Serial horor Teluh Darah tengah menjadi perbincangan para penikmat drama horor. Dirilis oleh Disney+ Hotstar, film ini tayang pada 25 Februari 2023 di platform Disney+ Hotstar setiap hari Sabtu. Meskipun serial ini berasal dari Indonesia, tapi penayangan perdananya dilakukan di Korea Selatan.
Serial yang diperankan oleh pasangan suami istri Deva Mahenra dan Mikha Tambayong ini disutradarai oleh Kimo Stamboel dan skenarionya ditulis oleh Agasyah Karim, Khalid Khasogi, Bayu Kurnia Prasetya, dan Kimo Stamboel. Bagaimana kisah sebenarnya serial Teluh Darah ini? Apa saja fakta-fakta menarik tentang serial ini? Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!
1. Mikha Tambayong dan Deva Mahenra tampil dalam satu frame
Pasangan Mikha Tambayong dan Deva Mahenra yang baru saja menikah Januari lalu membuat serial ini semakin menarik. Pasalnya, keduanya memang sudah lama berkarier di dunia peran. Di serial ini, Mikha berperan sebagai Wulan, sedangkan Deva berperan sebagai Esa.
Mikha juga menjelaskan karakter Wulan yang ia perankan. Wulan bisa dibilang merupakan anak dari orang tua yang cukup berada. Di serial ini, Wulan memiliki ayah bernama Ahmad yang diperankan oleh Lukman Sardi.
“Wulan ini anaknya Pak Ahmad (Lukman Sardi). Wulan ini gadis modern tipikal anak Jaksel (Jakarta Selatan) lah, bekerja di investment firm, anak pebisnis sukses juga, jadi jalan hidupnya sudah diatur lah sama bapak ibunya,” kata Mikha dikutip dari Kompas.
Sedangkan untuk sosok Esa, Deva gantian menjelaskan. Esa adalah anak tunggal dari orang tua tunggal pula. Ayah Esa dan ayah Wulan adalah teman dekat.
“Esa itu putra tunggal dari Pak Bondan yang sahabat dari Pak Ahmad itu yang akan jadi relasi. Kemudian Esa ini tumbuh hanya dengan sosok ayah tanpa ibu,” tambah Deva.
2. Proses syuting yang memakan waktu 63 hari
Masa syuting serial ini memakan waktu hingga 63 hari lamanya yang dimulai pada tahun 2021. Meskipun terbilang cukup lama, Mikha mengaku bahwa selama proses syuting ia merasa nyaman dan tidak merasa hectic. Ia masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari meskipun disambi syuting.
“Syuting series ini tuh nyaman banget. Kayak nggak pulang pagi berangkat pagi. Aku masih bisa melakukan aktivitas aku kayak biasa,” ujar Mikha dikutip dari IDNTimes.
Selain Mikha Tambayong dan Deva Mahenra, beberapa aktor dan aktris lain pun turut melengkapi tokoh yang ada di serial ini. Seperti Lukman Sardi, Imelda Therrine, Justin Adiwinata, dan Maryam Supraba. Karena diperankan oleh aktor dan aktris berpengalaman, sudah pasti hasil serialnya pun maksimal.
3. Ditayangkan pertama kali di Busan International Film Festival 2022
Meskipun termasuk serial dari Indonesia, penayangan perdana Teluh Darah ini dilakukan di Busan International Film Festival (BIFF) yang ke 27 pada tahun 2022. Serial ini merupakan satu-satunya dari Indonesia yang mengikuti debut di sebuah program bernama On Screen di BIFF. Hal ini membuat Teluh Darah menjadi serial yang sukses mewakili Asia Tenggara.
Dikutip dari Kompas saat jumpa pers serial Teluh Darah di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (21/2), Mikha Tambayong mengatakan bahwa warga Korea Selatan sangat antusias dengan penayangan Teluh Darah ini di negara mereka. Korea Selatan yang terkenal dengan gudangnya drama ternyata tidak menutup diri dari serial negara lain. Terbukti dengan antusias para pelajar sekolah film di sana.
