjadi fans bagi idolanya dan jadi haters bagi saingan sang idola. Dan sudah pasti, hal itulah yang sering menuai permasalahan. Nggak hanya itu, penggemar militan ini juga bikin idola mereka malu sendiri. Padahal antara si figur publik dengan ‘saingan’-nya dalam kancah hiburan yang sama, nggak pernah ada permasalahan. Penggemarnyalah yang bikin jelek nama idola mereka sendiri. Malu! 🙂