Baru-baru ini aksi kenakalan remaja di Yogyakarta kembali menghebohkan publik. Kelompok remaja yang disebut ‘klitih‘ ini lagi-lagi membuat masyarakat Kota Gudheg ini resah lantaran aksi mereka baru saja memakan korban jiwa. Hal ini membuat salah satu pentolan band punk rock Endank Soekamti yakni Erix akhirnya ikut turunangan merespons aksi klitih ini.
Diketahui klitih merupakan kelompok remaja yang kerap melakukan aksi penyerangan dengan senjata tajam pada pengendara motor. Aksi klitih saat ini memang kian meresahkan apalagi kelompok remaja ini hampir selalu gagal ditindak tegas lantaran usia mereka masih di bawah umur.
Namun, aksi mereka yang terakhir hingga memakan korban jiwa di daerah Gedongkuning tampaknya membuat pemain bass sekaligus vokalis grup musik Endank Soekamti ini akhirnya turut memberikan upaya penanganan kenakalan remaja ini dengan mengadakan Jogja Gelut Day.
ADVERTISEMENTS
Erix Soekamti adakan Jogja Gelut Day sebagai wadah bagi remaja yang haus eksistensi
Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Erix Soekamti merespons maraknya aksi klitih dengan menantang para remaja yang kerap melakukan kenakalan dan tindak kriminal di jalan. Ia mengumumkan akan menyelenggarakan Jogja Gelut Day bersama Jogja Mixed Martial Arts. Kegiatan ini rencananya akan di gelar pada pertengahan Juni mendatang.
“Daripada membuat orang lain menderita, daripada tertangkap dan dihajar warga. Ini saya siapkan sasana sekalian, besok pertengahan Juni ikut #JogjaGelutDay saya lihat kamu berani mendaftar apa tidak. Bagi yang bisa menjadi juara saya kasih hadiah+fotonya saya jadikan awatar @jogja.gelut,” tulis Erik Soekamti dalam unggahannya pada kamis (7/4).
Melansir dari CNN Indonesia, Jogja Gelut Day ini digelar sebagai waah kepada para remaja yang haus akan eksistensi, sehingga melakukan aksi kenakalan. Selain itu Erik juga mengungkap jika gelar tarung terbuka ini sekaligus untuk meredam potensi kejahatan jalanan oleh remaja dan pelajar dalam fenomena klitih.
ADVERTISEMENTS
Jogja Gelut Day sedang melakukan pematangan persiapan mulai dari pendaftaran hingga klasifikasi kelas-kelasnya
Acara pertarungan terbuka ini memang diharapkan bisa mengurangi aksi klitih yang selama ini tidak bisa ditindak tegas oleh pemerintah. Erik dan teman-temanya di Jogja MMA juga serius mematangkan kegiatan ini yang pendaftarannya diperkirakan mulai minggu depan yakni Senin, 11 April 2022.
“Pendaftaranya mungkin mulai minggu depan. Bulan Mei kita pakai untuk sosialisasi ke sekolah-sekolah, ke geng-geng, ke mana-mana itu semuanya. Disosialisasikan atau diajak gabung,” ujar Erix seperti dinukil dari CNN Indonesia pada Sabtu (9/4).
Di antara sederet persiapan yang tengah dilakukan adalah menyeusun klasifikasi kelas-kelas petarung berdasarkan berat badan. Sementara itu, Erix mengungkap jika tidak ada batasan usia bagi remaja yang ingin ikut Jogja Gelut Day ini. Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini terbuka bila ada peserta yang ingin menantang atau ingin membuktikan sesuatu.
“misal mau uji kesaktian monggo, didelok war kan enak (sila, dilihat sakan kan enak),” ujar Erix saat menjelaskan konsep Jogja Gelut Day.
Selain itu, diketahui jika ajang pertarungan ini akan dilaksanakan dalam 3 babak dan menggunakan wasit berstandar internasional. Sementara itu pengemasan kegiatan ini dibuat dengan format sportourism yang dilaksanan di sebuah destinasi wisata, tapi belum dikabarkan tepatnya di mana.
Hal ini dilakukan supaya Jogja Gelut Day bisa mendatangkan penonton dan wisatawan. Sebab, hal ini juga tak lepas dari dampak fenomena klitih yang merugikan industri wisata Yogyakarta, lantaran wisatawan takut dengan aksi kejam kelompok remaja ini. Wah, semoga bisa membantu meredakan aksi klitih ya SoHip! Untuk mengikuti perkembangan informasi Jogja Gelut day, sila ikuti media sosial update dari penyelenggara ya.