Kalau kamu hobi scrolling TikTok belakangan ini, pasti deh nggak asing lagi dengan lagu fenomenal ini. Apa aja fakta lagu Garam dan Madu (Sakit Dadaku)?
Lagu asik dan ngebeat untuk mood booster di pagi hari ini emang keren banget, baik dari sisi melodi, aransemen, dan lirik lagu Garam dan Madu ini emang gampang nempel di kuping.
Tapi mungkin enggak sedikit juga yang ngerasa kalau lagu ini kurang cocok untuk anak kecil. Masing-masing orang tentu punya pandangan berbeda mengenai lagu ini.
Tapi sebenarnya apa sih fakta di balik lagu ini?
ADVERTISEMENTS
1. Siapa Penyanyi Asli Lagu Garam dan Madu (Sakit Dadaku)?
Dibawakan oleh trio super kece—Tenxi, Naykilla, dan Jemsii—lagu ini benar-benar meledak. Anak muda ini berhasil membawa nuansa khas ke dalam lagu dengan kombinasi unik antara hip-hop dan dangdut koplo bikin lagu ini seakan dilahirkan untuk bikin kita semua goyang.
Lagu ini liriknya digarap sama Tenxi Wijaya, musisi asal Sidoarjo yang jago banget bikin kata-kata jadi ngena di hati. Nggak cuma itu, dia juga pintar banget nyuntikkan sentuhan khas yang bikin lagu ini makin greget!
Kemudian untuk vokalnya juga diisi oleh Naykilla. Cewek ini jago banget bawain lagu dengan vibes yang campur aduk—manis tapi bisa jadi galau, persis kayak “Garam dan Madu.” Suaranya bener-bener bikin pesona tersendiri yang easy listening di para pendengarnya.
Soal aransemen dan mixing, Jemsii yang pegang. Atmosfer lagu ini yang unik ini tidak lepas dari sentuhan maestro composer yang menggubah komposisi musik balad, dangdut, dan hiphop ini menjadi satu kesatuan yang unik.
ADVERTISEMENTS
2. Meraih Jumlah Penonton sebanyak 29 Juta Lebih dan Menjadi Video Musik Terpopuler No. 1 di Youtube Indonesia
Setelah pertamakali dirilis pada 20 Desember 2024, eggak butuh waktu lama, dalam hitungan minggu cuy, video musiknya langsung capai lebih dari 8,9 juta views di YouTube. Sungguh sebuah pencapaian brilian yang diterima dengan semangat menggelegak dari para penggemar musik.
Naiknya juga kenceng, kemarin aja (21 Januari 2025) udah ada 29 juta penonton lebih yang mantengin video ini di YouTube.
Selain penyanyi aslinya yang merilis lagu Garam dan Madu (Sakit Dadaku) di Spotify dan Apple Music pada 3 januari 2025 lalu, lagu ini juga banyak di remix ulang maupun dicover oleh penyanyi lain. Jadi, jangan heran kalau kamu menjumpai beragam versi dari lagu ini.
ADVERTISEMENTS
3. Aransemen Kombinasi HipHop dan Koplo yang Unik
Ketika pertamakali mendengar lagu ini, pasti jadi pengen goyang, kan? Ayo ngaku deh!
Jemsii emang gak main-main bikin lagu ini. Gubahan vokal dengan tempo khas hip-hop Indonesia ini gampang banget bikin kuping smile.
Dipadukan dengan suara kendang ketipung ala koplo, pastinya makin bikin lagu ini enggak nahan. Apalagi dipadukan dengan vocalnya Naykilla yang dibumbui dengan reverb dan compression dengan racikan yang pas, beuh makin kejep-kejep kan?
Udah gitu, kalau kamu dengerin seksama, ada synth background di beberapa bagian lagu yang bikin lagu ini makin aduhai.
Hipjop dan koplo, dua genre yang mungkin oleh sebagian orang dianggap bertolak belakang ini ternyata bisa dipadukan dengan ciamik oleh Jemsii.
Warna baru genre indie koplo ini jadi sebuah eksperimen yang menarik hingga mencuri perhatian banyak pendengar.
ADVERTISEMENTS
4. Kombinasi Bahasa Inggris dan Indonesia dengan Sentuhan Jawa
Yang bikin tambah seru, liriknya mencampur tiga bahasa: Indonesia, Inggris, dan sedikit sentuhan bahasa jawa ngoko.
Dominasi Bahasa Indonesia hadir pada keseluruhan lagu, mulai dari awal hingga akhir. Namun ada beberapa bagian yang berbahasa Inggris.