“Pas ada sesi tanya jawab ada banyak feedback, kebanyakan mahasiswa pelajar di sekolah film,” tutur Mikha.
Ketertarikan warga Korea Selatan terhadap budaya Indonesia sangat besar. Terutama untuk soal ilmu hitam yang masih dipercaya masyarakat Indonesia sampai sekarang. Indonesia memang terkenal dengan budaya kleniknya yang masih mengakar dengan kuat.
“Mereka banyak tanya soal Indonesia, black magic (ilmu hitam) teluh. Sedikit banyak kenalin culture Indonesia juga,” tambah Mikha.
4. Berjumlah 10 episode
Sang sutradara yakni Kimo Stamboel menjelaskan bahwa Teluh Darah memiliki 10 episode. Kimo mengaku bahwa proses pembuatan serial ini sudah digarap sejak tahun 2020. Namun baru bisa tayang pada tahun 2022.
“Ada 10 episode dan prosesnya sendiri kami sudah mulai tahun 2020 sebenarnya,” kata Kimo Stamboel, masih dikutip dari Kompas.
Sang produser, Sunil Samtani menambahkan bahwa serial ini memiliki beberapa misteri dan teka-teki. Misteri tersebut seperti puzzle yang harus dirangkai sedemikian rupa agar menjadi gambaran yang utuh. Setidaknya itulah yang ada di cerita Teluh Darah.
“Jadi misteri semuanya macam kayak puzzle. Jadi Kimo sanggup menyusunnya gimana kita harus mencari siapa dalang di cerita ini yang head of the teluh,” lanjut Sunil Samtani, sang produser.
5. Memiliki pesan moral yang mendalam
Jika biasanya film atau serial horor menampilkan jump scare dan kengerian lainnya, namun berbeda dengan Teluh Darah. Serial ini banyak menceritakan soal keluarga yang mungkin tidak banyak diangkat di serial horor lainnya. Maka dari itu, Mikha menyebutkan bahwa serial ini sangat unik.
“Mungkin juga yang membuat series unik ini bukan cuma trailer atau black magic biasa, tapi dasarnya adalah keluarga. Dari 1 sampai 10 episode akan muncul hal-hal itu,” ungkap Mikha dilansir dari Kompas.
Deva juga memberikan pandangannya terhadap serial ini. Menurutnya, setiap hal yang dilakukan sekecil apapun pasti akan berdampak kepada orang yang melakukan. Tidak peduli itu hal baik atau hal buruk.
“Bahwa hal-hal kecil yang kita lakukan hari ini ke siapa pun atau tidak ditujukan buat siapa pun pasti punya imbas,” imbuh Deva.
Sebagaimana amanah yang terdapat pada serial ini yaitu sebagai manusia, hendaknya kita bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan. Karena tindakan apapun yang kita lakukan pasti akan berdampak sesuai dengan perbuatan kita. Setidaknya itulah yang disampaikan oleh Deva.
“Makanya selalu bertanggungjawab dan aware pada apapun atau tindakan yang kita ambil,” tambah Deva.
Sebelum berakhir, Hipwee mau kasih sedikit sinopsis tentang serial ini nih. Secara garis besar, Teluh Darah menceritakan tentang teror yang mengancam sebuah keluarga. Teror tersebut merupakan imbas dari perbuatan misterius pada masa lampau.
Menampilkan Wulan (Mikha Tambayong) yang merupakan wanita yang terkenal pintar dan modern serta tidak percaya dengan hal-hal gaib. Namun, prinsipnya tersebut perlahan berubah ketika anggota keluarganya mengalami teror-teror aneh. Teror tersebut datang mulai dari hal kecil sampai hal yang ekstrim.
Sementara itu Esa (Deva Mahenra) sedang merasa terpukul karena ayahnya meninggal secara tiba-tiba. Melihat kejanggalan tersebut, Esa pun mencari tahu penyebab kematian ayahnya. Sampai ia tahu bahwa orang terakhir yang dihubungi oleh ayah Esa adalah Ahmad (Lukman Sardi) yang tidak lain adalah ayah Wulan.