Hallyu, istilah untuk Korean Waves dalam Hangul atau Bahasa Korea. Istilah ini muncul tidak lama setelah drama-drama lawas Korea seperti Winter Sonata dan Jewel in The Palace merajai pasaran drama di Asia. Drama Korea berhasil menggantikan posisi ketenaran telenovela dan drama Taiwan sekelas Meteor Garden. Tak hanya drama, musik ala Korea atau yang lebih dikenal dengan sebutan K-pop juga muncul sebagai idola kaum muda.
Hallyu tak hanya merambah pasar Asia saja, meski memang basis terbesarnya di sana. Demam Korea juga mulai masuk ke pasar Eropa, Amerika, dan Australia. Konon ketakutan akan westernisasi berubah jadi ketakutan pada easternisasi. Pasar insdutri hiburan Korea di negaranya sendiri memang sangat terbatas terkait luas negara dan jumlah penduduknya. Tidak heran kalau mereka juga menyasar fans asing di sejumlah negara dengan mengadakan tur secara rutin. Fans dari tiap negara ternyata punya karakter yang berbeda juga lho. Fans di Jepang misalnya tidak sama dengan kita, fans Korea di Indonesia. Begitu pula dengan fans Korea di Timur Tengah, beda lagi sifatnya. Hmm… kira-kira apa ya bedanya?
ADVERTISEMENTS
1. Fans Korea di negaranya sendiri dikenal sangat “ganas” dan fanatik. Dan mereka adalah fans Korea paling beruntung di seluruh dunia
Di Korea tiap artis dikenal memiliki fans dan anti fans yang sangat fanatik. Anti fans akan dengan sekuat tenaga menjelek-jelekkan si artis di media sosial. Biasanya anti fans dan fans akan “berperang” secara masif di media sosial. Urusan nonton konser, fans Korea dikenal paling ganas karena bisa menghabiskan ribuan tiket dalam hitungan menit. Tiket yang dijual dengan sistem penjualan online ini melayani fans internasional juga ! Fans di Korea juga rela antri dari subuh hanya untuk mendapatkan gift atau membeli merchandise.
Omong-omong, di Korea yang lebih populer itu penyanyi solonya seperti misalnya IU, PSY, Baik Ji Young, dan Park Ji Yoon. Untuk penyanyi grup biasanya artis yang berasal dari YG entertainment akan lebih populer di Korea.
ADVERTISEMENTS
2. Di Jepang, fans K-pop harus rela bayar tiket yang super mahal, padahal nggak boleh merekam atau memotret acaranya 🙁
Jepang adalah pasar terbesar K-pop di luar Korea. Para artis tidak akan ragu merilis album atau single-nya di seluruh Jepang seolah di negaranya sendiri. Sebut saja 2pm, Big Bang, dan Girls’ Generation, artis-artis yang digandrungi di Jepang. Big Bang bahkan pernah menggelar konser di 16 stop tour dengan lebih dari 700.000 fans. Harga tiket event-event Korea sangat mahal, padahal aturannya para penonton dilarang merekam atau memotret konser. Tindakan ini dianggap ilegal, jadi para fans harus melakukannya secara diam-diam.
Fans Korea di Jepang sudah terbiasa punya kartu membership fanclub yang digunakan untuk antri beli merchandise atau biar dapat doorprize. Tak seperti di Korea yang lebih memilih artis-artis YG, di Jepang artis-artis dari SM lebih populer seperti TVXQ dan SNSD. Dibanding boy group, girl group juga lebih populer di sana.
ADVERTISEMENTS
3. Surga untuk fans Korea ada di Taiwan. Fans di sana juga dikenal sangat loyal dan seolah mendewakan Negeri Gingseng
Fans Korea di Taiwan dikenal rela membelanjakan semua gajinya untuk menonton konser Kpop, fan meeting, membeli CD atau merchandise. Sampai segitunya. Dan beruntungnya semua keperluan fans Korea tersedia di Taiwan dengan lengkap. Mereka benar-benar tergila-gila dengan fashion, makanan, dan selebriti Korea. Mungkin peluang inilah yang dilihat industri hiburan Korea sampai akhirnya menggelar sekitar 30 event Korea dalam satu tahun.
Bisa dibilang Taiwan ini memang teman dekatnya Korea. Lagu-lagu K-Pop selalu paling tinggi di tangga musik. Seperti di Korea, tiket konser selalu habis dalam 5 menit, harganya pun tidak semahal di Jepang.
ADVERTISEMENTS
4. Pecinta Korea di Singapura mungkin tak terlalu ekstrem, tapi mereka paling berjasa menerjemahkan informasi ke dalam Bahasa Inggris
Website-website di Singapura adalah sumber informasi terbesar Korea dalam bahasa Inggris. Kecintaan orang-orang Singapura pada Korea sebenarnya cukup tinggi dan mirip Taiwan, tapi tidak terlalu ekstrem. Tingkat keloyalan fans di Singapura sama sih dengan Hong Kong, Malaysia, Thailand dan Filipina. Mereka paling hanya suka menghadiri fan meeting dan tidak terlalu tergila-gila.
ADVERTISEMENTS
5. Di China, fans harus rela berkompetisi layaknya memperebutkan emas hanya untuk mengikuti event yang memang jarang digelar di sana
China memang membatasi penyelenggaraan event-event Korea dan hanya artis-artis tertentu yang dibolehkan membuat event di negara tersebut. Para fans akan berkompetisi dengan banyak sekali fans, setiap ada acara di semacam stadion. Para fans Korea di China lebih menyukai artis pria Korea ketimbang wanita. Boy group seperti Super Junior dan EXO selalu menjadi idola yang mereka elu-elukan.
ADVERTISEMENTS
6. Tak semua fans Korea di Indonesia tertarik menonton konser dan semacamnya, tapi kesetiaan mereka tak bisa diragukan
Belum semua fans Korea yang ada di Indonesia pernah menonton konser dan mereka tidak terlalu antusias untuk membeli tiket konser. Salah satu alasannya karena banyak yang tinggal di luar ibukota. Tapi bagi mereka yang menonton, para fans ini rela sampai menginap di venue dari pagi buta. Seperti halnya konser-konser lainnya di Indonesia, mereka rela berdesak-desakan karena ingin nonton di paling depan. Merchandise kadang tidak dijual dan justru dibagikan oleh fanbase.
Beda lagi dengan fans Korea di negara-negara non Asia yang kebudayaannya cenderung sangat berbeda seperti misalnya fans dari Eropa, Australia, Timur Tengah atau Amerika Serikat. Meski tak sebanyak fans-fans di Asia, tapi mereka juga cukup fanatik lho, bahkan banyak yang sampai dengan serius mempelajari Bahasa Korea melalui lembaga kursus.
Kalau kamu termasuk fans Korea yang seperti apa ini? Sudah ikutan nonton konser atau masih sekedar pengunduh video-video dan drama terbaru melalui situs-situs populer? Hehehe.