Misalnya, “Hold my hands, dont-dont tell your friends” yang artinya “genggam tanganku, jangan ceritain ke temenmu”
Terus ada juga “I hope this never end, Oh can you be my Gwen? and i’ll be the Spiderman” yang artinya “aku berharap ini enggak akan berakhir, bisa enggak kamu jadi Gwen ku? dan aku bakal jadi Spidermenya”
Selipan kata Bahasa Inggris juga enggak kelewatan. “Malam chaos ini ku terasa sepi” ini maksudnya bukan saos ya. Tapi chaos disini artinya kekacauan.
Terakhir, kata Bahasa Inggris yang digunakan ada “Wanna be with you, but jalani dulu ooh, Wanna be with you” yang membuatnya seolah berrima padahal beda bahasa. Artinya “pengen bareng kamu, tapi jalani dulu, pengen sama kamu”
Sementara sentuhan Bahasa Jawanya ada di kata “Ji ro lu” yang merupakan kependekan dari “siji, loro, telu”. Artinya dalam Bahasa Indonesia sendiri adalah “satu dua tiga”
ADVERTISEMENTS
5. Makna Tersembunyi di Balik Lagu Garam dan Madu (Sakit Dadaku)
Lagu ini memang menawarkan lebih dari sekedar melodi catchy. Ada rasa yang tercampur aduk dalam liriknya.
Kalau kamu dengerin lebih saksama, lagu ini sebenarnya membongkar perasaan yang campur aduk dalam sebuah hubungan. Kebayang nggak, sih, gimana rasanya manis dan asin bersatu? Yap, itulah inti dari lagu ini!
Di satu sisi, ada rasa manis yang bikin kamu senyum-senyum sendiri—diwakilin sama “madu.” Tapi jangan lupa, ada juga pahitnya—si “garam” ini—yang kadang nyelip di sela-sela kemesraan. Ini kayak cerita cinta yang nggak selalu mulus. Nggak jarang, perasaan sayang diikuti sama keraguan dan rasa sakit.
Liriknya juga menggambarkan betapa seseorang bisa sangat merindukan orang tersayang, sampai dada serasa nyesek. Pasti relatable banget buat yang pernah ngerasain rindu sampe sakit di dada.
Jadi, lagu ini tuh seolah ngajak kamu buat merenung soal kompleksitas cinta: bisa semanis madu, tapi juga asin kayak garam.
Metafora itu menggambarkan pilihan-pilihan emosional dalam hubungan, yang kadang dilema banget.
ADVERTISEMENTS
6. Ada yang Menganggap Kurang Pas Buat Anak Kecil
Faktanya lagu ini mengandung lirik seperti ini
Sakit dadaku ku mulai merindu
Ku bayangkan jika kamu tidur di sampingku
Di malam yang semu pejamkan mataku
Ku bayangkan tubuhmu jika di pelukanku
Sebenarnya tidak ada kosakata yang vulgar pada lirik tersebut. Anak kecil yang masih polos pun sebenarnya tidak mengerti mengenai maksud dari lirik tersebut.
Namun nampaknya rangkaian lirik tersebut bisa menimbulkan makna yang kurang senonoh bagi sebagian orang.
Jadi, meskipun melodinya catchy dan asyik buat didengerin, isi pesannya lebih cocok buat yang udah paham lika-liku perasaan, deh.
Buat si kecil, ada baiknya pilih lagu-lagu yang lebih ceria dan sesuai usianya aja. Biarkan “Garam dan Madu” jadi santapan khas para remaja dan dewasa yang lagi explore dunia cinta, ya!
7. Respon Netizen
Dan nggak ketinggalan, TikTok pun takluk sama lagu ini. Pengguna ramai-ramai memanfaatkan lagunya buat bikin konten kreatif.
Kesedihan mendayu dalam baris “Sakit dadaku, ku mulai merindu” terasa banget sampai banyak yang rela bikin video pengungkapan rasa rindu ala mereka. Ini nih, salah satu faktor yang bikin “Garam dan Madu” bener-bener viral.
Dan impact-nya bukan cuma di platform digital. Di media sosial, netizen heboh membahas lagu ini, liriknya yang menusuk, serta emosinya. “Garam dan Madu” ini semacam cerminan dari musik Indonesia sekarang—menggabungkan kekinian dengan sentuhan suara merakyat.
Akhir Kata
Gimana, setelah tahu makna dibalik lagu ini makin seneng atau malah jadi ngerasa aneh sama lagu ini?
Ternyata enggak berhenti di Black Pink versi koplo, kreativitas musisi anak bangsa memang tidak mengenal batas genre.
Jadi, kalau kamu belum masuk angin karena lagu ini, buruan cek di YouTube dan TikTok. Mungkin kamu bakal terinspirasi buat ikutan trendnya, siapa tau kan banyak yang suka juga? Hayo, jadi bagian dari sensasi “Garam dan Madu,” yuk!