Ending “Fight Club” Disensor di China Timbulkan Polemik. Jadi Beda!

Nggak ada ledakan, semuanya damai-damai aja, pokoknya beda dengan aslinya

Anak generasi 90-an dan 2000-an angkat tangannya, dong! Pasti kamu nggak asing sama film Fight Club, kan? Film klasik yang bikin kita ketawa sambil mikir ini punya ending yang sempurna, memperlihatkan karakter Jack (The Narrator) dan Marla Singer bergandengan tangan sambil menonton gedung-gedung besar meledak. Kita boleh setuju kalau itu adalah salah satu scene iconic pada film, tapi di China, scene itu diganti.

Tentu saja hal tersebut menjadi sorotan banyan pihak, terlebih orang-orang yang merupakan penggemar Fight Club “garis keras”. Bukan tanpa alasan, scene yang seharusnya menjadi bagian paling ikonik malah tiba-tiba diganti. Wajar jika akhirnya menimbulkan polemik tersendiri.

ADVERTISEMENTS

Fans Sadar Akhir Film Berubah

Akhir film versi China

Akhir film ‘Fight Club’ versi China di platform streaming Tencent | Sumber: @somebadideas via twitter.com

Waktu fans nonton Fight Club ulang di platform streaming punya Tencent, sebuah perusahaan hiburan besar di China, mereka menyadari kalau ending-nya berubah. Mengutip Variety, beberapa sumber dari China bilang kalau ada perusahaan yang membeli hak distribusi Fight Club versi baru dan dijual ke Tencent.

Ending asli Fight Club menunjukkan The Narrator yang membunuh alter egonya, Tyler Durden, kemudian menyaksikan gedung-gedung runtuh bersama Marla Singer. Scene itu mengonfirmasi kalau rencananya untuk menghancurkan peradaban modern berhasil dilaksanakan.

Dalam versi China, scene berhenti sebelum mereka menyaksikan gedung meledak. Layar hitam dengan tulisan muncul, menjelaskan kalau polisi mengetahui semua rencananya dan menangkap para penjahat. Bom gagal meledak, Tyler disidang dan dikirim ke rumah sakit jiwa untuk menerima perawatan psikologis.

Sebenarnya, nggak aneh buat pihak broadcasting di China untuk menyensor hal-hal yang sensitif secara politik atau budaya. China punya sistem sensor yang ketat untuk semua film, termasuk yang impor. Perlu beberapa persetujuan agar sebuah film bisa tembus ke platform streaming.

ADVERTISEMENTS

Tanggapan Pembuat Fight Club dan Penonton

Fight Club

Helena Bonham Carter sebagai Marla Singer dan Edward Norton sebagai The Narrator dalam ‘Fight Club’ | Sumber: IMDb via www.imdb.com

Akhir film yang aneh ini diejek secara online oleh penonton di China dan Amerika. Bukan cuma penonton biasa, bahkan kelompok hak asasi manusia juga mengkritik ending yang membingungkan ini. Chuck Palahniuk, yang menulis novel Fight Club, menyindir film ini di akun Twitter-nya. “Ini SUPER luar biasa! Semua orang mendapatkan akhir yang bahagia di China!” katanya.

Dalam wawancara dengan TMZ, Chuck bilang kalau ending versi China sebenarnya mirip dengan yang dia tulis di novel, di mana bom gagal meledak dan The Narrator terbangun di rumah sakit jiwa setelah menembak dirinya. Bedanya cuma nggak ada campur tangan polisi, sih. Sayangnya, penerbit lama-kelamaan mengedit ending novelnya agar lebih mirip film. Ia mengaku sudah terbiasa dengan orang-orang yang mengubah karyanya.

Tanggapan berbeda datang dari David Fincher selaku sutradara film ‘Fight Club’. Ia merasa bingung dengan ending versi China, karena tidak ada yang minta izin kepadanya untuk mengubah akhir film. David bilang kalau perubahan itu tidak masuk akal, menjadikannya film yang berbeda. “Jika mereka tidak menyukai ceritanya, mengapa melisensikan film ini?” tanyanya ke Variety.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam