“Kesendirian ini yang membuatku hidup lebih lama.”
ADVERTISEMENTS
Hari ini orang tertua di dunia tepat berusia 117 tahun. Selamat ulang tahun Emma Morano!
Selasa (29/11/2016) ini Emma Morano merayakan usianya ke-117. Sudah beberapa kali ulang tahunnya dirayakan banyak orang, termasuk orang-orang terkenal di kota dan negaranya. Tahun kemarin, saat terakhir dia makan kue ulang tahun, badannya jadi terasa tidak enak, karena itu kali ini dia tidak yakin akan memakannya juga.
Pada ulang tahun kali ini, Wali Kota Verbania, Silvia Marchionini akan datang. Begitu pula keluarga Emma dan segenap wartawan. Tak hanya itu, teater kota juga menggelar pertunjukkan musik dari tiga negara. Di sana akan dibacakan catatan perjalanan hidupnya yang telah dibukukan dengan judul “The woman who saw three centuries”. Wah penasaran juga ‘kan ingin membaca bukunya?
ADVERTISEMENTS
Emma Morano adalah orang terakhir yang lahir di tahun 1800-an dan masih hidup sampai sekarang
Ia lahir di Civiasco, Vercelli, Piedmont, Italia, pada tiga abad yang lalu. Manusia tertua di bumi ini merupakan sulung dari delapan bersaudara. Masa hidupnya adalah yang terlama di antara saudara saudaranya. Adiknya, Angela Morano juga hidup cukup lama yaitu pada tahun 1908-2011 dan meninggal pada usia 102 tahun seperti dilansir dari thesun.co.uk.
Awalnya rekor itu dipegang oleh Susannah Mushatt yang pada akhirnya meninggal 12 Mei lalu. Saat itu usia Susannah adalah 116 tahun 6 bulan 6 hari. Kini usia Emma sudah melampai itu dan jaraknya makin sedikit dengan orang tertua yang pernah hidup yaitu Jeanne. Usia Jeanne Calment selaku manusia tertua asal Perancis itu saat meninggal adalah 122 tahun 164 hari.
Saat diwawancarai oleh AFP News pada dua bulan lalu di kamarnya di Kota Verbania, kawasan utara Italia, dekat Danau Maggiore, terlihat sertifikat Guinness World Records yang menyatakan bahwa dia adalah orang tertua di dunia. Emma memang tinggal di sebuah apartemen kecil yang terdiri dari dua kamar. Sendirian!
Emma dulunya suka menyanyi dan mengaku memiliki suara yang bagus. Kini, Emma cukup sedih saat bercerita bahwa ia sudah tidak punya suara lagi. Sebagian besar hidupnya ia habiskan untuk bekerja di pabrik karung goni.
ADVERTISEMENTS
Selama 20 tahun terakhir, Emma tidak bisa meninggalkan apartemennya. Tapi ia tak kesepian karena banyak orang yang mengunjunginya.
Kini banyak orang sering berkunjung ke apartemennya. Ada yang dari Amerika, Swiss, Austria, Turin, Milan dan lainnya. Kunjungan ini tentu membuat Emma senang karena selama 20 tahun terakhir ia sudah tidak bisa meninggalkan apartemennya. Emma sekarang hanya terbaring di tempat tidur dan hiburan satu-satunya hanya menonton televisi. Meski pikirannya masih tajam tapi pendengarannya sudah terganggu dan ia juga kesulitan bicara.
ADVERTISEMENTS
Salah satu rahasia panjang umur Emma adalah rutin memakan telur sejak usia 20-an, menghindari tindakan medis, dan faktor genetis
Menurut para ahli kesehatan, seperti dilansir NBC Health, rahasia panjang umur Emma adalah karena ia menghindari tindakan medis yang pada umumnya orang lain lakukan. Selain itu ia juga selalu makan telur setiap harinya. Ia mulai makan telur sejak usia 20-an ketika didiagnosa terkena anemia. Waktu itu dokternya menyarankan Emma untuk mengonsumsi 3 buah telur sehari, satu dimasak dan sisanya mentah. Emma mempraktikan ini selama satu abad. Kalau dihitung-hitung, ia bisa mengonsumsi lebih dari 1000 telur per tahun atau total lebih dari 100 ribu telur sepanjang hidupnya sampai sekarang.
Telur mengandung 75 kalori, 7 gram protein berkualitas tinggi, 5 gram lemak, dan 1,6 gram lemak jenuh. Nggak heran kalau Emma bisa tetap sehat di usia setua ini. Ia juga rajin minum susu tiap makan malam dan selalu tidur cukup. Dia tidur jam 7 malam dan bangun sebelum jam 6 pagi. Selain faktor makanan, ada pula faktor genetis yang memengaruhi umurnya. Ibu Emma hidup hingga usia 91 tahun dan 5 saudaranya juga bertahan hidup lebih dari 90 tahun.
ADVERTISEMENTS
6. Selain faktor pola makan, tidur, dan genetis ternyata masih ada satu faktor lain yang membuat umur Emma panjang, yaitu ia bertahan untuk hidup sendirian
Pada Oktober 1926, Emma menikah dengan Giovanni Martinuzzi dan memiliki anak pada tahun 1937. Sayangnya anak mereka meninggal di usia yang masih sangat muda, yaitu 6 bulan. Kemudian tak lama berselang setelah anaknya meninggal, suami Emma melakukan kekerasan pada tahun 1938. Hal ini menyebabkan Emma memilih untuk berpisah dengan sang suami, meski mereka tidak bercerai sampai Giovanni meninggal pada tahun 1978.
Kendati usia Emma masih tergolong muda saat berpisah, ia tetap tak mau menjalin hubungan dengan orang lain lagi, apalagi sampai menikah. Selain berprinsip bahwa siapapun tidak boleh mendominasi hidupnya, mungkin ia juga trauma dengan hubungan cinta yang sebelumnya. Pilihan hidupnya untuk tetap sendiri diduga justru yang membuat umurnya sepanjang sekarang.